01. Mimpi sialan!

324 172 545
                                    

"KEYRA HADAP SINI, DONG!"

"KEYRA CANTIK BANGET!"

"KEYRAAA, ALWAYS I LOVE YOU!"

"KEYRA, BOLEH MINTA FOTO GAK?"

"KEYRA, MINTA TANDATANGANNYA, DONG, PLEASE!"

Ada begitu banyak orang yang meneriaki nama Keyra. Keyra Cadenza Barsha nama lengkapnya. Ia adalah seorang artis terkenal yang mempunyai berjuta-juta penggemar tersebar di mana-mana.

Keyra tersenyun lebar di atas panggung konsernya. Gadis itu mengangkat tangan kanannya, melambai-lambai ke arah sang penggemar yang rela berdesak-desakan demi bertemu dengannya.

"Halo, semuanya! Senang bertemu dengan kalian lagi. Apa kabar, nih?" tanyanya dengan mic yang ia bawa.

Pekikan dari penggemar Keyra kembali terdengar, membuat Keyra tersenyum semakin lebar.

"Baik!" jawab mereka serempak.

"Alhamdulillah, ya, kalau baik. Stay safe and healthy, guys! Kalian semua luar biasa! Terima kasih, ya, udah mau datang ke konserku sampai berdesak-desakan kayak gini. I love you so much!"

Teriakan kembali terdengar lebih ramai dari sebelumnya. Keyra menuruni panggung konser dengan bantuan dari beberapa staf. Ia lalu melangkahkan kakinya menuju backstage. Keyra mendudukkan dirinya di salah satu kursi yang tersedia.

"Key, ini minum. Kamu pasti haus, 'kan?"

Keyra mendongak. Ia menatap seseorang yang baru saja berbicara dengannya tanpa berkedip. Jefri Nichol.

"Key? Hei, kok bengong?" Jefri mengibaskan tangannya tepat di depan wajah Keyra, membuat gadis itu mengerjapkan matanya beberapa kali.

"Ah, iya. Makasih, A' Njep," ucapnya seraya tersenyum manis.

"Makin cantik kalau senyum kayak gitu." Jefri mendudukkan dirinya tepat di sebelah Keyra.

Uhuk!

"Eh, pelan-pelan, dong, Key," peringat Jefri. Pria itu mengelus-elus punggung Keyra dengan lembut.

"Iya, ini udah pelan. Gara-gara denger A' Njep ngomong gitu jadi kesedak."

Jefri tertawa renyah, lalu mengacak rambut Keyra gemas. "Lucu banget, sih."

GEDUBRAK!

"KEYRA CADENZA BARSHA!"

"HADIROH!"

Keyra dengan cepat berdiri dari tersungkurnya sembari mengangkat tangan kanannya layaknya murid yang dipanggil absen oleh gurunya.

"Ih, Mama!"

"LIHAT INI UDAH JAM BERAPA, HAH?! KENAPA MASIH MOLOR AJA JAM SEGINI? TADI MALEM TIDUR JAM BERAPA KAMU, KEYRA?"

"Kalau nanya tuh satu-satu, Ma, biar Keyra gak bingung jawabnya."

"MALAH NGEJAWAB LAGI. SANA MANDI! UDAH JAM TUJUH KURANG SEPULUH MENIT, TUH." Soraya—Mama Keyra—menunjuk sebuah jam dinding yang terpajang di dinding kamar Keyra dengan telunjuknya.

"ASTAGHFIRULLAH KENAPA MAMA GAK BANGUNIN KEYRA, SIH?! DUH, TELAT KAN JADINYA!"

Buru-buru Keyra meraih handuknya dan bergegas memasuki kamar mandi. Membuat Soraya geleng-geleng kepala dibuatnya.

"Gak bangunin ndasmu! Jelas-jelas lu yang susah bangun, kok, malah nyalahin emaknya. Dasar anak durjana," dumel Soraya.

∆∆∆

KEYRALVAND [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang