24. Overthinking

90 17 2
                                    

🐝🐝🐝

Jiho sedang asik melamun dikamarnya sembari memeluk lututnya. Didepannya ada cermin kecil yang sengaja ia letakkan disana.

Berkali kali ia menghela nafasnya. Entahlah, perkataan Jinhee kemarin sore membuat dirinya merasa ia memang tak pantas untuk bersanding dengan Eunwoo. Matanya masih menatap lurus kearah pantulan wajahnya pada cermin itu.

Tak lama terdengar suara gaduh yang sudah dapat dipastikan itu kedua sepupunya datang hanya untuk menginap karena ditinggal (lagi) oleh orang tua mereka.

"KAK JIHOOOOOOOO." Seruan Arin terdengar melengking. Perempuan manis itu langsung masuk kedalam kamar Jiho tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. Tak apa, kalau Arin masih ia maafkan tapi kalau itu Sanha, habis sudah.

"Ditinggal lagi?" Tanya Jiho kepada Arin.

"Iya kak. Kali ini ditinggal ke Aussie." Keluh Arin dengan bibirnya yang melengkung kebawah.

Jiho tertawa kecil.

"Rin."

"Kakak jelek ya?" Tanya Jiho tiba tiba. Arin dengan cepat merubah posisinya menjadi berhadapan dengan Jiho, kemudian menangkup wajah Jiho.

"Cantik gini masa jelek??"

"Yang jujur rin."

"Sumpah kak. Kak Jiho tuh cantiiiiik banget. Kakak aja gatau kalau temenku banyak yang suka nanyain kakak kalau aku udah pasang story sama kak Jiho." Ujar Arin dengan semangat. Bahkan ia mengambil ponselnya hanya untuk menunjukkan beberapa pesan dari teman temannya.

"Tapi kakak nggak merasa secantik itu untuk disukain banyak orang." Keluh Jiho.

"Pasti ada yang habis jelek jelekin kak Jiho nih." Tebak Arin. Jiho hanya diam dan memalingkan wajahnya, lebih memilih untuk menatap kearah balkon kamarnya.

"Iih kak Jiho gamau cerita ke Arin?"

"HAYOLOH KALIAN NGAPAIN??"

"Ngerusak suasana aja lo san." Amuk Arin setelah Sanha tiba tiba masuk bersama Jaehyun.

"San, kakak cantik gak?" Tanya Jiho tiba tiba.

"Jelek."

"SAKIT KAK." Sanha langsung mendapatkan satu jambakan dari Arin.

"Lagian enak aja ngatain kak Jiho jelek." Protes Arin.

"Maksud aku, yang ngatain kak Jiho tuh yang jelek." Bela Sanha dan hanya diberi pelototan oleh Arin.

"Lo pasti kepikiran omongannya Jinhee kemaren ya?" Tanya Jaehyun yang sudah duduk manis di sofa panjang yang ada di kamar Jiho.

"Iya."

"Jangan dipikirin. Mulut dia aja ngaco kalo ngomong." Lanjut Jaehyun. Jiho menghela nafasnya lagi.

"Iih kak Jihooo jangan murung gini dooong. Kak Jiho tuh cantik banget. Cantik luar dalem!" Ujar Arin menyemangati Jiho.

"Iya kak. Kak Jiho tuh beneran cantiiik. Cantik wajahnya, cantik hatinya. Idaman. Kalo bukan sepupu, kak Jiho udah Sanha pacarin!" Tambah Sanha dan membuat laki laki itu mendapat cubitan dipinggangnya dari Arin. Lagian, suka sekali merusak suasana.

"Turun gih. Ada Eunwoo dibawah lagi ngobrol sama Ayah." Ujar Jaehyun.

"KOK LO BARU BILANG?!"

"Oooh kakak ganteng nih yang dateng??" Ledek Arin.

"Ya lonya malah asik overthinking dikamar."

"Ya mau gimana lagi. Gue manusia biasa yang bisa kepikiran." Keluh Jiho.

Jaehyun bangkit dari posisi duduknya. Ia menghampiri Jiho dan mengelus kepala adik kembarnya itu dengan penuh sayang.

"Ji, dengerin gue. Lo tuh cantik, bener kata Arin sama Sanha. Lo itu cantik luar dalem. Lo pantes kok bersanding sama Eunwoo. Lo berdua cocok. Nggak cuma karena wajah, tapi karena hati lo berdua juga sama sama cantik. Udah ya?" Kata kata Jaehyun membuat Jiho sadar. Untuk apa ia memikirkan perkataan Jinhee. Buang buang waktu dan tenaga.

Jiho mengangguk pelan kemudian memeluk Jaehyun.

"Thank you Jae."

Dilain sisi ada Arin dan Sanha yang juga tiba tiba saling berpelukan.

"Kak, lo ngenes banget sih peluk peluk gue?"

"Iih bacot. Gabisa apa kita rukun sehari."

"Ya lo juga suka nyiksa gue kak."

"Salah lo, jadi adek usil banget."

"Kan gue disalahin lagi."

"KAN KAN LO NYEBELIN."

"Iya ampun kak. Iyaaa, adek sanha sayang kak ariiiin."

"Nah gitu doong. Kak arin juga sayang adeeek."

Abaikan sepupu sikembar ini ya. Maklumi saja 🙏







🐝🐝🐝

Double update lah yaaa wkwkkw

✔ Beautiful Beautiful ; Eunwoo JihoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang