Musim gugur yang dingin akan menjadi semakin dingin untuk menyambut musim dingin yang sesungguhnya.
Lampu-lampu di berbagai toko terlihat berkelap-kelip, bahkan dari minggu sebelumnya. Mereka menjual pernak-pernik berwarna emas, perak, merah, dan hijau. Semua tokoh berlomba-lomba membuat tokonya menjadi semeriah mungkin untuk menarik perhatian orang-orang.
Hari itu tanggal dua puluh empat Desember. Malam natal.
Malam natal di Korea bukan hanya milik umat kristiani. Malam natal di Korea adalah sebuah tradisi yang dirayakan seluruh orang, tanpa memandang agama. malam natal yang semarak itu memberikan sensasi tersendiri karena semua orang bersukacita.
Laki-laki itu tidak terlihat begitu bahagia di saat seperti ini. Pantulan wajahnya di cermin menunjukkan kalau laki-laki itu sedang cemas dan grogi. Laki-laki itu terus mandang dirinya dicermin, dan sesekali menyisir ulang rambutnya.
Sehun mengulum bibirnya, tanda tidak begitu puas dengan pantulan wajahnya yang ada di cermin. Menurutnya ada yang salah dengan dandanannya, dan ia sudah merasa seperti itu sejak satu jam yang lalu. Ia mencoba menyisir rambutnya ulang, tapi masih tetap kurang pas. Laki-laki itu lantas melepas kedua anting di telinga sebelah kanan dan kirinya, dan ia merasa terlihat lebih baik.
Mungkin, ia harus mengubah warna rambutnya yang sebagian sudah ia warnai menjadi pirang pikirnya. Lantas ia mengambil sebuah semprotan pewarna rambut yang bisa mengubah warna rambut dengan cepat.
Laki-laki itu menatap kembali dirinya di cermin ia merasa lebih baik dengan warna rambut hitam sepenuhnya dan tanpa anting di telinganya.
"Aku telat!" laki-laki itu benar-benar terlihat panik setelah melihat jam tangannya menunjukkan pukul jam enam sore.
Malam datang dengan cepat di akhir musim gugur.
Laki-laki itu berlari keluar dari rukonya, setelah sebelumnya melepas beberapa gelang yang menjadi ciri khasnya. Dengan jaket tebal berwarna hitam dipadu dengan jeans berwarna navy dan sebuah syal berwarna coklat yang melingkar di lehernya laki-laki itu berlari ke sebuah tempat yang tidak jauh dari sana.
...
"Aku bingung, kenapa harus makan di luar? Padahal kita berempat satu rumah" Kyungsoo, Jongin dan Minseok sudah berada di restoran, tempat mereka berjanji dan berkumpul lebih dahulu.
Kyungsoo terlihat berbeda dengan gaun berwarna peach di bawah lutut yang membuatnya tampak manis dan imut yang menjadi satu.
Jongin tidak henti-hentinya memandang gadis yang berada tepat di hadapannya, sesekali dia tersenyum ketika gadis itu mengucapkan kata-kata yang menurutnya lucu.
Minseok tahu arti tatapan Jongin, ia tahu betul kalau temannya itu sudah lama mencintai gadis yang ada di sebelahnya.
"Apa aku salah meja?" Sehun bermaksud menggoda.
"Kau sepertinya benar-benar salah meja." Kyungsoo menahan senyum, karena Sehun tampak berbeda malam hari ini.
"Wow kau kemanakan anting-anting dan rambut pirangmu itu?" Minseok terlihat mengejek saat pertama kali melihat laki-laki yang sudah berada tepat di hadapannya.
"Ini style baru asal kau tau? Apakah aku tampak lebih tampan dengan style seperti ini?"
"Kau tampak lebih baik dengan penampilanmu yang sekarang Sehun-yaa"
"Terima kasih Eunsoo, kau juga tampak sangat cantik malam ini." Sehun tidak memikirkan kata-kata itu sebelumnya, dan ia segera menutup mulutnya setelah sadar apa yang baru saja ia ucapkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Intricate (ChanSoo GS)
Lãng mạn"kau harus menikahiku!!" ucap gadis kecil itu berteriak hiseris sambil trus menangis. "menikah? Kau gila?!" seru bocah lelaki gembul yang terkejut dengan apa yang ia dengar. "kau sudah memelukku! Dan barusan kau juga sudah menciumku. Jadi kau harus...