🍒HAPPY READING🍒
.
.
.
🍒🍒🍒Sesuai janjinya kepada Keyra, Alvand mengajak gadis itu untuk bertemu ayahnya, tentunya dengan meminta izin Soraya terlebih dahulu sebelum ia membawa sahabatnya untuk bermain di rumahnya.
Hari ini, sekolahnya dipulangkannya cepat karena guru-guru mengadakan rapat. Dari yang biasanya bel pulang berbunyi pada pukul 16.00 WIB, berbeda dengan hari ini yang berbunyi tepat pada pukul 14.00 WIB.
Entah apa yang merasuki guru-guru mereka, padahal biasanya mereka hanya akan memberikan tugas atau menitipkan catatan kepada sekretaris kelas jika ada rapat mendadak, tetapi hari ini mereka memulangkannya. Tapi tidak masalah bagi siswa-siswi SMA Bimasakti, justru hal ini menjadi hal yang sangat menggembirakan bagi kaum rebahan seperti yang baca. Aku juga sih sebenarnya :v
Setelah beberapa menit menempuh perjalanan menuju rumahnya dengan kecepatan sedang, akhirnya mereka sampai pada tempat tujuan. Alvand memarkirkan motor sport hijau miliknya di garasi rumah megahnya. Cowok itu membantu Keyra yang hendak turun dari motornya dengan menengadahkan telapak tangannya sebagai tumpuan Keyra.
Alvand membuka helm full face-nya, lalu cowok itu merapikan rambutnya yang sedikit berantakan. Alvand menoleh ke kiri, saat itu juga netranya menangkap Keyra yang tengah menggerutu kesal karena tidak bisa membuka pengait helm-nya.
Alvand terkekeh, “Kalau gak bisa itu bilang.” Tanpa banyak bicara, laki-laki itu segera membantu sahabatnya untuk melepaskan pengait helm berawarna ungu yang bermotif BT21 itu.
“Makasih. Nyebelin banget tuh helm! Kesel gue,” gerutunya.
“Lo-nya aja yang gak bisa, jangan salahin helm-nya.”
“Salah helm-nya! Siapa suruh pengaitnya susah banget dilepas!”
Daripada semakin panjang berdebat dengan Keyra hanya karena masalah pengait helm, Alvand memilih untuk mengangguk saja, mengiyakan ucapan Keyra yang menyalahkan benda mati tersebut. Cowok itu mencubit pipi yang sedikit tembam itu dengan gemas.
“Aw! Sakit, bego!”
“Heh! Mulutnya kebiasaan.” Alvand menyentil mulut Keyra pelan.
“Ya lagian, lo-nya! Setelah nyubit pipi, lalu nyentil mulut. Gak sekalian lo botakin aja nih, kepala gue?”
Lagi-lagi Alvand dibuat terkekeh karena sikap menggemaskan dari gadis cantik di hadapannya ini. Ia merangkul pundak Keyra dan mengelusnya pelan.
“Yaudah, gue minta maaf, ya. Sekarang ayo masuk, gak sabar mau lihat reaksi kaget Papa karena lo datang secara tiba-tiba.”
“Lho, berarti lo gak kasih tau Om Arsen dulu kalau gue mau datang?” Keyra bertanya di tengah-tengah perjalanan mereka memasuki rumah Alvand.
Alvand menggeleng singkat. “Biar jadi kejutan.”
Keyra mendengus, “Sok manis, biasanya juga nyebelin.”
“Sstt! Udah diem. Kalau gak bisa diem, gue cium juga lo di sini,” ancam Alvand yang berhasil membuat Keyra terdiam seribu bahasa.
“Assalamu'alaikum, Pa!” Alvand berteriak saat ia dan Keyra sudah menapakkan kakinya di pintu utama. Keduanya bisa melihat seorang pria paruh baya yang sedang berjalan ke arah keduanya sembari menunduk menatap layar ponsel yang berada di genggamannya.
“Waalaikumsalam, anak Pa—loh? Keyra?”
Sesuai dugaan Alvand sebelumnya, Arsen terkejut setengah mati melihat Keyra yang datang bersama putra bungsunya. Padahal, ini bukan kali pertamanya mereka bertemu, tetapi Arsen selalu menunjukkan reaksi berlebihan jika bertemu Keyra secara tiba-tiba tanpa rencana seperti sekarang, seolah pria itu baru saja menemukan sebongkah berlian.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEYRALVAND [On Going]
Teen Fiction[Follow sebelum baca. PLAGIAT JANGAN MENDEKAT!!]⚠️ Keyra Cadenza Barsha dan Alvand Reandra Bagaskara. Keyra dan Alvand adalah dua orang yang mengaku sahabat, yang selalu mengaku tidak mempunyai rasa lebih selain sahabat. Namun, hati kedua sejoli itu...