0-013

1.7K 431 250
                                        

Suara dentingan sendok yang bertabrakan dengan piring menjadi alunan musik dalam ruang makan keluarga Lee. Tidak ada lontaran percakapan ataupun candaan yang dikeluarkan, semua makan dengan khidmat.

Semua peraturan ini ditetapkan oleh Mark sendiri, dirinya membuat aturan saat dimeja makan.
Mereka yang diharuskan makan tanpa mengeluarkan suara apapun. Dikecualikan saat kedua orang tua nya datang berkunjung atau sudah pulang dari kerjaan mereka.

Tiga puluh menit diisi oleh keheningan.
Mark yang sudah lebih dulu selesai makan kini meneguk air dan menatap saudara-saudaranya yang masih asik mengisi perutnya.

Yang kedua selesai makan adalah Jeno lalu diikuti oleh Haechan, Jaemin, Jisung dan terakhir adalah Chenle.

"Apakah kalian menikmati makanan nya? " tanya Mark berbasa-basi.

"Iya hyung! " jawab mereka serentak.

Mark menganggukkan kepalanya.

"Hyung.. "

"Nee? " balas Mark.

"Happy birthday Mark hyung! Semoga hyung tidak mempunyai riwayat penyakit darah tinggi." Kata Haechan dengan senyum andalannya.

Mark sebenarnya ingin menyumpal mulut Haechan dengan celana dalam Anna kesayangan Jisung. Ia menahan rasa jengkelnya, membiarkan mereka mengatakan hal semaunya.

"Thank you for the prayer, sorry if you still fail to take care of a good brother for you" Jawaban yang Mark lontarkan membuat mereka menggeleng kompak.

"Hyung adalah hyung terbaik yang aku temui. Hyung adalah sosok yang selalu memberi nasihat dan menyayangi kami layaknya seorang ayah untuk kami, betapa beruntung nya kami memiliki mu hyung." Jisung menatap Mark dengan tatapan berkaca-kaca.

Haechan menahan tawa nya, bisa-bisanya si maknae nakal ini berucap dengan bijaknya.
Lantas ia merongoh kantung celana untuk mengeluarkan handphone, sebelum nya ia memencet kamera lalu membidiknya ke arah Jisung.

Baru saja ingin menyalakan video, Jaemin dengan sengaja menyengol lengan Haechan kencang membuat hp yang tadi ia tidak dipegang erat langsung meluncur mencium ubin yang dingin.

Suara nya cukup keras membuat semua atensi berpandang pada Haechan. 

Ia meringis lalu menatap tajam Jaemin yang terlihat acuh seakan tidak terjadi apa-apa.
"Kurang ajar Lee Jaeman" umpat Haechan.

"Hyung kau memotret ku?!" Pekik Jisung.

"Sebenarnya aku sudah berniat merekam wajahmu,  tapi si Jaeman berbuat hal yang membuat niatku gagal. " Jawab Haechan dengan enteng.

Dua oknum Jaemin dan Jisung  mendelik tidak suka.

"Eheyyy apa maksud mu memanggilku itu?!" Sebal Jaemin.

"Iya benar! apa maksud Haechan hyung memanggil nya Jaeman hyung?"

Jaemin langsung menoleh kearah Jisung "Uri Jisung-ah kemari!"

Jisung yang sudah memiliki firasat buruk lantas berdiri dan berlari,  Jaemin yang melihat tidak tinggal diam, ia pun mengikuti langkah Jisung.

"Kau kemari Jisung!!" Panggil Jaemin

Jisung semakin panik sehingga mereka saling berkejaran di ruang tamu.

Sedangkan saudara lainnya terkikik geli.

Mark mengalihkan pandangan nya pada orang yang masih setia di meja makan.

"Kapan kalian olimpiade?" Mark bersidekap dada.

TREE OF HEAVEN-NCT DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang