14. Terbongkar?

22 4 0
                                    

Welcome to part 14 cerita Keyralvand!

Tolong ingatkan kalau ada typo yaa, thank u!♡

🍒 HAPPY READING 🍒

∆∆∆

Keyra melangkahkan kakinya di koridor sekolah yang sudah lumayan ramai. Senyum terpatri di wajah cantiknya tanpa luntur sedikitpun.

Langkah kecil gadis itu membawanya ke ruang guru. Sesuai dengan perintah yang diberikan Soraya tadi, Keyra kini ingin menemui wali kelas Kayra, kakak kembarnya.

Sesampainya di ruang guru, segera ia melangkah masuk dan menghampiri meja Bu Lina-wali kelas XII MIPA 5-yang sedang membenahi beberapa selembaran kertas dan benda yang tak tertata rapi di mejanya. Bisa Keyra tebak bahwa Bu Lina baru saja tiba di sekolah.

Keyra mengucap salam membuat wanita berkepala empat itu terlonjak kaget. Bu Lina mengelus dadanya pelan, sementara Keyra meringis tak enak hati setelah melihat apa yang terjadi. Gadis dengan rambut yang dibiarkan tergerai itu menyodorkan amplop putih tepat di depan tubuh Bu Lina. Ia lalu menjelaskan bahwa hari ini Kayra tidak dapat mengikuti pelajaran seperti biasa dikarenakan sakit.

Bu Lina mengangguk mengerti, wanita itu menerima surat izin dari anak muridnya dan mengucapkan terima kasih kepada adik kembar Kayra itu.

Setelah urusannya dengan Bu Lina selesai, Keyra berpamitan kepada Bu Lina dan bergegas menuju kelas. Sebentar lagi bel masuk berdering, mengingat waktu sudah menunjukkan pukul 06.55 WIB.

Keyra bersenandung kecil selama kakinya melangkah di koridor sekolah. Sesekali kepalanya mengangguk dan bibirnya tersenyum membalas sapaan yang dilayangkan untuknya. Dia memang gadis yang humble, maka tak heran jika banyak yang menyukai Keyra karena sifat ramah tamahnya. Baik itu laki-laki maupun perempuan.

Mata indahnya menyipit seketika kala ia mendapati seseorang yang sangat ia kenal. Keyra berlari kecil menghampiri orang itu, memastikan bahwa ia tidak salah melihat.

“Alvand?” panggil Keyra di belakang punggung tegap milik seorang laki-laki yang lebih tinggi darinya.

Laki-laki tersebut menoleh cepat. Raut wajahnya terlalu jelas jika dia sangat terkejut mendapati Keyra berada di hadapannya saat ini.

“Key? Lo, kok, berangkat? Kenapa gak bilang sama gue? Gue bisa jemput lo kalau lo bilang.”

Bukannya menjawab perkataan Alvand, tatapan Keyra justru terpusatkan dengan seseorang di samping Alvand.

“Lo, berangkat sama dia?” Keyra menunjuk wajah seseorang di samping Alvand menggunakan jari telunjuknya, membuat orang itu mendelik tajam.

“Gue punya nama kali! Nama gue, Viola. Vi-o-la! Gak usah tunjuk-tunjuk segala!” sentak Viola dengan tatapan sinis yang sengaja ia layangkan untuk Keyra.

“Iya, gue gak sengaja ketemu dia di jalan,” jawab Alvand. Cowok itu tidak mau jika Keyra dan Viola sampai membuat keributan di koridor. "Ayo, gue antar ke kelas."

Alvand meraih jemari mungil Keyra dan menggenggamnya. Ia membawa Keyra menuju ke kelas cewek itu tanpa memedulikan Viola yang sedang menatap keduanya dengan jengkel.

“Alvand! Yang cewek lo itu gue, bukan Keyra!” teriak Viola dengan suara yang memekikkan telinga. Namun, sayang, teriakannya tak didengar oleh Alvand karena mereka sudah berada jauh di depan, ditambah kondisi koridor yang sangat ramai.

Sebab teriakan Viola, beberapa siswa yang melewatinya mulai berbisik-bisik membicarakan gadis itu. Bahkan ada beberapa dari mereka yang menatapnya dengan tatapan aneh, membuat Viola risih dan memilih pergi dari sana. Tak lupa tatapan sinis gadis itu selalu ia layangkan kepada siapapun yang berani membicarakannya.

KEYRALVAND [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang