CHAPTER 9

11K 213 17
                                    

******4 Tahun kemudian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

******
4 Tahun kemudian.

"Congratulation Venus."

"Thank you." Venus tersenyum tipis saat menerima ucapan selamat dari teman- temannya.

Empat tahun berlalu begitu cepat, Venus telah melewati banyak hal sampai ia menyelesaikan pendidikannya. Lihatlah, Venus yang sekarang berdiri di hadapan kalian Venus yang benar- benar 180° telah berubah, wajahnya jarang tersenyum lebar termasuk hatinya yang telah mati.

Usianya genap 33 tahun, cukup matang untuk menjadi seorang wanita karir dengan pendidikan yang cemerlang. Venus berharap ia juga dapat mengambil keputusan dengan pikiran yang matang, lupakan urusan percintaan Venus mungkin akan menjadikan pernikahan sebagai urutan ke sekian dari masa depannya.

"Mommy, Daddy." Venus menutup mulutnya tak percaya saat melihat kedua orang tuanya hadir dalam acara kelulusannya.

"Come on princess," ujar Daniel melebarkan kedua tangannya, menyambut tubuh putrinya yang terlihat sangat bahagia.

"Oh my God! Kenapa Daddy dan Mommy tidak mengatakan akan datang di hari ini," tanya Venus melonggarkan pelukan menatap wajah kedua orang tuanya.

"Kejutan!" Livy mengusap bahu Venus yang mengunakan toga dengan selempang cumlaude.

"Kalau begitu ayo makan bersama sebagai perayaan kelulusanku," sambung Venus melepaskan topi toganya.

******
Venus sangat bahagia dapat berkumpul bersama keluarganya setelah sekian tahun berpisah. Kedua orang tuanya yang berada di new York sedangkan Venus harus berada di California, meskipun Venus bisa saja mengunjungi orang tuanya saat liburan semester tetap saja dirinya tak bisa bertemu karena kesibukan kedua orang tuannya. Pertemuan hari ini, adalah satu hal yang langkah bagi dirinya.

"Selanjutnya apa yang akan kau lakukan Venus."

Venus meletakan sendok dan garpu menatap wajah ayahnya yang memperhatikan Venus dengan serius. Venus masih tak tau harus melakukan apa, tetapi ia ingin sekali bekerja di sebuah perusahan yang pastinya bukan milik ayahnya. Ia ingin bekerja sebagai karyawan bawahan, meskipun ia bisa mendapatkan posisi yang lebih baik karena orang tuanya.

"Aku akan bekerja di perusahan Daddy, aku tidak akan kembali menjadi model. Tetapi aku akan mencoba menjadi pebisnis yang merintis perusahan dari nol," jawab Venus dengan penuh keyakinan menatap kedua orang tuanya.

"Terlalu beresiko Venus. Kenapa harus merintis? Kau bisa saja bekerja di perusahan Daddy, dan melanjutkan menjadi pemimpin di perusahaan," timpal Livy yang tak setuju dengan pilihan putrinya.

"Lalu aku akan di cap sebagai anak pemilik perusahaan yang malas, dan hanya menunggu harta orang tua tanpa mau berusaha? Lalu untuk apa gelar profesor yang tersemat di namaku?" sambung Venus yang menolak akan tawaran yang di berikan kepadanya.

 𝐏𝐋𝐄𝐀𝐒𝐄 𝐌𝐀𝐊𝐄 𝐌𝐄 𝐏𝐑𝐄𝐆𝐍𝐀𝐍𝐓 ( Explicit ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang