Ini Sungyeol, manusia aneh yang sering berubah-rubah moodnya. Kadang gampang ketawa, atau bisa sensian seperti sekarang. Terutama kalo kurang sajen ya, galaknya udah ngalahin ibu tiri.
Saat ini Sungyeol sedang menghadapi seorang ahjussi, yang kalau dilihat dari papan nama di mejanya, merupakan seorang pimpinan direksi sebuah majalah.Sialan emang punya pacar macem Myungsoo. Sukanya ngerjain. Nggak ada angin, nggak ada ujan tiba-tiba ngajakin pergi. Ya Sungyeol kira dia mau diajak kencan dong. Eh malah dijebak ke ruangan sempit dengan orang asing begini. Rasanya asma Sungyeol mau kambuh walaupun sebenernya dia nggak punya.
"Bisa tolong buka bajunya. Cek fisik dulu baru mulai interview nya ya." Kata si ahjussi dengan muka datar. Sungyeol takut dong. Baru duduk udah disuruh buka-bukaan. Apa jangan-jangan Sungyeol mau dijual, atau dijadiin gigolo gitu. Kok pake buka-buka baju segala?
"Annnuuuu.... Saya orang baik-baik Pak."
"Eh?" ahjussi tersebut memberi tatapan bingung. "Myungsoo belum memberi tahumu? Hari ini kamu ada casting untuk pemilihan model. Kalau badanmu memenuhi syarat, akan langsung dilanjutkan dengan interview?"
"Model apaan Pak? Sabun colek?" celetuk Sungyeol. Lagi-lagi otaknya berjalan lebih lambat dari mulutnya. Mampuslah Sungyeol pasti akan dianggap tidak sopan.
"Pfffttt.... Untung ini bukan seleksi CPNS, kalo iya nggak bakalan lulus kamu." kata si ahjussi sambil tersenyum sendiri. Pikirnya masih ada orang polos macam Sungyeol. "Ini..... Ini majalah yang kami maksud. Majalah kesehatan. Aku rasa kamu tahu."
Sungyeol mengamati dengan seksema. Wah gila. Inikan majalah yang terkenal itu. Bahkan disaat semua serba digital mereka masih sanggup untuk menjual majalah fisik, tentu saja ada pembelian versi digitalnya juga. Ia segera menyalakan saklar pada otaknya. Tidak boleh main-main sekarang. Diterima atau tidak itu urusan lain, tapi yang jelas Sungyeol harus profesional saat ini.
--------------------------------------------------------
Ckrek, ckrek, ckrek
"Bisa senderan ke sana Yeol. Iyak, situ." kata Myungsoo memberi arahan sekenanya. Ya yang difoto pacarnya sendiri, jadi dia malas berbicara formal. Tapi tetap profesional ya dalam pekerjaannya. "Emmm... Don't smile. Serius, serius."
Sungyeol mengikuti Myungsoo dan arahan tidak jelasnya itu. Kei tampak serius memperhatikan baju yang Sungyeol kenakan. Dia datang sebagai desainer sekaligus stylist. Bahkan Kei sampai mengambil kursus segala.
"Kali ini senyum Yeol, ekspresi bahagia. Nah, oke seperti itu. Coba geser sini dan jalan di pantai. Iyak bagus...."
Sesi foto outdoor seperti ini memang melelahkan. Perjalanan jauh untuk sampai ke lokasi, harus set tempat, styling model, dan tantangan besar untuk modelnya karena harus lepas baju dicuaca panas dan berangin. Paling nanti pulang Sungyeol masuk angin.
Mereka baru selesai sore hari, dan sampai di rumah pada malam hari. Agar tidak repot, mereka semua kembali ke kontrakan Myungsoo. Begitu sampai Kei langsung mandi dan tidur. Pasti melelahkan baginya karena belum pernah bekerja dibilang ini. Dari tadi juga wajahnya nampak cukup tegang. Sedangkan Myungyeol masih sibuk rebahan sambil memperhatikan hasil foto tadi.
"Sudah kuduga. Aku memang tampan."
"Pffft...."
"Maksudmu aku tidak tampan, Sssoo?" kata Sungyeol sambil menatap Myungsoo manja.
"Iya tampan...... Tapi aku jauh lebih tampan." kata Myungsoo sambil mencubit hidung Sungyeol dengan gemas.
Sungyeol cuma mesam-mesem sendiri. Soalnya dia juga mengakui kalau kekasihnya itu memang sangat tampan bak seorang pangeran. "Project kita ini akan masuk edisi kapan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Tolongin Aku Mas!!!! ~ MyungYeol
FanfictionGara-gara penghematan pengeluaran, Myungsoo terpaksa meminta adiknya untuk melakukan hal itu. "Kok jadi gini sih? Tanggung jawab dek....!!!" "Kok jadi aku? Ogah amat. Sono minta bantuan profesional aja. Deket juga dari tempat kerja kakak..." Main ca...