Sungyeol POV
Waktu itu, aku lagi capek banget ngurusin renovasi salon. Mana laper pula, jadi aku putusin buat ke minimarket beli cemilan. Mau yang pedes, manis atau yang gurih ya? Hmmmm.....
Mataku teralihkan saat tidak sengaja menatap wajah namja disebelahku. Hanya berjarak beberapa cm saja, mungkin sekitar 30cm. Woah.... Wajah tampan namun manisnya membuat mataku tak bisa lepas memandangnya. Tatapan nya sangat serius. Sebenarnya apa yang sedang dia pikirkan? Mau pilih popcorn Caramel atau coklat? Dari tadi dia memandang itu saja loh, dan bahkan tidak menyadari kehadiranku yang sudah seperti stalker saja.
Wangi tubuhnya khas. Aku tahi ini parfum murah, namun aroma musknya cocok saat bercampur dengan keringatnya. Sexy sekali. Wah.... Hanya dalam hitungan detik, namja ini bisa membuatku menjadi pria mesum dengan pikiran liar. Matanya, bibirnya, tatapan tajamnya, tubuh proporsionalnya. Argh... Fokus Sungyeol. Kamu itu datang kemari untuk mengisi perut.
*brugh*
"Aww... Sorry..."
Tubuhku bergerak tanpa komando. Dengan sengaja aku menabrak namja tampan tadi. Keranjang belanjanya tumpah, dan makanan serta botol minuman menggelinding di lantai.
Matanya berkedip-kedip lucu. Sepertinya tadi dia melamun, sekarang wajahnya tampak sangat kebingungan.
"Maaf ya. Aku sepertinya terlalu sibuk memilih snack sampai tidak melihatmu." kataku sambil memungut belanjanya yang berserakan di lantai.
"Oke." katanya sambil memandangiku.
"Anu..."
"Kenapa lagi??!" mukanya berubah ketus seketika. Wah galak sekali. Sepertinya aku berurusan dengan orang yang salah.
Sampai sekarang masih bisa kuingat betapa jengkelnya Myungsoo saat pertama kali melihatku. Wkwkwkkw.... Sebetulnya wajar saja sih, aku memang mengganggunya kan saat itu. Entah apa yang ada dipikiranku saat itu, rasanya memang tidak punya otak saja makannya berani mengganggu orang itu.
Tidak pernah kusangka, namja jutek itu sekarang malah menjadi kekasihku. Yang lebih mencengangkan lagi, ternyata sifat aslinya iseng tapi sweet disaat bersamaan. Inilah mengapa ada pepatah yang mengatakan don't judge a book by its cover.
Ngomong-ngomong saat ini namja itu sedang sibuk berkutat di dapur. Matanya fokus melihat daging yang sedang dia sear di penggorengan. Tadi aku sempat mengeluh ingin pergi makan steak, tapi tempat yang biasa kita datangi harus melakukan reservasi dulu sebelumnya. Sedangkan aku inginnya sekarang.
Tidak ku sangka dia mau membuatkannya. Rasanya? Entahlah. Ini kali pertama melihat dia memasak selain ramyeon.
Sudahkah ku bilang kalau namjaku ini pandai menggoda? Lihatlah dia berusaha menyuapiku, namun justru potongan steak itu masuk kedalam mulutnya. Classic move Myungie. Aku sudah hafal kelakuanmu itu.
Biarpun sudah hafal, hatiku tetap berdebar-debat tak karuan saat ia secara tiba-tiba mencuri ciuman dari bibirku. Wajahku terasa hangat dan rasanya sangat malu. Aaa... Btw rasa sausnya enak. Terasa lebih manis karena berasal dari bibirnya. Ekhmmm....
"Yeol... Hei, katanya kamu lapar? Kenapa malah bengong?" katanya sambil menjitak keningku. Sialan. Kencang juga ternyata. untung otakku tidak ikut geser.
"Suapin dong..." kataku manja. Ini lebih kearah uji keberuntungan sebenarnya. Biasanya Myungsoo lebih suka bercanda dan akan membalas dengan 'Sini aku suapin pake sekop.'
Kali ini dia memenuhi permintaanku. Ia sibuk menyuapi sambil bercerita soal pekerjaanya. Seperti biasa dia mengeluh tentang pekerjaanya yang bertambah banyak saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tolongin Aku Mas!!!! ~ MyungYeol
FanfictionGara-gara penghematan pengeluaran, Myungsoo terpaksa meminta adiknya untuk melakukan hal itu. "Kok jadi gini sih? Tanggung jawab dek....!!!" "Kok jadi aku? Ogah amat. Sono minta bantuan profesional aja. Deket juga dari tempat kerja kakak..." Main ca...