0-008

1.6K 461 113
                                    

Happy Reading...

___________________


"Tetap bertahan, meski tidak pernah diharapkan.
Adalah cara terbaik untuk melukai perasaan."

-Lee Renjun


Yoon melangkahkan kakinya ke pekarangan rumah dengan langkah gontai.

Ceklek!

Pintu rumah nya terbuka, menampilkan sosok laki-laki muda yang sedang duduk di sofa.

Melihat kedatangan Yoon, dirinya lantas bangkit dan tersenyum hangat. Yoon yang melihat hanya bedecih dan mengabaikan sosok yang tak lain adalah kakak nya Yoon.

Yoon melangkah namun berhenti saat pergelangan tangan nya di pegang oleh Yoseon sang kakak. Sontak Yoon langsung menghempaskan tangan Yoseon dan menatap kaka nya dengan kilat kebencian.

"Jangan. Sentuh. Aku." Ucap Yoon dengan penuh penekanan di setiap katanya.

Sang kakak tersenyum hangat, lantas Yoseon menggerakkan tangan nya.
"Bagaimana sekolah mu? Apakah menyenangkan? " Yoon paham apa yang Yoseon gerakan namun enggan untuk membalasnya.

Yoon berbalik badan, namun tangan nya lagi-lagi di tahan oleh Yoseon.

Yoon yang jengah kembali menghempaskan tangan Yoseon dengan sangat kasar.

"SETELAH BISU APAKAH KAU JUGA TULI?!" Pekik Yoon marah.

Sang kakak lagi dan lagi tersenyum, tangan nya kembali ia gerakkan. "Aku hanya bertanya bagaimana keadaan adikku, apa aku salah? "

Yoon mencengkeram erat pergelangan Yoseon, tatapan nya sangat tajam dan penuh amarah.
Ia pun berucap, " jangan pernah mencari perhatian kepadaku! Cukup papa dan mama yang selalu memprioritaskan mu! tapi sampai kapanpun aku tidak akan pernah sudi memprioritaskan mu, memberi perhatian untukmu, atau pun menganggap kau adalah kakakku."

Yoseon merintih tak bersuara, tangan nya benar-benar sakit. Cengkraman adik nya itu ternyata benar-benar kuat.

Setelah mengucapkan itu Yoon melepaskan cengkraman pada tangan Yoseon dan melanjutkan langkah nya menaiki tangga.

Yoseon menatap nanar punggung Yoon yang semakin menjauh.

Ia pun ke kamar nya dan memakai jaket dan mengambil dompet nya. Bergegas ia menuju supermarket.

Cukup menempuh sepuluh menit kini Yoseon sudah sampai di supermarket, lantas ia masuk dan disambut dengan kasir muda yang membungkukkan badan nya.

Yoseon tersenyum.  Lalu ia menuju ke rak obat-obatan, mengambil obat antiseptik, kapas dan plester. Setelah nya ia berjalan menuju kulkas yang berisi minuman dingin dan mengambilnya beberapa buah, tak lupa sebuah cemilan.

Setelah merasa beres Yoseon melangkahkan kakinya menuju kasir.

Sang kasir itu tersenyum hangat dan dibalas sama hangatnya, langsung saja kasir tersebut melayani.

Tangan sang kasir menuju layar yang berisi total belanjaan, lalu ia menggerakkan tangan nya, " Itu semua totalnya, apa tuan ingin menambahkan sesuatu lagi? "

Yoseon sempat terkejut namun ia tersadar dan melakukan komunikasi sama seperti sang kasir.

"Tidak ada." Terkejutan kini tertera pada wajah sang kasir namun ia mengangguk mengerti.

Yoseon mengeluarkan dompet nya, namun isi dari dompet nya jatuh tepat di bawah meja kasir. Itu sebuah foto.

Sang kasir mengambil, namun mata nya membulat sempurna. Yoseon yang melihat lantas mengkerut kan dahinya dan menepuk pundak sang kasir.

TREE OF HEAVEN-NCT DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang