0-011

1.6K 447 105
                                    

Baca nya pelan-pelan aja soal nya partnya dikit haha..

Enjoy it~

____________________

Renjun melangkahkan kaki dengan santai seraya menghirup udara pagi yang menenangkan pikiran Renjun sendiri.

Ia menatap sekeliling yang cukup ramai. Mungkin karena hari ini adalah hari Minggu, banyak orang yang keluar rumah entah untuk sekedar berjalan-jalan, olahraga atau menghabiskan waktunya bersama keluarga.

Langkahnya menyepat, pandangannya berbinar. Senyumnya muncul kala ia telah sampai di titik tujuan nya, sungai Han.

Matanya menjelajahi arus air yang tenang namun dalam membuat dirinya terbuai akan ketenangan sungai itu.

Telinga nya ia sumpal dengan earphone, lagu Let her go- passenger  mengalun tenang ditelinganya.

Menit demi menit telah berlalu, dan keadaan Renjun masih setia seperti saat ia awal berpijak di tempat itu.

Mungkin Renjun benar-benar butuh waktu lama untuk menenangkan dirinya.
Karena bagaimanapun sosok Renjun sebenarnya sangatlah rapuh. Tersamarkan dengan sebuah seulas senyum yang dapat memanipulasi warga dunia.

Hanya karena satu senyuman, semua penderitaan Renjun tertutupi dengan mudah.

Renjun Menghela nafas panjang. Sesaat kepala Renjun tiba-tiba terasa pusing luar biasa. Dia merongoh saku jaketnya, namun ia tak menemukan benda itu.

Matanya yang sedari tenang menjadi gusar. Ia tidak menemukan obatnya, akan jadi bencana sepertinya.

Segera Renjun menyudahi acara liburnya, karena  kepalanya menjadi sangat berat.
Ia berpengangan pada pilar jembatan, matanya terpejam saat rasa sakit di kepala nya semakin menjadi-jadi, yang ia rasakan seperti ada sebuah kapak yang memukul kepala nya.

Renjun sudah tidak tahan, lantas ia berjalan pelan menuju kursi yang berjarak sepuluh meter darinya.

Namun langkahnya terhenti saat orang lain lebih dahulu menempati kursi itu, kembali Renjun melanjutkan jalan nya dengan tertatih-tatih.

Setelah pilar jembatan itu terputus, Renjun kembali berdiri tegak, langkah demi langkah ia jalani, sedikit ia menggerutu kesal karena tidak ada kursi yang berada di tempat itu.

Renjun mengangkat wajahnya, menoleh, sekelebat ia menemukan sebuah taman yang hijau, banyak sekali bunga yang tumbuh. Setitik ia melihat di tengah-tengah taman itu ada sebuah pohon yang cukup besar, bukan nya menjadi seram keadaan nya malahan pohon itu menambah kesan menawan. Daun yang berwarna hijau muda dengan batang pohon yang sangat kokoh.
Ia melupakan rasa sakit dikepalanya.

Seakan ada magnet, dirinya berjalan mendekat ke arah pohon itu, kicauan burung menambah suasana nya menjadi lebih berwarna. Angin segar itu memasuki rongga dadanya.

Perlahan, Rasa sakit di kepalanya berangsur hilang. Lantas ia menoleh ke kanan dan ke kiri, tidak ada siapapun disini. Apakah orang tidak jika di daerah ini ada sebuah taman yang indah?

Renjun diam, menikmati keindahan taman ini namun dorongan dari mana ia kembali merongoh saku kirinya, mengambil pulpen dan memetik daun hijau itu.

Tree Of Heaven
              -Lee Renjun.

Itu yang ia tulis diatas daun. Senyum nya mengembang

"Sepertinya aku telah menemukan pohon surga itu." Ucap Renjun dalam hati.

__🍁__

"Apa kita tidak terlalu kejam pada Mark lee itu? "

"Jika aku bisa membunuhnya maka akan ku langsung bunuh si Mark sialan lee itu. Andai saja aku tidak berjanji pada Renjun." Salah satu dari mereka mengangguki ucapan nya. "Lagi pula aku hanya memberi pelajaran padanya agar tidak semena-mena pada Renjun."

"Lalu selanjutnya apa? "

"Sepertinya untuk saat ini kita tidak usah menghajar mereka, bukan nya saudara Renjun akan mengikuti olimpiade? Ya, kecuali si Mark itu."

"Majja! Sekiranya aku cukup senang karena membuat nya pingsan tak berdaya." Ucapnya diakhiri kekehan

__🍁__

Renjun melangkahkan kaki menuju arah pulang. Dengan langit berwarna oranye yang menjadikan latar suasana nya.

Penglihatan nya menajam saat ia melihat sosok orang yang dia kenali. Setelah meyakini bahwa Renjun mengenali sosok itu, lantas dirinya berjalan kearah nya.

Renjun menepuk pundak orang itu, yang tak lain Seo Yoon.

Huh, sepertinya takdir yang selalu mempertemukan mereka.

Yoon mengangkat wajahnya, dirinya cukup terkejut karena bertemu orang yang ia suka bully.
Renjun menyerengit kala melihat keadaan Yoon yang terlihat... Tidak baik-baik saja.

"Kau sedang apa kemari?!" Tanya Yoon dengan sinis.
Renjun duduk di samping Yoon, membuatnya mendelik tak suka. "Menjauhlah sialan!"

Renjun menulikan ucapan Yoon, tangan nya bergerak guna membentuk sebuah kata. "Apa kau lari dari rumah Yoon? " Yoon mendengus.

"Tidak usah ikut campur dengan urusanku Lee Renjun!" Balas Yoon.
Bukan nya meninggalkan Yoon. Renjun malah menarik tangan Yoon agar berdiri.

"Lepaskan aku brengsek!"
Renjun menggeleng.

"Apa peduli mu? " bentak Yoon.
Renjun melepaskan tangan Yoon lalu menggerakkan tangan nya.

"Untuk saat ini biarkan kita berteman,  turuti ucapan ku kali ini saja, setelah nya kau boleh kembali memperlakukan ku seperti biasanya"

Yoon tak bergeming yang membuat pernyataan Renjun kalau ucapan nya di setujui oleh Yoon.

Renjun kembali memegang tangan Yoon, tidak terlalu erat.

Karena Yoon sejak kemarin tidak makan dan keadaan nya sedang sakit, ia pun menjadi pasrah akan perlakuan Renjun yang menyeretnya pergi entah kemana. Seakan ada sihir untuk menuruti ucapan Renjun.

________________________
Tree Of Heaven
070821


o0o

Nah loh siapa tuh orang yang mukul Mark?

Maaf banget kalau ini maksa

Voment Juseyooo 😉💚💚

TREE OF HEAVEN-NCT DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang