Jangan jadi pembaca gelap.
Tinggalkan jejak, entah vote ataupun comment.
Happy Reading...
___________________
Siang telah berganti menjadi sore. Cuaca kali ini gelap, sepertinya langit sedang bersedih.
Renjun melangkahkan kakinya menuju sekolah.
Alasan nya? ingin memastikan bahwa saudara nya sudah pulang.
Dan benar saja, Ia melihat mobil Mark yang terparkir disana.
Renjun tersenyum kala melihat saudara-saudara nya menampilkan raut kebahagiaan dengan mata yang berbinar.
Dia sangat menyukai nya.
Ia menyukai saat Mark tersenyum.
Ia menyukai saat bagaimana seorang Haechan yang selalu usil kepada saudara nya.
Ia menyukai saat Jaemin yang bersikap manja dan random.
Ia menyukai saat Jeno menampilkan eye smile nya.
Ia menyukai saat bagaimana suara tawa lumba-lumba nya Chenle.
Ia menyukai saat bagaimana sikap keingin tahuan Jisung pada dunia yang baru dilihatnya.
Ia juga menyukai sikap saudara nya apa adanya.
Renjun sangat menyayangi mereka.
Ya, seandainya saudara nya tahu seberapa besar pengaruh mereka dalam hidup Renjun.
Bahkan jika takdir mengharuskan dia menyerahkan nyawanya untuk saudaranya, Renjun dengan ikhlas akan lakukan.
Renjun memang begitu, ia lebih mementingkan kepentingan orang lain dibanding dirinya sendiri.
Ia akan lebih dulu mengulurkan tangannya untuk mereka yang membutuhkan sodoran tangan itu.
Padahal Renjun sendiri juga membutuhkan sebuah sandaran untuknya bersandar, ia juga membutuhkan sosok orang yang mampu mendengarkan keluh kesah nya.
Dirinya selalu berharap dan berharap jika saudara nya akan menerima kehadiran Renjun.
Tapi fakta nya selama tiga tahun terakhir semua perjuangannya tak menimbulkan apa-apa.
Renjun lelah?pasti lelah.
Renjun ingin berhenti?ya,dia ingin berhenti.
Tapi apa daya rasa sayangnya pada saudara tirinya sangat besar dan berdampak.
Bahkan ia tersakiti berkali-kali pun akan memaafkan sikap mereka padanya.
Bukannya itu sangat keterlaluan?
Helaan nafas panjang keluar dari mulut kecil Renjun. Ia pun berjalan menjauhi perkarangan sekolah.
Air dari langit kini turun ke bumi, membuat Renjun segera mengeluarkan payung kesayangan untuk melindungi dirinya.
Setelah payung terbuka lebar, Renjun pun melanjutkan perjalanan nya.
Namun perjalanan nya berhenti kala melihat Yoon berada di hatel bus seorang diri.
Renjun berjalan kearah nya.
Sebuah tepukan Yoon rasakan, lantas ia menoleh dan menemukan orang yang sering ia bully berada di disini.
Tatapan Yoon menajam, "kau kenapa membolos sialan? Apa kau sengaja membolos huh?."
Renjun menggeleng, ia sampirkan payung itu ke pundaknya. Tangan nya menggerakkan merangkai kata.
KAMU SEDANG MEMBACA
TREE OF HEAVEN-NCT DREAM
Teen Fiction✔ BROTHERSHIP AREA! [ REVISI SETELAH TAMAT! ] Dengan secarik senyuman yang tampil pada wajah saudara-saudara ku itu adalah vitamin untukku. Bahagia nya mereka adalah sukacitaku. Aku akan selalu menunjukkan kasih sayangnya kepada mereka, walau pada...