0-016

1.6K 361 158
                                    

Typo? tandain ya!

Voment nya juseyooo

Happy reading...

______________________________

______________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"BAJINGAN KAU LEE RENJUN!"

BUGHHH!!

Jeno memukul Renjun.

Renjun tersungkur, lalu tubuh nya merasa berat kala Jeno berada diatas nya.

BUGHH!!!

Lagi, Jeno melayangkan tinjuan nya pada wajah Renjun.

"Mati saja kau Lee Renjun!" Bentak Jeno.

Sementara itu para saudara Lee hanya bisa menatap tanpa melerai Jeno yang memukul Renjun dengan membabi buta, seakan-akan Wajah Renjun hanya sebagai samsak.

"Tuan Lee tenangkan dirimu." Ucap sang kepala polisi yang berada disana. Dirinya heran mengapa saudara-saudara nya tak melerai akan perilaku Jeno.

Sedangkan Renjun tak bisa berbuat apa-apa, kepalanya terasa berat, dan nafasnya tak teratur membuat tubuhnya lemas membuat ia menerima segala pukulan yang Jeno berikan.

"TERNYATA KAMI MENGHIDUPKAN SEORANG PEMBNUH DIDALAM RUMAH KAMI!"

Renjun tak kuasa menahan tangisnya. Air matanya begitu saja turun mendengar ucapan Jeno.

Beberapa anggota polisi menarik paksa tubuh Jeno membuat Renjun mengambil udara sebanyak-banyaknya.

"LEPASKAN AKU SIALAN!! AKU HARUS MEMBUNUH SEORANG PEMBUNUH DISINI!!" Pekik Jeno.

Baik Mark, Haechan,Jaemin,Chenle ataupun Jisung sama-sama mengepalkan tangan nya.
Mark berjalan maju tepat pada keberadaan Renjun yang terduduk dengan terbatuk-batuk.

Renjun mendongak, menemukan sosok hyungnya yang menatap nya dengan wajah datar dan pancaran penuh kebencian dari matanya.

Ia memutuskan kontak mata dengan Mark, Ia tak mau melihat tatapan kebencian itu. Hati nya benar-benar tercabik kala melihat saudaranya sangat membencinya.

"Kenapa?" Suara Mark begitu tenang namun aura kekelaman itu Renjun rasakan.

Renjun tak bergeming, ia semakin menundukkan wajah nya.

"Ku tanya sekali lagi Renjun! Kenapa kau melakukan ini!?" Kali ini intonasi dari Mark meninggi.

Dan Renjun merasakan takut luar biasa, tubuhnya mengeluarkan keringat.

Kembali ia merasakan perutnya perih, dengan rasa kebas disekujur wajahnya.

Mark menarik kerah Renjun dan kembali menghantam sebuah pukulan pada wajahnya.

Sudah cukup, Renjun benar-benar sudah pasrah jika ia meninggal akibat pukulan dari para saudaranya.

Jaemin dan Haechan yang melihat itu bergedik nyeri kalau wajah Renjun sudah mengeluarkan banyak darah yang memenuhi wajahnya.

TREE OF HEAVEN-NCT DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang