Malam semakin larut dengan suasana yang semakin hening,hanya suara dentakan jam yang memenuhi kamar Renjun.
Pemuda itu berada di balkon dengan tatapan yang teduh,tatapan berisi menyimpan banyak luka. Pandangan nya kini beralih pada langit malam yang gelap gulita,tidak ada Bulan ataupun bintang. Langit serasa kosong sama seperti keseharian yang renjun jalani.
Mata Renjun tertuju pada satu sosok yang sedang duduk di bangku dengan pakaian tipis.
Buru-buru Renjun masuk kedalam kamar dan berjalan mengambil selimut bergambar Moomin yang berada di lemari. Setelahnya ia keluar kamar tanpa memakai baju tambahan.
Sesampainya di belakang rumah,Renjun menatap punggung tegap yang duduk sendiri di bangku taman itu.
Dirinya sangat tau siapa sosok yang sedang berada di sana walau hanya menatap punggung seseorang,Renjun sangat tau.
Dengan pasti ia melangkahkan kaki nya dan berhadapan dengan sosok Hyung nya,Mark.
Mark yang tadi nya menunduk merasa ada sosok lain kini mengangkat wajahnya dan bertabrakan dengan mata Renjun.
Wajah Mark datar dan memancarkan kebencian.Dan Renjun sadari itu.
"Ada apa kau kemari!" Ucap Mark sinis.
Renjun membalasnya dengan senyum,lalu melebarkan selimut yang berada genggamannya setelahnya menaruh selimut itu dipaha sang Hyung.
Tangan nya menggerakkan merangkai kata. "Hyung,suasana malam ini sangat dingin.pakailah pakaian hangat jika ingin keluar."
Mark yang jengah karena tidak mengerti apa yang Renjun lakukan, langsung saja ia melempar selimut moomin yang Renjun berikan lalu berdiri.Mata nya menajam bak elang,aura seketika mencekam.
"Kenapa setiap hari kamu selalu menunjukkan wajah mu pada kami?apa kamu tidak malu?coba lah untuk meneliti dirimu sendiri,kamu tidak sempurna!dan kamu dengan tidak tahu diri selalu menganggu.apa kamu tidak punya harga diri?." Tanya nya,namun Renjun hanya menatap hyung nya, membiarkan Mark mengeluarkan segala unek-unek nya.
"Tidak usah pedulikan aku,tidak perlu memberi perhatian kepada ku ataupun adik-adikku,karena sampai kapan pun baik aku atau pun adik-adikku tak akan pernah Sudi memiliki saudara yang cacat sepertimu. Jadi jauhi kami." Setelah nya Mark berlenggang pergi.
Renjun menatap punggung Mark yang semakin menjauh dan menghilang dari pandangannya.
Dia mengambil selimut Moomin yang telah kotor itu,Padahal selimut itu adalah selimut yang baru saja ia beli. Renjun menghela nafasnya lalu menundukkan dirinya dibangku.
"Maafkan aku karena aku tidak bisa menepati jika aku harus menjauhi kalian.Aku sudah berjanji dengan ayah dan ibu untuk menyayangi dan menjaga kalian."
__🍁__
Pukul empat pagi Renjun sedang berkutat di dapur,menyiapkan sarapan untuk Hyung dan adik-adiknya. Dimulai dari menyuci beras, memotong bumbu,memotong bahan pangan utama,dan menumis nya.
Setelah selesai mempersiapkan sarapan,Renjun mencuci bekas peralatan yang digunakan lalu kekamarnya untuk bersiap.
Renjun menuruni tangga dan melihat adik tirinya sedang berada di ruang keluarga. Dengan senyum yang terpantri Renjun mengeluarkan sticky notes lalu menuliskan sesuatu,setelah selesai Renjun menghampiri Jisung adik nya lalu menyodorkan kertas yang Renjun tadi tulis.
"Jisung-ah,Hyung sudah memasak,jadi makan lah bersama Hyung kalian. Bangunkan para Hyung mu dan segeralah kamu bersiap nanti terlambat." Itulah yang Renjun tuliskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
TREE OF HEAVEN-NCT DREAM
Teen Fiction✔ BROTHERSHIP AREA! [ REVISI SETELAH TAMAT! ] Dengan secarik senyuman yang tampil pada wajah saudara-saudara ku itu adalah vitamin untukku. Bahagia nya mereka adalah sukacitaku. Aku akan selalu menunjukkan kasih sayangnya kepada mereka, walau pada...