helping you is my obligation

511 48 0
                                    

Childe yang setiap paginya memanjat pagar sekolah sekarang menerima hukumannya. Childe anak sma yang suka melanggar peraturan ketat sekolah mihoyo akhirnya dihukum ketua osis  sang pembuat peraturan serta anak Murid teladan sekolahnya.

"Sepertinya ini tahun terakhir mu melakukan hal ini bukan, jadi fokuslah belajar buat masa depanmu Tartaglia" childe menyilangkan tangannya dan menumpukkan kaki kirinya ke kaki kanan sambil menatap ke jendela berpura-pura tidak mendengarkan "dengarkan aku Tartaglia, masa depanmu akan hancur jika kau terus begini jadi pikirkan." Zhongli berjalan kearahnya lalu mengangkat jari childe dan mencium jarinya dengan bibirnya yang lembut ketangan childe yang kasar "hei apa yang kau lakukan?" Childe menarik tangannya dengan kasar dia merasa tak nyaman lagi dan enggan duduk bersama zhongli diruangan berduaan akibat perlakuan menjijikkan zhongli.

rasa ingin pergi dari ruangan itu mulai dapat dirasakan oleh Childe tetapi anehnya zhongli tak mengijinkan childe pergi dan terus menatapi Childe tanpa henti dengan mata emas bersifat dingin sambil tersenyum yang membuat childe takut kepada nya 'apakah itu alasan tak ada yang berani dengannya'.

Sejam kemudian, zhongli terpanggil akibat rapat acara mendatang sedangkan childe ditinggalkan begitu saja. Dia begitu lega dapat menemui temannya serta bebas dari si anak pendiam dan berkhas aneh itu

"Hei-" teman childe anehnya enggan disentuh oleh dirinya apa karena aku terkena masalah pikirnya sih begitu tetapi sebenarnya lebih. Di koridor, semua berbisik tentang nya bahkan perempuan yang menyukainya juga memasang muka jijik saat melihat dia. "hei, kau orang yang difoto ini kan?"
Seseorang menepuk pundaknya dari belakang lalu menunjukkan foto dirinya dan zhongli yang sedang mencium tangannya.

"iya, tetapi aku tidak berhubungan melainkan musuhnya. Dia hanya membuat ku kapok saja agar tidak berani melakukan hal itu lagi" Childe menarik foto itu dari tangan wanita itu lalu menatapinya sambil berjalan ke loker nya.

Dilokernya Childe memaki-maki zhongli sambil menendangi lokernya sampai penyok, berimajinasi tentang sedang menendangi kepala zhongli. Lalu Childe menyobek foto yang didapatkannya sampai sobek menjadi bagian-bagian kecil yang mustahil untuk digabungkan lagi. Dia otaknya dia hanya mengutuk nama zhongli 'sial,sial,sial anak Dakjal, Kuharap kau menemukan indukmu sebenarnya dan dibakar hidup-hidup oleh nya!' katanya didalam lubuk hatinya.

Dijam pergantian kelas, zhongli mengelilingi satu sekolah mencari Childe 'dia bolos lagi'. Zhongli akhirnya memutuskan untuk mencari diluar sekolah.  Sampai akhirnya dia menemukan Childe dibelakang sekolah sedang cemberut sambil menendang pohon yang ada didepannya. Childe menghela nafas karena kelelahan melampiaskan kemarahannya dan mengeluarkan sekotak rokok. Lalu dengan sigap zhongli berlari kearahnya dan menghentikan Childe dengan menahan tangannya dari mengeluarkan sebatang rokok.

"aku tidak akan membiarkan mu menyentuh apalagi menghisap  rokok" Childe mencoba melepaskan tangannya dengan paksa tetapi anehnya zhongli lebih lebih kuat darinya "lepaskan, kau tidak memiliki urusan dengan kesehatanku!" Zhongli terdiam lalu dia melepaskan tangannya dari tangan Childe dan mengangkat tangannya lalu menampar Childe sampai jatuh ke tanah "apa masalah mu?!" Childe menepuk pipinya yang tertampar dan melihat keatas menatap mata zhongli yang berwarna emas kecoklatan yang dingin. Tidak lama mereka menatap satu sama lain zhongli akhirnya pergi.

