“maaf aku bicara kasar dan dingin padamu waktu itu” Chanyeol berbicara dengan nada yang sangat dingin pada gadis di depannya. Terpancar sedikit ke khawatiran di raut wajahnya.
Gadis itu tersenyum lemah meskipun tangannya terpasang infus. Sejak dua hari yang lalu Baekyun gadis itu jatuh sakit, Ibu Baekhyun yang memberikan kabar pada Chanyeol tentang keadaan putrinya itu.
Chanyeol datang berkunjung setelah perkuliahannya berakhir. Dan jelas saja Baekhyun terlihat bahagia dengan kedatangan Chanyeol.
“lekas sembuh. Sesibuk apapun, jangan lupa makan dan jangan sampai kurang istirahat.” Chanyeol duduk pada kursi dekat tempat Baekhyun.
“baiklah" angguk gadis itu "terima kasih Yeoli. Aku mencintaimu” gadis itu tersenyum mengatakan kalimat terakhir dengan sungguh-sungguh.
Yeoli adalah panggilan yang biasa ia dengar sejak kecil, hanya orang terdekatnya saja yang memanggilnya dengan sebutan itu. termasuk gadis yang kemarin baru saja ia temui.
Wajahnya seketika berubah datar, sangat datar terlihat ketidak senanganya mendengar Baekhyun memanggilnya dengan sebutan itu.
Chanyeol hanya diam tidak menanggapi apa yang di katakan Baekhyun. Bibirnya sedikit tersenyum tapi tampak sekali seperti di paksakan.
Baekhyun menghela nafasnya namun kembali tersenyum, sepertinya ia sudah terbiasa mendapatkan peralakuan seperti itu dari tunangannya.
“tentang dia---“ Chanyeol merasa harus membicarakannya dengan Baekhyun, namun niatnya tertunda untuk membicarakan lebih jauh lantaran Baekhyun menutup matanya pura-pura tertidur, konyol memang, namun hanya itu yang bisa ia lakukan agar laki-laki di hadapannya berhenti berbicara.
Chanyeol menghela nafasnya berat kemudian menaikkan selimut dan menutupi tubuh gadis itu sampai sebatas dada. Ia mengusap pelan rambut Baekhyun teman kecilnya.
“aku menyayangimu Baek, aku selalu menyayangimu” ucap Chanyeol pelan.
Kemudian ia pergi meninggalkan Baekhyun gadis itu, yang meneteskan air matanya dengan mata yang masih tertutup.∞∞
Hari sudah malam, matahari sudah menyembunyikan sinarnya. Namun Seoul masih sangat ramai dengan kesibukan orang-orang.Angin mulai bertiup pelan menandakan akan adanya pergantian musim. Chanyeol duduk di tepi sungai Han sembari menggengam segelas kopi panas di tangannya.
Lelaki itu tidak sama sekali senang menikmati suasana malam itu. ia mulai tidak peduli dengan perubahan musim yang akan terjadi sebentar lagi. Berbeda seperti beberapa tahun yang lalu, ia akan sangat bahagia menyambut perubahan musim khususnya pada musim semi. Ia sungguh membenci musim semi saat ini.
Chanyeol bangkit dari tempat duduknya dan berjalan mendekati tepi sungai, ia memungut kerikil-kerikil kecil dan mulai melemparkannya kedalam air di sungai.
Di fikirannya saat ini adalah Baekhyun, ia tidak bisa menyakiti gadis itu, karena Baekhyun sudah ia anggap sebagai adiknya sendiri. Ditambah lagi ini adalah pesan terakhir kakek Chanyeol sebelum meninggal, untuk menikahi gadis dari marga Byun itu.
Ia semakin gencar melempar kerikil-kerikil kecil hingga besar kedalam air sungai, seperti sedang meluapkan segala kekesalannya.
“kau bisa membunuh ikan-ikan di dalam sana!” seseorang berteriak kearah Chanyeol. Dan itu langsung membuat Chanyeol diam seketika.
“Yeoli kau memang tidak pernah berubah dari dulu!” sambung gadis yang kini sudah berada tepat disampingnya sambil menggeleng-gelengkan kepala dan melipat kedua tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Intricate (ChanSoo GS)
Romance"kau harus menikahiku!!" ucap gadis kecil itu berteriak hiseris sambil trus menangis. "menikah? Kau gila?!" seru bocah lelaki gembul yang terkejut dengan apa yang ia dengar. "kau sudah memelukku! Dan barusan kau juga sudah menciumku. Jadi kau harus...