0-010

1.7K 456 157
                                    

Tinggalkan jejakmu!

Happy Reading ...

___________________________

Mark terbangun, mata nya mengerjap guna menyesuaikan cahaya dalam kamarnya.
Samar-samar mata nya yang memburam kini bisa menatap lebih jelas.

"Mark hyung sadar!" Ucap seseorang yang tak lain adalah Chenle, adiknya.

Semua orang—ralat, lebih tepatnya para adik-adik kandung Mark berhenti melakukan aktivitas sendiri.  Mereka dengan kompak berjalan ke ranjang sang hyung nya.

"Aku dimana?" Tanya Mark linglung.

"Jahanam!" Jawaban kompak dikeluarkan oleh Jisung dengan Chenle.

Tuk!
Tuk!

"Sakit hyung!" Pekikan kompak kembali keluar dari mulut kedua anak itu.

Lantas Haechan menatap Chenle dan Jisung tajam. "Mulutmu!"

Jisung berdecih, "lagian Mark hyung drama sekali." Cibirnya.

"Apa kau baik-baik saja hyung? Ada yang sakit? Mana yang sakit? Kenapa bisa kaya gini sih?" Tanya Jaemin berturut-turut, mengabaikan pertikaian kecil tadi.

Seketika semua saudara nya kompak mendengus kesal kembali.

Sepertinya sifat cerewet seorang ibu keluar dari Jaemin, sedangkan Mark terkekeh geli. Sebegitu khawatir nya kah mereka padanya?

"Aku sedang bertanya hyung! Kenapa kau malah tertawa huh?" Kesal Jaemin dengan wajah sok marah nya.

Mark tersenyum kecil, lalu menatap para adik-adik yang dia sayang.

"Aku baik-baik saja, terimakasih telah merawatku. Kalian tidak perlu khawatir aku hanya merasakan pusing dan rasa sakit pada tubuh ku, rasanya seperti akan remuk saja." Ucap Mark diakhiri kekehan.

Jeno mendengus, "Kenapa hyung bisa seperti ini?"

Mark menggelengkan kepalanya, "molla, saat aku melewati jalan setapak ada dua orang yang memakai pakaian serba hitam, muka nya saja bahkan tidak aku kenali." Ucapnya diakhir helaan nafas berat.

"Apakah kau punya musuh hyung? Rival mungkin?" Tanya Jisung yang sedari hanya diam mendengarkan.

Lagi lagi Mark menggeleng, "Apa aku terlihat seperti anak brandalan yang kerjaan nya mencari keributan sama seperti si bisu itu?"

Baik Haechan ataupun Jaemin mengkerutkan dahinya tak mengerti. "Kenapa pembicaraan jadi ke arah dia?"

"Ck, memang seperti itu kenyataan nya, dia brandalan dan.. rendah?" Ucapan enteng keluar dari Jeno, membuat seseorang mendelik tidak suka.

"Sudah lah, lebih baik kita makan saja." Haechan yang sedari tadi diam kini mencoba mengalihkan percakapan yang mulai sensitive, ia melihat raut seseorang saat Jeno membawa sosok Renjun dalam percakapan nya.

Dirinya menghela nafas lega karena mereka semua mengangguk ucapan nya. "Tapi sebaik nya hyung dikamar saja, nanti aku akan yang membawa nya ke kamar hyung." Kata Haechan.

Mark menghela nafasnya lalu mengiyakan ucapan Haechan.

"Nah, kajja!" Kata Jisung menarik tangan Jeno dan Chenle keluar dari kamar hyung nya dengan semangat.

Jaemin tak bergeming, Haechan menanti apa yang Jaemin lakukan sedangkan Mark menatap Jaemin tak paham. "Kau kenapa Jaemin-ah?" Tanya Mark.

"Apakah hyung sangat membenci dia?"

TREE OF HEAVEN-NCT DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang