8. Denial

144 21 6
                                    

🐝🐝🐝

"Nu, diem deh." Perintah Jiho pada Eunwoo yang bermain dengan sugar.

"Apaan? Ini Sugar ngajak main tau."

"Bentar doang. Bikin sketsa." Jiho dengan cepat menggerakkan pensilnya diatas kanvas. Membuat sketsa sederhana figur Eunwoo dengan Sugar dipangkuannya.

Jam menunjukkan pukul 4 sore. Masih ada waktu satu jam hingga gerbang sekolah ditutup.

Niat awal Jiho ingin mampir kesini hanyalah untuk mengambil kuasnya dan memberi makan Sugar, karena tadi saat jam istirahat ia sibuk belajar untuk quiz jadi tak sempat memberi makan Sugar. Tak taunya Eunwoo ingin ikut. Akhirnya Jaehyun menyerahkan Jiho kepada Eunwoo. Dengan kata lain, menyuruh Eunwoo untuk mengantar Jiho pulang.

Setengah jam berlalu. Eunwoo masih tak bergerak dari posisinya, dan Sugar sudah tertidur dipangkuan Eunwoo karena terlalu nyaman dielus elus dengan lembut.

"Selesai! Oke ini gue bawa pulang." Seru Jiho membuat Eunwoo akhirnya meregangkan tangannya.

"Akhirnyaaa.. Pulang yuk, keburu ditutup gerbangnya." Ajak Eunwoo sambil memindahkan Sugar ke tempatnya.

"Iya ayo. Lo gak kepo nih sketsanya?" Eunwoo menggeleng.

"Nanti aja gue lihatnya pas pameran resminya. Biar surprise." Sahut Eunwoo. Ia mengambil ransel abu abu miliknya yang ia letakkan di sofa ruangan itu. Ia juga mengambil ransel berwarna maroon milik Jiho.

"Mampir beli ayam goreng yuk. Laper."

"Lo bayarin?"

"Dih. Harusnya cowok yang bayarin!" Protes Jiho.

Kini mereka berjalan bersama menuju tempat parkir sepeda motor. Eunwoo menatap Jiho dengan wajah meledek.

"Yang ngajakin lo. Ya lo lah yang bayar."

"Gak peka dasar." Gumam Jiho kemudian mendahului Eunwoo dengan tangan yang memeluk kanvas ukuran 40x30 cm miliknya.

"Iya iya gue bayarin. Ngambekan amat lo Ji."

"JI! TUNGGUIN! JIHO!"





🐝🐝🐝

"Kak Jiho. Ini siapa?" Tanya Arin. Ia sedang menginap di rumah keluarga Jung. Lebih tepatnya ia dan adiknya sedang dititipkan dirumah keluarga Jung karena orang tua mereka sedang ada perjalanan bisnis keluar kota selama satu minggu.

"Temen kelas."

"Kok ganteng?"

"Gantengan Jaehyun." Jawab Jiho singkat. Ia masih fokus melanjutkan lukisannya.

"Kalo gantengan kak Jaehyun kok wajahnya kakak ganteng ini lebih banyak di lukisan kakak daripada wajah kak Jaehyun?" Jiho menghentikan gerak tangannya. Ia menoleh melihat jejeran lukisannya yang telah rampung.

"Wah. Kayanya gue udah gila. Wah. Wah." Jiho meletakkan kuasnya. Kurang lebih dia sekarang seperti ini ⇩

 Kurang lebih dia sekarang seperti ini ⇩

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kok bisa? Otak gue isinya dia? Wah." Dumel Jiho tanpa henti.

Arin menatap Jiho dengan bingung. Ia memeluk boneka beruangnya meletakkan dagunya diatas kepala bonekanya itu. Kemudian satu pikiran lewat diotaknya.

"Kak Ji. Kayanya aku tau alesannya kenapa." Jiho menatap Arin menagih jawaban.

"Kakak.. Kayaknya kak Jiho.."

"Apa rin apaa??" Mata Arin menyipit. Senyum jahilnya terukir indah dibibirnya.

"Kak Jiho..."

Jiho mulai gemas dan merasa bahwa Arin akan menggodanya.

"Arin. Jangan bikin kakak penasaran dong!"

"KAK JIHO SUKA SAMA KAKAK GANTENG YAAA?!" Seru Arin. Membuat Jiho sempat terlonjak terkejut. Lima detik kemudian ia baru memahami perkataan Arin. Matanya membulat.

"JANGAN NGAWUR!"

"Ih wajahnya kak Jiho merah tuh whleee." Ejek Arin. Jiho hendak mengejar Arin, sayangnya ia sudah berlari keluar dari ruangan ini. Jiho menghela nafasnya. Matanya kembali memandangi jejeran lukisannya. Ia sendiri tak mempercayainya. Ada sekitar 5 lukisan dengan wajah dan figur Eunwoo.

Ia tertawa kecil. Tidak percaya, sudah hampir tiga bulan ia menjadi dekat dengan Eunwoo. Padahal mereka saja sudah tidak menjadi teman sebangku.

Jiho menghela nafasnya. Berteman dengan Eunwoo tak seburuk yang ia kira. Laki-laki itu selalu membantunya memahami beberapa materi pelajaran yang tidak ia mengerti. Selalu menemaninya menghabiskan waktu di jam istirahat atau pulang sekolah dengan alasan bermain dengan Sugar.

Entahlah. Jiho tidak pernah merasakan ini semua. Jantungnya berdetak dengan kencang hanya karena memikirkan laki-laki itu. Bahkan ia sampai tidak sadar melukis Eunwoo bahkan lebih banyak daripada saudara kembarnya sendiri.

"AAAAAH MIKIR APA SIH LO JUNG JIHOO." Kesal Jiho. Iapun membereskan alat lukisnya dan segera keluar dari ruangan itu. Ia ingin segera tidur. Sepertinya ia kelelahan jadi jantungnya berdebar. Ya, ia kelelehan. Hanya itu.


🐝🐝🐝


CIYEEE KAK JIHO DENIAALL

AHAHAHAHHA

Halloooow 🥰

✔ Beautiful Beautiful ; Eunwoo JihoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang