Bagian Sembilan

1.2K 182 22
                                    

Part ini adalah kisah yang mundur, menceritakan pertama kali Sehun dan Kyungsoo bertemu serta kenapa Chanyeol dan Baekhyun bisa bersatu.

.
.
.
.
.

Hari yang cukup dingin di penghujung musim dingin di kota Busan. Kyungsoo melewati trotoar sambil sesekali tersenyum iri dengan kerumunan orang yang ia lalui.

Dengan membawa beberapa kresek di tangannya iya menikmati kesendiriannya di siang itu.

"Maafkan aku." Seorang laki-laki tiba-tiba menabrak Kyungsoo ketika ia akan berbelok melewati sebuah toko buku.

Kyungsoo masih bisa menyeimbangkan tubuhnya, namun beberapa barang belanjaannya jatuh berserakan. Gadis itu menatap kesal pada laki-laki yang menabraknya.

"Maaf? Paling tidak ambillah belanjaanku yang berserakan!"

Kyungsoo kesal karena setelah meminta maaf laki-laki itu hanya menggaruk-garuk kepalanya. Bahkan raut wajahnya lebih menunjukkan perasaan malu daripada merasa bersalah.

Laki-laki itu segera berjongkok, dan ikut memunguti beberapa belanjaan Kyungsoo yang terjatuh. Ia sesekali tersenyum menatap raut wajah gadis di hadapannya yang sedang menunjukan rasa kesal.

"Ohh.. telurnya!" seru Kyungsoo ketika melihat telur yang baru saja ia beli pecah.

Gadis itu menatap marah kepada laki-laki di hadapannya. "Kau harus menggantinya!" 

Laki-laki itu bukannya menjawab, malah terlihat bingung sembari menggaruk-garuk kepalanya.

"Kau gila? paling tidak kau harus menjawab!" Laki-laki itu benar-benar menguji kesabaran Kyungsoo. 

"Maaf. Iya, iya, iya, aku akan menggantinya". laki-laki itu segera mengeluarkan dompetnya. Dan mengeluarkan beberapa lembar uang. "Aku rasa ini cukup." Sambungnya.

Kyungsoo menatap laki-laki itu bergantian dengan beberapa lembar uang kertas yang disodorkan dihadapannya. Ia tersenyum mengejek.

"Sejak kapan telur bisa diganti dengan kertas?"

"Maksudnya, aku harus menggantinya dengan telur? " Ucap laki-laki itu bingung.

"Aku hanya memiliki uang." Sambung laki-laki itu sambil menggaruk-garuk kepalanya.

"Aku juga tadi hanya memiliki uang, dan aku bisa mendapatkan semua ini." ucap gadis itu angkuh ke arah laki-laki yang mengenakan jaket kulit berwarna hitam dan celana robeknya.

Laki-laki itu. Oh Sehun. tahu pembicaraan itu tidak akan berdampak baik baginya. Gadis di hadapannya terlihat seperti gadis yang tidak akan mengalah apa bila menginginkan sesuatu, dan itu berarti ia harus melakukan apa yang diinginkan gadis itu untuk keluar dari masalah ini.

"Maaf, tapi aku sama sekali tidak tahu daerah ini. aku baru datang pagi tadi, dan belum sempat berkeliling." Sehun mendapatkan alasan yang tepat. Ia bersungguh-sungguh mengatakan baru saja datang ke Busan pagi tadi, dan jelas itu adalah alasan yang paling logis untuk keluar dari masalah pelik ini.

Gadis itu tersenyum remeh, lalu merogoh sesuatu yang ada di kantong jaketnya dan mendapatkan sebuah kertas yang sudah sedikit lecek. Iya menyodorkan kertas itu ke telapak tangan Sehun dengan sedikit kasar.

"Kalau begitu, ini kesempatan bagus bagimu untuk berkeliling. Pastikan aku harus menerima dan melihat struk dari toko ini. Aku tidak menerima dari toko lain. Kalau kau sudah mendapatkannya, kembalilah ke sini. Jalan terus sampai kau menemukan persimpangan lalu belok ke kanan, kau akan menemukan taman, tempat tinggalku tidak jauh dari situ, dengan gerbang berwarna hijau."

Intricate  (ChanSoo GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang