*******
Semuanya sudah Venus persiapan untuk berkuliah di California. Saat ini ia sedang dalam perjalan untuk datang ke perusahan, memberitahu pada agensi yang membantunya menjadi model selama ini. Venus menghentikan mobilnya di parkiran basemen, kakinya melangkah dengan lebar mempercepat langkah kakinya untuk masuk melewati pintu kaca.
Tak ada satupun yang tau Venus akan berhenti dari dunia model, untuk beberapa tahun ke depan- selain orang tuannya. Keputusan pergi dari New York telah Venus pikirkan dengan matang, tak ada yang bisa menghentikan ia untuk pergi meninggalkan New York dan berkuliah di California.
Venus mengangkat tangannya dan mengetuk pintu kayu, sebelum memutar gagang pintu. Wajah Sandy yang merupakan pemilik dari agensi permodelan yang selama enam tahun ini bersama Venus.
"Hi Venus, ada apa?" Sandy meletakan pulpen di tangannya dan menatap Venus, model yang menjadi anak emas bagi Sandy selama ini.
"Apa aku menganggu waktumu Sandy? Aku ingin berbicara 10 menit jika kau tidak keberatan," ujar Venus dengan senyum tipisnya.
"Tentu saja honey. Duduklah," Sandy pria berusia 37 tahun meminta mempersilahkan Venus untuk duduk di sofa santai berbentuk bulat.
"Ada satu hal yang dengan berat hati harus aku sampaikan," tutur Venus menautkan jemarinya menatap dengan tenang pada lawan bicaranya.
"Come on. Ada apa? Kenapa aku merasa gugup melihatmu serius begini," imbuh Sandy mencoba mencairkan suasana.
"Aku ingin memutuskan kontrak kerja Sandy." Venus menghembuskan napasnya setelah berhasil mengatakan apa yang ingin ia ungkapkan.
"Ada apa Venus? Apa karena kau tak menyukai projectnya, atau ada tekanan dari para staf?" Sandy yang sempat terkejut dengan ucapan Venus, mencoba untuk membujuk Venus kembali.
"Tidak Sandy, aku hanya ingin melanjutkan studiku di California," ujar Venus dengan senyum kecilnya.
"Kenapa begitu tiba- tiba? Bukankah untuk masuk universitas harus mempersiapkan semuanya lebih lama?"
"Aku sudah menyiapkan semuanya sejak umurku 27 tahun Sandy, tawaran ini adalah hal yang sangat aku tunggu- tunggu." Venus berbohong akan dirinya, sebenarnya dengan pergi berkuliah di California adalah satu cara untuk menghindari Ziever.
******
Venus sudah berhasil mendapatkan izin untuk berhenti dari agensinya. Ia tersenyum kecil, dan berpamitan kepada teman- teman dan juga staf yang selama ini membantunya.
Dari semua orang disana hanya Ziever yang tidak ada. Tapi Venus juga bersyukur ia tidak bertemu Ziever untuk saat ini, Venus tak akan bisa memastikan dirinya bertahan dengan wajah angkuhnya di hadapan Ziever.
"Baiklah semuanya aku pamit."
Venus melambaikan tangannya kepada para staf, ia berjalan menuju pintu keluar agensi. Kakinya melangkah dengan cepat menuju area parkiran, seharusnya ia masuk ke dalam mobil hitam miliknya. Tetapi Venus justru menghentikan kakinya, dan menajamkan pandangannya ke arah dua orang yang saling berciuman. Mata Venus tak bisa menghindar, ia terus menatap ke arah Ziever yang mungkin sedang menciumi wanita sexi di parkiran mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐏𝐋𝐄𝐀𝐒𝐄 𝐌𝐀𝐊𝐄 𝐌𝐄 𝐏𝐑𝐄𝐆𝐍𝐀𝐍𝐓 ( Explicit )
Romance⚠️ Konten mengandung hal yang dewasa, brutal dan banyak bahasa yang kasar! CERITA AKAN DI PRIVATE SECARA ACAK JIKA INGIN BACA PART LENGKAP DI HARAPKAN FOLLOW DULU. Venus Balethiva memiliki masalah kesehatan, dokter mengatakan bahwa Venus menderita...