"Mama, kau menangis? Ada apa?" Anak laki-laki berumur 8 tahun mendatangi Jungwoo. Itu adalah Jaemin. Jungwoo hanya menunjukkan chatnya dengan Doyoung.
"Ah.. mama merindukan Papa?" Jungwoo mengangguk. Yup, Doyoung sudah 1 tahun tidak kembali ke Seoul karena pekerjaannya yang sangat banyak. Ia sekarang berada di Guri-ssi, kota kelahirannya. Sekarang Jungwoo sangat merindukannya, Jungwoo sudah mencoba untuk meneleponnya dan mengirim pesan pada Doyoung tadi, tetapi sepertinya Doyoung sedang ada rapat, dan sangat sibuk.
"Ma, Papa akan segera pulang bukan?" tanya Jaemin.
"Mama harap ia akan pulang secepatnya. Lagipula sebentar lagi ada libur natal, Papa seharusnya pulang." jawab Jungwoo
"Baiklah ma, jangan bersedih lagi ya?" Jungwoo mengangguk lalu mengusap kepala anak sulungnya itu.
"Kak, aku merindukanmu, dan kau tidak akan pulang?! Seminggu saja.. please.." kata Jungwoo di telepon.
"Maafkan aku, Jungwoo-ya.. pekerjaanku sedang banyak sekali, gajiku akan ditambah jika bekerja lebih keras kali ini. Kita videocall saja ya nanti saat natal?" ucap orang di telepon itu. Air mata Jungwoo menetes perlahan.
"J-Jadi kau lebih mementingkan pekerjaanmu daripada keluargamu sendiri?!"
"Bukan begitu Jungwoo.. aku menyayangimu, Jaemin dan Yewon, tetapi apa yang aku lakukan juga untuk keluarga kita bukan?" ucap Doyoung.
"Tapi kami membutuhkanmu disini untuk berkumpul, uang bukanlah segalanya, Kak. Aku disini juga bekerja, dan aku mendapatkan uangku sendiri untuk tambahan, itu cukup kak, lebih dari cukup malah."
"Aku mengerti Jungwoo-ya, tetapi- Ah?! Iyaiya, baiklah aku segera kesana, gomawo Yuta Hyung. Jungwoo-ya, aku sudah dipanggil oleh rekanku, aku harus bertemu client, aku pergi dulu ya? Aku mencintaimu" telepon terputus. Apa?! Bahkan mereka belum ada bertelepon 5 menit! Jungwoo pun hanya menenggelamkan kepalanya di bantal dan menangis. Ah, mengapa suaminya itu melakukan ini padanya.
*Tok tok tok
"Mama, kau di dalam?" itu sepertinya Jaemin.Jungwoo segera duduk dan menghapus air matanya, lalu membuka pintu.
"Iya sayang? Ada apa?" tanyanya kepada anaknya itu.
"Tadi uncle Jae telepon pakai telepon rumah, katanya saat natal ia akan kesini, berarti kita akan berkumpul bukan?!" muka Jaemin sangat bahagia. Bagaimana jika ia tahu bahwa Doyoung tidak akan pulang natal kali ini? Ia pasti sedih.
"Hm.. iya sayang.. oh iya, Yewon dimana?" Jungwoo mengalihkan pembicaraan dahulu.
"Di kamar ma, ia tadi bermain boneka." Jungwoo pun mengikuti Jaemin ke kamarnya. Lebih baik ia bermain dengan Jaemin dan Yewon dahulu. Pikirannya sedang tidak karuan sekarang.
~||~
"Mama, dimana Papa? Biasanya ia akan pulang saat h-3 atau h-2 natal seperti tahun lalu.. ini sudah sore, dan malam nanti akan ada acara malam natal, mengapa ia tidak kesini juga, Ma?" tanya Jaemin."Hm.. Papa.." bagaimana aku menjelaskan ini?? itu yang ada di pikiran Jungwoo sekarang.
*tok tok tok
"Eh sebentar, uncle Jae sudah datang, mama buka pintu dulu ya?" kata Jungwoo lalu meninggalkan Jaemin dan Yewon di ruang keluarga, untuk membuka pintu."An- KAK DOYOUNG?!!" Jungwoo tak percaya siapa yang berada di depannya sekarang. Jungwoo hanya terdiam sekarang.
"Annyeong?" Doyoung sedikit terkekeh. Doyoung pun masuk dan menutup pintu rumahnya.
Lalu, apa lagi yang Jungwoo lakukan kalau tidak memeluk suaminya itu?
"Kakak jahat! Kakak bilang, tidak akan pulang! Kakak berbohong!" Jungwoo memukuli pundak Doyoung, sembari menangis di pelukan Doyoung sekarang.
Doyoung mengusap surai Jungwoo perlahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
DoWoo one shot/two shot
RomanceDoy x Woo top:Doy bott:Woo welcome! yes, ini irene lgi yg ngetik, i hope u guys like it! #1 in DoJung [010822] #1 in DoWoo! [122321]