"Cih apa-apaan dia itu?!" Childe berdiri lalu berjalan ke arah luar sekolah sambil membersihkan seragamnya. Sebelum dia menginjakkan kakinya keluar, zhongli menariknya kebelakang pagar pintu utama.

Dari jauh mereka terlihat berduaan oleh guru mereka. Tetapi, gurunya merasakan ada yang janggal dan menonton perbincangan mereka dari jauh sampai akhirnya dia melihat zhongli menaikan dagu Childe mendekat kebibir nya. Guru itu bergegas ke ruang guru lalu mengajak sekelompok rekannya untuk membahas nya.

Sekelompok guru itu keluar untuk melihat mereka, sayang mereka sudah menghilang. Sekolah berjalan seperti biasa buat zhongli tidak dengan Childe yang dipaksa masuk sekolah dengan aktivitas normal.

Sepulang sekolah, Childe pergi ke lokernya lagi. Dia terkejut melihat lokernya penyok akibat kemarahannya. Saat dibuka dia menemukan sebuah amplop surat. Lalu dia membukanya dan amplop itu berisikan foto dan secarik surat. Foto itu adalah foto dia dan zhongli didepan pintu tadi sedangkan isi suratnya adalah sebuah ancaman.

'jika dia tidak mendapatkan nilai bagus maka foto tersebut akan disebar ke internet dan sekolah'

Tanpa disadari Childe, ada seseorang yang mengawasinya lalu orang itu berfikir 'andai dengan surat ancaman ini nilainya akan meningkat'

Childe merobek foto dan surat itu sambil berkata dia tidak percaya akan surat ancaman tersebut. Lalu dia pulang dengan tidak peduli akan ancaman dan merasa jika ada orang yang percaya dengan ancaman itu adalah orang yang bodoh.

Keesokan harinya, Childe datang lebih pagi dan mengecek lokernya. Tidak disangka surat itu muncul lagi dengan foto yang sama dan surat yang berbeda.

'jika kau belum percaya sampai besok. Maka, besok sepulang sekolah foto ini akan tersebar'

Childe sekali lagi mengeksekusi surat dan foto itu.  Beberapa jam kemudian, dia menemukan amplop surat itu lagi dengan foto yang sama serta surat yang masih sama dan Childe sekali lagi menyobek dan membuang surat itu lagi.

Tidak seperti biasa dia bersekolah dan didampingi sang ketua osis dijam pergantian maupun istirahat. Sepulang sekolah entah bagaimana zhongli masih menempel dengannya bahkan mengajak childe keluar bersama.

"Boleh, tapi aku harus mengecek lokerku" mereka berjalan keloker melewati koridor yang sepi. Disana hanya dilewati oleh seseorang dengan Hoodie hitam yang berpapasan dengan mereka. Zhongli melihatnya tetapi childe terlalu serius dan tidak menyadari nya. Sesampainya zhongli sibuk di handphonenya sedangkan childe sedang marah-marah kepada surat ancaman tersebut. "Huh surat ini tidak ada berhenti nya"

Zhongli menarik surat tersebut dan membaca ancaman yang tertulis disurat itu serta foto mereka 'bermesraan' "aku akan mengajarimu." Childe mau menerima tawaran itu. Tetapi tidak dengan niatnya untuk belajar.

Mereka pergi ke restoran terdekat dan membahas nya "jadi, surat apa itu?" Childe menelan nasinya dengan tenggorokan kering lalu menjawab, "surat ancaman yang meneror ku dari kemarin" childe tidak dapat menikmati rasa makanannya akibat kepikiran oleh surat tersebut. "Kalau begitu, maukah kau ku ajarkan agar mencegah surat dan rumornya?" Tanya zhongli.

Childe tersedak dan berpikir jika begini dan jika begitu  'jika ku turuti aku akan belajar tetapi dia memang benar aku harus fokus belajar, karena aku sebentar lagi mau lulus dan berkuliah jadi mungkin akan kuterima kebaikan nya'. kembali ke realita dia mengangguk dan menjelaskan kalau dia akan menempelkan surat jika ia terima tantangan tersebut agar surat berhenti datang.

Akhirnya, udah kepengen pingsan aku ama temenku ngerjain nya. Btw ini temenku atau asisten bukan babu ya!!
ElizKris79

1020 words

|| zhongchi || Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang