ALGRAFI 12

520K 53.2K 5.9K
                                    

Chapter 12 : Butuh Penjelasan Pt. 2

Kissing scene, harap bijak! 🐑
....

A L G R A F I 1 2

.
.
.

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN ☁️❤️

VOTE ITU GAMPANG KOK 🐑

.
.
.

REKOMENDASI LAGU SAD DONG, TERSERAH MAU INDO, KOREA, BARAT ETC...

.
.
.

KASIH AWAN ☁️

410+++ KOMEN SABI LAH 😎

.
.
.

OKE, MAKASIH....

SELAMAT MEMBACA 🐑

SELAMAT MEMBACA 🐑

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

....

"Wahai Algra, tolong jelaskan suara apa yang tadi malam, niscaya aku akan menciummu duluan! Bibir Gra, bibir!" seru Naya yang saat masuk rumah langsung melipir ke pintu kamar yang tadi pagi hampir ia buka.

Algra yang baru saja meneguk segelas air pun langsung menyambangi Naya. "Beneran?"

"Uhm...." Naya mengangguk. "Asal nggak ada kebohongan."

"Gue nggak bisa lama-lama juga nyembunyiin semuanya," bicara Algra dalam hati.

"Gue terima, tapi kalo sampe lo ingkar janji, lo bakal tau akibatnya!" Algra menarik Naya dan mengajaknya duduk di sofa ruang tengah.

"Kalo lo yang boong?"

"Kali ini serius."

"Oke, siapa takut?" Naya menyilangkan kakinya, sudah siap mendengar sesuatu yang akan diceritakan Algra kepadanya.

Algra menggenggam tangan Naya dan membawanya ke kehangatan dada yang terekspos karena belum juga memakai baju sampai sekarang. "Tapi lo harus janji jaga rahasia ini."

"Iya, janji." Naya tersenyum diiringi anggukan.

Tarik napas. Buang. Tarik lagi, buang lagi. Tahan.

"Bang Alvi nggak lahir sendirian, Nay. Gue punya satu Kakak perempuan, namanya Raya, dia kembaran Alvi. Gue sayang sama dia sama seperti rasa sayang gue ke saudara-saudara yang lain, bahkan kalo boleh jujur, rasa sayang gue ke dia lebih dari rasa sayang gue ke Alvi dan si kembar Ale Zarein." Algra mulai menceritakannya setelah meloloskan satu napas yang sangat panjang.

"Terus apa hubungannya dengan suara tadi malem?" interogasi Naya.

"Suara itu suara Kakak gue." Algra tertunduk, susah payah ia menahan air matanya agar tak terlihat cengeng di depan Naya. Bukan tanpa alasan, Algra terbawa emosi karena kisah kakaknya yang begitu pilu.

ALGRAFITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang