Bagian Dua Belas

529 98 6
                                    

"Jongin-yaa, Eonni aku ini sebenanya kenapa?" Kyungsoo cemberut karena Minseok dan Jongin terus memaksakannya meminum obat-obatan yang ia dapat dari rumah sakit tiga hari yang lalu, padahal ia merasa dirinya sudah baik-baik saja.

"ini hanya vitamin agar kau tidak kembali jatuh sakit dan membuat kami semua khawatir" Minseok mencoba meyakinkan gadis yang sedang meminum bererapa pil yang sudah ia siapkan.

Kyungsoo hanya menurutinya, meskipun ia merasa ada yang janggal. Ia tidak merasakan tidak ada yang salah dengan dirinya setelah tiga hari berlalu, selain sakit kepala hebat yang tiba-tiba ia derita. Gadis itu berusaha meyakinkan dirinya bahwa ia baik-baik saja, dan tidak mungkin ia mendapatkan hal buruk secara sekaligus dalam hidupnya.

Lonceng pada pintu berbunyi menampakkan sepasang kekasih yang kali ini menjadi pelanggan kesekian kalinya di hari yang cukup dingin datang ke restoran tempat mereka bekerja. Kyungsoo orang pertama yang berdiri menyambut pelanggannya dengan senyuman manisnya. Disusul Minseok dan Jongin yang ikut berdiri dan mulai melanjutkan kegiatannya masing-masing.

"tolong semangkuk ramyun dan spaghetii kimci satu satu jongin-yaa" gadis itu muncul disebuah jendela kecil yang menyambung ke dapur dengan senyum manisnya, dan itu berhasil membuyarkan lamunan Jongin yang sedang mengaduk-aduk masakannya.

"yaaa.. kau bisa membuatnya gosong  jongin-yaa" sambungnya.

Jongin sudah selesai dengan pesanan yang Kyungsoo sampaikan tadi.

"biar aku saja" ucap Kyungsoo yakin

"tidak, kau duduk saja, biar aku yang mengantarnya"

"yaaa.. Jongin aku baik baik saja."

"sudah biar aku saja" ucap Minseok final sembari merebut nampan yang ada di tangan Jongin.

Tubuh Kyungsoo menegang tiba-tiba. Keningnya berkedut dan alisnya nyaris bertaut. Gadis itu memegang kepalanya  yang membuatnya berdiri tidak normal, untung saja dengan sigap Jongin yang ada di belakangnya menopang gadis itu. Ia kemudian memapah gadis itu untuk duduk di sebuah kursi di samping meja kasirmya.

Kyungsoo berusaha tidak berbicara apa-apa ketika sakit kepalanya tiba-tiba datang, agar orang-orang tidak tau seperti apa rasa sakit yang ia rasakan.

Sehun baru saja datang ketika melihat Minseok dan Jongin mengerubungi gadis kecil yang sedang duduk lemas di sebuah kursi.

"Seharusnya aku menyuruh orang lain lagi untuk bekerja" ucapnya sambil menggendong Kyungsoo yang nampak semakin lemas menuju kamarnya.

"lebih baik kau istirahat saja Soo-yaa. Biar Minseok dan Jongin saja yang bekerja"

Kyungsoo berusaha menjawab perintah Sehun namun nyeri kepalanya membuatnya mengurungkan niatnya. Minseok sudah datang untuk memberikannya sebuat tablet yang berbeda dengan pil-pil yang beberapa jam lalu ia minum. Setelah beberapa lama gadis itu meras matanya mulai memberat dan nyeri pada kepalanya berkurang.

Minseok dan Sehun sudah meninggalkan kamar Kyungsoo setelah mereka memastikan gadis itu benar-benar sudah tertidur.

"bagaimana untuk operasinya?" ucap Minseok yang  duduk bersebelahan dengan laki-laki tinggi yang sedang menutupi mukanya dengan kedua tangannya di sofa ruang tamu.

"Aku sudah mengurus surat-surat untuk menjual rumahku. Hanya menunggu rumah ini terjual. Aku punya teman dibidang penjualan rumah dan tanah. Ia bilang aku diprioritaskan." Sehun tersenyum ada sedikit harapan dimaatanya.

"Rumah? Kau menjual rumah ini? Apa kau gila? Hanya ini satu-satunya hal yang kau punya, peninggalan orang tuamu" gadis di sampingnya sontak duduk tegak semabari memasang wajah tidak percanyanya kepada laki-laki disebelahnya.

Intricate  (ChanSoo GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang