*****
Alarm terus berbunyi berasal dari ponsel Venus. Akan terus berdering berkali- kali di setiap 10 menit. Sampai pemilik tubuh sexy tinggi semampai itu melepaskan diri dari selimutnya.Venus terlalu muak untuk pergi berkerja hari ini. Setelah tiga hari libur karena menghabiskan masa cuti tahunan, Venus harus kembali dengan kesibukan yang sebenarnya tak ingin ia lakukan dengan moondnya yang masih jelek.
Ponselnya kembali berbunyi kali ini nada dering panggilan telepon. Venus mengeluarkan tangannya dari dalam selimut, meraba sisi kirinya menjawab panggilan telepon tanpa melihat siapa yang menghubungi.
"Hmmm...Hallo."
"Kau tidak pergi bekerja?"
Venus hanya terdiam saat mendengar suara Ziever. Venus malas untuk menjawab, setelah rasa malu atas penolakan yang ia dapatkan membuat Venus tak lagi berhubungan dengan Ziever dalam beberapa hari.
Klik.
Venus memastikan teleponnya dan kembali melempar ponselnya ke arah kiri. Matanya kembali terpejam, belum beberapa menit ia terlelap tarikan kencang pada selimutnya membuat ia marah.
"Kau!" Venus melihat wajah Ziever yang berdiri di hadapannya.
"Apa! Kau mau marah padaku, silahkan." Ziever masih terus menarik selimut Venus.
"Pergilah... Jika tak ingin tidur bersamaku." Venus menarik selimutnya dan membelakangi Ziever.
"Kau ingin aku memperkosamu?" Ziever masih tak percaya Venus kembali membahas hal yang sama.
"Hmm." Venus bergumam.
"Bagaimana jika aku menolak?"
"Yah sudah, aku bisa mencari pria lain yang mau memperkosaku," ucap Venus dengan santai, ia tidak benar- benar yakin akan ucapannya. Karena Venus sendiri juga jarang berhubungan dekat dengan pria, termasuk model pria yang yang biasanya berkerja bersamanya.
"Kau yakin? Leluconmu dari kemarin tak berubah sama sekali."
"Kau pikir ini candaan?" Venus mengulang ucapan Ziever ia telah berubah posisi berbaringnya menjadi duduk.
Piyama sexy terlihat jelas. Apa lagi, Venus tak mengunakan bra sama sekali di balik pakaian piyamanya. Lagi pula orang gila mana tidur dengan menggunakan bra?
Mata Ziever melihat ke arah Venus tanpa ekspresi. Pakaian sexy yang mengundang nafsunya, mata Ziever tak bisa berkedip melihat dua benda yang terlihat besar dan menonjol di balik kain satin berwarna merah terang itu.
"Apa kau ingin menyentuhnya?" Venus tau arah padangan Ziever ke arah mana. Dan Venus sendiri, tak akan mencoba bersikap sok suci dengan menutupinya.
"Hmm. Tidak, aku tidak akan bisa meniduri wanita yang tak aku cintai." Ziever mengalihkan pandangannya ke arah lain.
"Munafik! Cinta, aku juga tak mencintaimu aku cuman butuh bercinta denganmu!" sindir Venus tak perduli dengan ucapan brutalnya yang begitu sangat memperlihatkan dirinya yang begitu rendah.
"Ada apa denganmu? Kau aneh Venus," sambung Ziever menatap mata Venus.
"Kerasukan setan! Pergilah, aku tak ingin berbicara denganmu." Venus melambaikan tangannya mengusir Ziever.
"Apa yang terjadi jika aku tidur denganmu?" Ziever kembali melontarkan pertanyaan konyol kepada Venus.
"Pertanyaan idiot! Kau yang idiot bukan aku."
"Venus, apa kau yakin? Kita berteman."
"Yakin!"
"Bercinta denganku tak akan mudah Venus, aku kasar."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐏𝐋𝐄𝐀𝐒𝐄 𝐌𝐀𝐊𝐄 𝐌𝐄 𝐏𝐑𝐄𝐆𝐍𝐀𝐍𝐓 ( Explicit )
Romance⚠️ Konten mengandung hal yang dewasa, brutal dan banyak bahasa yang kasar! CERITA AKAN DI PRIVATE SECARA ACAK JIKA INGIN BACA PART LENGKAP DI HARAPKAN FOLLOW DULU. Venus Balethiva memiliki masalah kesehatan, dokter mengatakan bahwa Venus menderita...