CHAPTER 4

25.2K 282 5
                                    

********

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


********

"Venus... Kau tak ingin bangun? Kau sudah tidur hampir 5 jam." Ziever mengguncang kecil tubuh Venus.

"Diamlah Ziever, matahari saja masih bersinar terang." Gumam Venus dengan mata tertutup.

"Kau buka matamu! Lihatlah langit sudah berubah gelap." Ziever mendekatkan wajahnya, sangat dekat mungkin berjarak 5cm saja.

Kelopak mata dengan bulu mata lentik itu terbuka dengan perlahan. Mata mereka saling bertemu dan bertatapan secara intens, tetapi Venus dengan cepat mendorong kepala Ziever.

"Minggir, bagaimana bisa aku melihat langit. Wajahmu menganggu pandanganku," Venus mengubah posisinya menjadi duduk dan membiarkan selimut jatuh begitu saja dari tubuhnya.

Venus menguap, ia mengangkat kedua tangannya ke atas mencoba merenggangkan sarafnya yang terasa tertarik. Venus menatap Ziever yang masih tak berkedip sama sekali.

"Ada apa? Tatapanmu begitu mesum," imbuh Venus dengan satu alis yang terangkat.

"Kau yang memancingku." Ziever berbisik tangannya sudah meremas kecil salah satu gunung kembar milik Venus.

"Arghhh! Ziever, tak bisakah mengunakan aba- aba." Venus mengigit bibirnya, saat lidah Ziever begitu cepat mengganti remasan tangannya yang menyapu puncak Areola miliknya.

"Shit!" Venus terus menikmati permainan lidah Ziever pada dadanya.

Venus mendongakkan kepalanya, bola matanya terasa berputar hampir putih sepenuhnya. Bibirnya menahan desahan, yang mencoba mendobrak untuk di keluarkan.

"Ziever, bukankah kita baru saja melakukannya."

"Katamu satu hari tiga kali? Dan hari ini kita baru sekali melakukannya," Ziever menjauhkan bibirnya mendekati wajah Venus, menarik bibir Venus dan melumatnya.

"Kau menanggapi dengan serius rupanya." Venus berbicara di sela- sela ciuman mereka.

"Omongan wanita tak dapat di percaya." Ziever melepaskan ciumannya dan menatap Venus.

"Tidak berlaku untukku." Venus menarik bibir Ziever dan kembali melumatnya.

Ziever tersenyum, ia berada di atas ranjang dengan Venus yang mengambil peran duduk di atas permukaan tubuhnya. Seperti orang yang kesetanan Venus mengambil peran yang gila, ia bermain dengan handal.

Ziever hanya menahan desahannya. Ia menahan bokong Venus dan memberikan tampar kecil, Venus tersenyum kecil menahan rambutnya agar tak menyentuh wajah Ziever.

"Shit! Venus your so hot, Faster baby." Ziever mengecup lehernya Venus dan menahan tengkuk Venus, menghisap kuat dan meninggalkan kissmark di sana.

******

"Makan yang tenang, tidak ada yang mencoba mengambilnya." Ziever menghentikan tangan Venus, dan mengusap sudut bibir Venus dengan jempolnya.

"Memang tidak ada yang mengambilnya, karena kau hanya obsesi pada area sensitifku!" Venus dengan brutal mengatakannya.

 𝐏𝐋𝐄𝐀𝐒𝐄 𝐌𝐀𝐊𝐄 𝐌𝐄 𝐏𝐑𝐄𝐆𝐍𝐀𝐍𝐓 ( Explicit ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang