13 ; a day out

60 16 9
                                    

Normal POV

Rei dan Takemichi sampai di kediaman Rei. Makio yang mendengar suara Rei berteriak memanggilnya segera membukakan pintu masuk. Dengan cepat, mereka merebahkan Chifuyu yang tidak sadarkan diri diatas sofa.

"Kau yakin bisa mengobati luka Chifuyu, Rei-san?" Ujar Takemichi sambil menyeka keringat.

"Jangan khawatir. Aku bisa menangani ini."

Rei pun mengambil kotak P3K. Setelah ia membersihkan setiap luka Chifuyu, ia mengobati lukanya dengan hati-hati. Karena luka pada salah satu mata Chifuyu cukup parah, ia memakaikan eyepatch di mata Chifuyu.

"Aku tidak mengerti," Ucap Takemichi secara tiba-tiba.

"apa alasan Baji-kun keluar dari Touman?"

"Aku juga tidak tahu, yang pasti Baji melakukan ini untuk Touman."

Takemichi dan Rei tenggelam dalam lamunan masing-masing. Mencoba untuk mencari jawaban atas apa yang dilakukan Baji, serta langkah apa yang selanjutnya mereka ambil untuk menyelamatkan Touman juga Baji. Di dalam keheningan itu, Chifuyu perlahan siuman.

"..ini dimana?"

"Ini di rumah Rei-san. Rei-san juga yang mengobati lukamu."

"Ah, tadi aku pingsan ya."

Chifuyu melamun. Ia tampak lemas karena luka yang ia dapat.

"Aku ambilkan minum." Rei pergi ke dapur dan kembali dengan segelas air di tangannya lalu ia berikan kepada Chifuyu. Chifuyu pun langsung meneguk habis air tersebut.

"Kau sudah baik-baik saja?"

Chifuyu mengangguk.

"Lebih baik kau istirahat."

"Tidak, ada yang harus kulakukan."

"Tidak ada yang lebih penting dari kesehatanmu. Setidaknya istirahat sebentar, kau butuh energi untuk melakukan apapun."

Mendengar Rei berkata demikian, mata Chifuyu jadi bersinar.

"Nee-san~"

"Ha?"

"Bolehkah aku memanggilmu Onee-san? Kau seperti seorang kakak untukku." Mata Chifuyu semakin bersinar. Wajahnya terlihat sangat imut seperti anak kucing. Tentu saja Rei mengiyakan permintaannya.

"Terima kasih, Nee-san!"

"Tapi ada sesuatu yang harus aku lakukan, boleh aku pergi?"

"Tapi apa kau benar-benar sudah baik-baik saja?"

Chifuyu mengangguk dengan semangat.

"Hah.. baiklah."

"Bye-bye Nee-san, Takemichi!" Chifuyu melambaikan tangannya dan pergi.

"Bukankah Chifuyu seumuran dengan kita?" Tanya Rei ke Takemichi.

"Ya.."

**

Pagi ini Rei yang baru saja bangun dikejutkan dengan Mikey yang terus menggedor pintu rumahnya seperti ingin menagih hutang. Begitu pintu dibuka, Mikey menampakkan senyuman yang lebar sampai matanya menutup, tidak sadar bahwa ia membuat Rei jadi badmood.

"Kau merusak pagiku yang indah." Ujar Rei dengan ekspresi jengkel.

"Ehe! Rei-chan, cepat bersiap, aku ingin mengajakmu ke suatu tempat!"

"Tempat apa?"

"Rahasia, nanti kau juga tahu."

Mikey terus mencerocos, menyuruh Rei cepat mandi, sarapan dan sebagainya. Kepala Rei seperti mau pecah mendengar Mikey terus-terusan bicara.

ride or die ; mikeyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang