"Bagaimana lukamu?"
"Sudah sembuh, tapi masih berbekas."
Aku duduk berhadapan di meja Takemichi. Kemarin aku dan Takemichi sudah menemukan 'villain' dalam misi kami, Kisaki Tetta, ternyata dia yang menjadi ketua Divisi Tiga Touman. Takemichi menghajar wajahnya, lalu Baji menghajarnya sampai babak belur ditambah Kisaki membalasnya alhasil Takemichi tidak sadarkan diri.
"Kemarin, Mikey-kun memintaku untuk membawa Baji-kun kembali ke Touman sebelum bentrok dengan Valhalla dimulai."
"Memang kau tahu kapan Touman akan melawan Valhalla?"
"Tidak sih.."
"..Mikey-kun bilang ia akan membunuhku jika tidak bisa membawa Baji-kun kembali.."
"Haha, mampus."
"Rei-san tolong selamatkan hidupku~" Takemichi menarik-narik lenganku sambil memasang wajah pasrah.
"Ah, menggelikan." Aku menjauhkan tubuh Takemichi dari lenganku dan merapikan seragamku.
"Rei-san, aku menemukan ini di kuil Musashi kemarin." Takemichi mengeluarkan sebuah jimat berwarna merah dari dalam kantung celananya.
"Sebuah jimat?"
"Ya, tapi didalamnya ada foto pemimpin Touman."
Aku memperhatikan foto yang ditunjukkan Takemichi. Aku mengenal mereka semua, kecuali satu orang. Di foto itu, ia sedang merangkul Baji. Tampaknya ia dekat dengan Baji. Tapi sepertinya tidak pernah muncul di rapat Touman.
"Itu siapa?" Aku menunjuk ke orang yang merangkul Baji.
"Ah, yang itu aku juga tidak tahu." Takemichi menggaruk kepalanya.
"Takemichi, Rei-chan."
"Aku sudah dengar loh. Katanya kau jadi anggota Touman." Ucap Akkun. Akkun, Takuya, Yamagishi dan Makoto masuk kedalam kelas dan menghampiri kami berdua.
"Ada apa Takemichi? Mukamu murung begitu."
"Benarkah? Ah, aku jadi anggota Touman begitu saja."
"Si cengeng Takemichi bergabung dengan Touman?"
"Kami juga mau masuk."
"Aku mau ke toilet dulu, ya." Pamitku sambil berjalan keluar kelas.
"Baiklah."
Mataku menangkap sosok yang tidak asing. Seperti pernah lihat, tapi tidak ingat dimana. Ia bersama dengan dua orang yang menggunakan tongkat kruk. Kami berpapasan, dan ia menatapku dengan senyum menyeramkan diwajahnya. Membuatku berusaha mengalihkan pandangan. Sekilas kulihat warna sepatunya menunjukkan kalau ia kelas 9. Aku mendengar ia bergumam tidak jelas sambil terus menatapku.
Karena aku takut diapa-apakan, kupercepat langkahku. Untung dia tidak mengejar. Aku menoleh sedikit, dia sedang mengobrol dengan dua murid perempuan lain. Kalau begitu, aku jadi bisa ke toilet dengan tenang. Sesampainya di toilet aku langsung masuk kedalam salah satu bilik dan melakukan aktivitasku.
"Kudengar Akari-senpai dan Ryoko-senpai habis dihajar orang ya? Lalu Haruka-senpai hilang."
"Eh, benarkah? Siapa yang tega-teganya menghajar perempuan? Maksudku, memang mereka mengesalkan tapi tetap saja kasihan."
"Katanya mereka mencari masalah dengan seseorang di sekolah ini."
"Memang ada seseorang yang berbahaya disini?"
"Kurang tahu, tapi kita hati-hati saja."
"Omong-omong soal masalah, aku lupa bayar hutang kas."

KAMU SEDANG MEMBACA
ride or die ; mikey
Fanfiction[ ONGOING ] Gadis kelahiran Amerika-Jepang Tanaka Rei, atau Robyn Ryder adalah seorang CEO perusahaan ternama Gethsemane Co. Setelah kematian sang ibu, ia segera terbang ke Jepang untuk mencari orang yang sudah membunuh ibunya. Sesampainya di Jepang...