08. Ratu Gosip

157 21 14
                                    

Sungyeol dapat merasakan sinar matahari berusaha menerobos masuk dari celah-celah matanya yang masih terpejam. Ia sudah bangun, atau bisa dibilang setengah terbangun.

Kebiasaannya bangun pagi membuatnya tahu kalau saat ini dia sudah kesiangan. Tapi sungguh, ia masih ingin tidur lagi. Rasanya sangat nyaman sampai ia enggan untuk membuka matanya. Mungkin gravitasi kasur di sini lebih kuat.




Sungyeol kembali memeluk gulingnya. Sesekali ia usapkan wajahnya untuk mencari posisi bersandar yang lebih nyaman.




“Hoam…!!!”

Guling Sungyeol terasa bergeser. Sepertinya dia sudah bangun.



“Yeol…” suara serak Myungsoo di pagi hari membuat Sungyeol sadar sepenuhnya. Tapi Sungyeol masih menutup matanya. “Kita udah kesiangan Yeol. Ini udah jam 8.”

“5 menit lagi…” gumam Sungyeol yang masih memeluk tubuh Myungsoo dengan posesif. Guling yang dimaksud, memang Myungsoo. Namja yang semalaman terus saja Sungyeol peluk. Rasanya nggak rela kalau harus ngelepasin Myungsoo.




“Yeol… Katanya kamu harus ke tempat ortu pagi ini… Emang nggak jadi?”

Lah iya. Sungyeol sampai lupa. Duh gara-gara meluk Myungsoo semaleman, bikin dia lupa sama janjinya buat pulang sebentar ke rumah. Eomma pasti marah kalo dia dateng telat.

Tapi Sungyeol masih pengen meluk Myungsoo…. Arghhhh….



Dengan hati tak rela Sungyeol berusaha mengangkat tubuhnya untuk duduk disebelah Myungsoo.

“Hahaha… Rambutmu berantakan Yeol… Sumpah lucu banget.”




Myungsoo memandangi wajah Sungyeol yang masih memancarkan aura kasur, alias muka-muka bangun tidur. Pipinya puffy bikin gemes, rambutnya berantakan, bibirnya manyun, persis bocah SD.

Sungyeol menatap Myungsoo sebal. Ya iya lah rambut berantakan, namanya juga bangun tidur. Ya kali penampilan Sungyeol bisa on fleek tiap saat. Kalo bangun tidur ya gini…., berantakan.

“Myung… Ngaca sonoh! Rambutmu malah lebih parah. Kaya singa… Hahaha....”

Sungyeol mengacak-acak rambut Myungsoo. Duh, gebetannya ini, rambutnya ngembang gini aja masih ganteng nggak ketulungan.


“Kamar mandi di mana Myung?”

“Tuh…”

Myungsoo menunjuk ke sudut kamarnya. Kamar mandinya memang di dalam, semalam Sungyeol nggak liat soalnya gelap. Lagian dia nggak sempet liatin sekitar, soalnya sibuk liatin Myung terus. Sibuk meluk Myungsoo. Padahal yang dipeluk juga nggak kemana-mana.

“Kamu mau mandi Yeol? Yuk ah, bareng…!”

“Aku mau cuci muka doang, terus ke salon buat ambil mobil. Harus langsung balik nih. Aku males kalo eomma ngomel-ngomel.”

“Oh… Nggak kerja berarti?”

“Belum tau sih. Nurutin kata nyonya besar aja lah. Nanti aku kabarin.”



Sungyeol masuk ke kamar mandi untuk mencuci muka dan berkumur. Yang penting keliatan kaya orang waras, biar pas jalan ke salon nggak keliatan kaya orang gila.

“Udah ya aku balik dulu.” pamit Sungyeol di depan pintu kamar Myungsoo. Duh, nggak rela sumpah buat pergi. Siapa tahu kan semalem Myungsoo cuma khilaf ngebolehin dia meluk-meluk gitu. Siapa tahu sekarang udah sadar jadi Sungyeol nggak bisa peluk lagi.



Huaaa… Nasib kalo suka sama sesama jenis, nih gini nih. Apalagi Sungyeol tahu kalau Myungsoo itu aslinya straight. Kata Kei, mantan dan orang yang pernah Myungsoo taksir itu semuanya yeoja. Susah juga kan Sungyeol kalo mau nge-gas duluan. Dia aja belum yakin Myungsoo doyan sama namja atau nggak sebenernya.







Tolongin Aku Mas!!!! ~ MyungYeol Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang