Bagian Satu

2.6K 307 10
                                    

Aku akan menikahimu

Saat itu pertengahan musim dingin, dan salju mulai turun hingga membuat jalanan diluar tampak tertutupi putihnya salju. Langit berwarna biru dan udara terasa sangat dingin, namun hal itu membuat Seoul tampak semakin indah ditengah sela-sela kesibukan yang padat.

Park Chayeol, dua puluh dua tahun, mahasiswa tigkat akhir ilmu kedokteran. Sedang menikmati secangkir kopinya didalam sebuah kafe kecil dipinggir kota, terlihat sedang memikirkan sesuatu. Laki-laki itu ditemani oleh seorang wanita dengan usia yang sama, seorang mahasiswi tingkat akhir jurusan seni dengan wajah yang cantik tanpa cela, Byun Baekhyun.

Mereka duduk berdua berhadapat di sudut kafe yang tidak begitu ramai. Baekhyun terus-menerus memandangi Chanyeol dengan canggung karena, tidak ada satupun pembicaraan yang keluar semenjak mereka datang.

Gadis itu mencoba menarik perhatian lelaki di depannya dengan membuat sedikit suara dari gerankan kakinya, namun nihil, lelaki di depannya tak bergeming dan sibuk dengan pikirannya sendiri.

“Chanyeol-yaa? Apa kau sedang memikirkan sesuatu?” suara lembutnya terdengar, Baekhyun akhirnya menyerah dan mulai mencoba membuka pembicaraan terlebih dahulu.

Chanyeol tersenyum. Bukannya menjawab apa yang di tanyakan gadis di depannya, ia malah mengangkat cangkir kopinya dan meminum kopi yang sudah dingin. Lelaki itu hanya memandang gadis di depannya, tanpa berkata apa-apa. Pandangan yang jauh berbeda dari pandangan gadis di depannya.

Baekhyun menyerah membuat Chanyeol berbicara padanya ia menghebuskan nafas beratnya, kemudian tatapan matanya tertuju pada sebuah benda putih sederhana berlapis berlian kecil di tengah yang melingkar di jari manisnya. Benda yang sama seperti yang dikenakan lelaki di depannya.

Baekhyun tersenyum nanar menatap benda itu. tetapi lelaki di depannya sepertinya tidak pernah peduli dengan benda itu, tak pernah peduli tentang arti dari benda tersebut.

“kalau sudah selesai, aku akan mengantarmu pulang, ada yang harus aku kerjakan.” Chanyeol tidak menatap Baekhyun ketika berbicara, dan Baekhyun sudah sangat terbiasa dengan perlakuan seperti ini.

Tanpa menunggu jawaban dari Baekhyun, laki-laki itu segera merapihkan barang bawaannya dan bangkit dari tempat duduknya, melangkah dengan cepat menuju kasir untuk membayar pesanannya. Kemudian memandang sebentar ke arah gadis yang masih duduk di tempatnya, sebelum berjalan keluar kafe tersebut.

Gadis itu mengikuti langkah kaki panjang lelaki di depannya dengan sabar. Mereka berjalan menusuri jalanan pinggir kota Seoul yang tidak terlalu ramai, berdua tanpa berbicara sedikitpun. Sepertinya lelaki itu tidak ingin membicarakan apa pun ada hari itu.

Baekhyun hanya memandangi punggung lebar Chanyeol dan sepertinya berusaha untuk membicarakan sesuatu, bukan sesuatu yang begitu penting namun gadis itu hanya tidak nyaman dengan suasana seperti ini. Mereka berdua sudah bertunangan dan akan menikah sebentar lagi, seharusnya tidak seperti ini jarang berkomuikasi dan salah satu diantaranya tidak peduli.

Sebenarnya Chanyeol bukanlah orang yang tidak peduli pada Baekhyun, hanya saja Chanyeol terlalu pendiam dan selalu menatap Baekhyun dengan tatapan bimbangnya. Bukan berarti Chanyeol tidak menyukai Baekyun namun, ada perasaan lain yang tidak dapat di jelasan.

Mereka terus berjalan hingga sampai di depan sebuah masion besar dan sangat mengah. “Gomawo Chanyeol-yaa. Kau bisa mampir sebentar aku yakin eomma akan senang dengan kedatanganmu” gadis itu berucap.

“lain waktu aku akan mampir, hari ini ada pekerjaan yang harus aku kerjakan. Selamat beristirahat” Lelaki itu mengusap pelan pucuk kepala gadis di hadapannya. Kemudian berjalan menjauh meninggalkan gadis itu.

Intricate  (ChanSoo GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang