Sixteen

107 11 2
                                        

Rayhan tengah menunggu seseorang di parkiran, tangannya mengetuk-ngetuk helm nya tidak sabar. Ditambah cuaca yang cukup panas membuatnya sedikit gerah.

Seseorang yang ditunggu itu akhirnya menunjukkan batang hidungnya, Rayhan yang sedari tadi menunggunya bangkit dari duduknya.

"Jam segini?" tanya Dito yang sedikit kagum ketika melihat Rayhan sudah berada di parkiran sekolah pukul 06.30, tidak seperti biasanya.

Rayhan menyunggingkan senyumnya, lalu..

Bughh...

Satu tonjokan tepat mengenai pipi kiri Dito sehingga sisi bibirnya mengeluarkan darah segar. Dito yang sempat merasakan asin dari darahnya langsung menyentuh luka nya untuk memastikan. Ia tersenyum kecut setelah melihat darah di jari yang digunakan untuk menyentuh lukanya.

Dito tidak terima dengan perlakuan Rayhan barusan, cowok itu mendorong perut Rayhan dengan menggunakan kakinya sehingga Rayhan menabrak tiang yang ada di belakangnya. Kemudian Dito berjalan mendekatinya dan memukul tepat di pelipis cowok jangkung itu. Rayhan mendorong Dito dengan tangan dan tubuhnya lalu membantingnya ke bawah, Dito meringis sedikit kesakitan karena lawannya membantingnya dengan cukup keras. Belum selesai dengan semua itu, Dito menarik kaki Rayhan dengan kakinya sehingga ia hampir terjatuh dan Dito sudah lebih dulu meninju wajahnya sekali lagi. Tidak mau kalah, Rayhan bangkit dan mencengkram kerah baju yang dikenakan Dito.

Kala itu parkiran ramai oleh siswa-siswi yang tengah menyaksikan perkelahian tersebut tanpa ada satupun yang berusaha memisahkan mereka berdua.

"Aletta!' seru tiara yang baru saja membayar ongkos ojek online yang mengantarnya ke sekolah

'Tumben, biasanya dianter bokap," Tiara tertawa kecil

"Lagi pengen aja si,"

Aletta dan Tiara berhenti sejenak ketika melihat kerumunan anak-anak dari kelas lain. Bukankah mereka harus menuju kelasnya masing-masing? Tapi kenapa malah berkerumunan di sana.

"Ada bazar, mungkin," tebak Aletta

"Kalo ada bazar pasti sebelumnya ada announcement dulu dong, al,"

"Lagian masa iya bazar di parkiran," lanjutnya

Tanpa memperdulikan Tiara, Aletta berjalan mendahuluinya menuju kerumunan itu.

Ketika Rayhan mencengkram kerah baju yang dipakai Dito, ia hampir meninju wajah Rayhan namun cowok itu berhasil mencengkram tangannya.

Rayhan mendekati telinga kanan Dito lalu membisikkan "Ga usah ngajak jalan kalo lo gabisa anter dia sampe rumah!"

Dito menautkan kedua alisnya, berusaha mencerna pernyataan Rayhan.

"Jangan sampe Chandra berulah lagi, kali ini, gua ga akan tinggal diem." Lanjutnya

"Lo?" tanya Dito memastikan

"Sekitar satu tahun lalu," ucap Rayhan memberikan petunjuk berharap Dito mengingatnya

Dito terdiam, masih berusaha mencerna dan mengingat-ingat kejadian satu tahun lalu.

"Rayhan!" Aletta berlari mendekati mereka lalu berusaha menarik lengan Rayhan yang mencengkram tangan Dito, namun ternyata Rayhan terlalu kencang mencengkramnya sehingga Aletta hanya bisa memegang lengannya sembari menatap keduanya bergiliran.

Tidak mau membuat kekacauan yang lebih parah, Rayhan memutuskan untuk melenggang pergi dari tempat itu. Lagi-lagi, Aletta harus berlari untuk mengejar Rayhan yang langkah kakinya lebih lebar darinya. Ditambah lagi Rayhan berjalan dengan cepat yang membuat siapapun yang mengejarnya akan merasa kehabisan napas.

Ketua Kelas Vs Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang