Bagian Tiga Belas

480 99 7
                                    

Sehun, Minseok dan Jongin sedang menunggu dengan gusar di depan sebuah ruangan. Minseok sedari tadi mondar mandir sembari menggigit kuku-kukunya cemas, Jongin duduk di sebuah kursi besi sembari menutup matanya dengan kedua tangannya, Sehun sedang bersandar pada sebuah jendela dengan kuku pada ibu jarinya yang ia gigit sejak dari tadi.

Pintu kaca otomatis itu terbuka menampakkan seorang pria paruh baya yang berjalan pelan sembari mengelap kacamatanya.

"bagaimana operasinya?" Minseok sudah menghadang pria paruh baya itu sebelum kedua laki-laki di dekatnya sadar.

Pria paruh baya itu tersenyum senang. "ia gadis yang kuat, operasinya berjalan sangat lancar. Kita tunggu sampai ia siuman nde?"  kemudian meninggalkan ketiga orang yang menghembuskan nafas leganya.


...


Di sebuah ruangan yang dipenuhi dengan lampu-lampu dan berbagai alat Chanyeol berdiri, memandang gadis yang masih tertidur akibat efek dari anastesi.

Ia mengelus pelan rambut gadis yang sudah di bondoli sejak sore kemarin, kemudian mencium jemari kecil miliknya "aku tau kau gadis yang kuat Soo. Jadi bertahan sebentar lagi"

ia berjalan menjauh keluar dari ruangan tersebut.

kini laki-laki itu sedang duduk di taman perkarangan rumah sakit, ketika sebuah suara yang sangat di kenalnya mendekat.

"bagaimana operasinya? Apakah lancar?" suara lembut yang selalu menyejukkan hatinya

Chanyeol tersenyum "nde eomma. Terima kasih karena sudah membantu Kyungsoo" Chanyeol berdiri dan memeluk wanita setengah paruh baya di hadapannya

"kita harus bicara pada Baekhyun, apapun keputusannya kita harus bicara padanya."

Chanyeol menatap wajah ibunya "aku tidak mencintainya eomma"

Ibunya mengangguk "aku tau, maka dari itu kita harus segera memberi tahunya. Kau sangat mencintau Kyungsoo ya? Kenapa kau tidak pernah menceritakannya pada ku?" Chanyeol tersenyum malu. "eomma baru tau alasan selama ini kau selalu izin untuk berlibur ke rumah nenekmu setiap musim semi bukan untuk menemuinya melainkan menemui Kyungsoo"

Tanpa mereka sadari dua puluh meter dari tempatnya berdiri ada seorang gadis yang bersembunyi dibalik pohon ia mengenggam erat tas mahalnya. Selanjutnya ia berjalan pergi meneteskan air matanya.

Sehun berdiri keheranan ketika kasir rumah sakit memberi tahu bahwa biaya pengobatan Kyungsoo sudah di lunasi, bahkan ia menerima kembali uang muka yang kemarin di berikannya untuk jaminan operasi gadis itu.

"tapi aku bahkan belum melunasi sisanya? Apakah kau yakin tidak salah pasien?"

"kami sudah menerima pelunasannya tuan, disini sudah tertera biaya rumah sakit pasien nona Kyngsoo sudah di lunasi"

Sehun menggaruk kepalanya yang tidak gatal, berjalan menjauh dari meja kasir hingga tidak tersadar seseorang memanggil namanya

"Sehunie"

"Nyonya Park?" Sehun terkejut medapati wanita setengah paruh baya berada di belakangnya.

"sudah lama tidak bertemu, kau banyak berubah"  Sehun tersenyum canggung, mengingat dulu saat SMP dan SMA ia sering sekali berkunjung kerumahnya hanya untuk bermain dengan anak laki-lakinya.

"bagaimana kabar mu?"

"aku baik Nyonya. apa kau sedang sakit?" tanya Sehun memastikan

"ohh tidak, aku hanya sedang menjenguk temanku" bohong, Nyonya Park datang bukan untuk mengunjungi temannya tapi memang ia datang dengan alasan lain.

Intricate  (ChanSoo GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang