[SUDAH DI FILMKAN]
Berawal dari keinginan bocah laki-laki berusia 7 tahun bernama Algrafi Zayyan Danadyaksa yang merasa harus melindungi sahabat kecilnya yang tak lain Nayanika Zaqueena Dya, Rayyan Danadyaksa, ayah kandung bocah yang kerap disapa Al...
Penting: Tadi siang sekitaran jam 2 aku update, yang belum baca, baca dulu gih. Vote jangan lupa. :v .....
A L G R A F I 1 5
. . .
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN ☁️❤️
VOTE TINGGAL PENCET KOK 🐑
. . .
ADA YANG PUNYA PENGALAMAN HOROR NGGAK? KALO ADA, CERITA DONG 🙃
. . .
KASIH AWAN ☁️❤️
444+++ KOMEN SABI LAH 😎
. . .
OKE, MAKASIH.
SELAMAT MEMBACA 🐑
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
04.11 WIB
Se-subuh ini pergerakan angin masih tampak tenang, begitupula dengan dua insan yang semalam tidur saling berpelukan. Tapi ketenangan mulai usai kala salah satu dari insan yang tadi tertidur pulas tiba-tiba membuka matanya. Manik hitam mix coklat kepunyaannya mendapati sosok seorang gadis yang tengah didekapnya, ia langsung tersenyum dan memberi sedikit elusan di pucuk kepala. Tidak lama setelahnya, dengan pergerakan super pelan, satu insan yang bernama Algra itu menyingkirkan tangan Naya yang berada di atas lehernya.
Sesudah berhasil, si cowok langsung bangun. "Kakak pasti udah bangun jam segini," gumamnya.
Langkah kakinya mengarah keluar pintu, berniat menyambangi sang kakak yang ada di kamar bawah.
"Algra mau kemana?" monolog seorang gadis yang tak lain Naya. Ternyata saat Algra menyingkirkan tangannya tadi, ia terbangun.
Berbekal rasa kepo yang mendominasi, Naya beranjak dari sana. Naya yang masih bermuka bantal berjalan mengendap-endap. Langkahnya terhenti di depan pintu kamar lantai satu, tempat keberadaan Raya Syahriza Danadyaksa.
"Kakak bisa tidur tadi malem, hm?"
"Bisa."
"Syukurlah, btw kakak mau kalo Algra ajak jalan-jalan hari Minggu nanti?"
"Mau."
"Algra seneng bisa denger suara Kak Raya walaupun cuma segini aja."
"...."
"Ya udah, nanti suster kesini buat bantuin Kakak, Algra pamit keluar dulu. Nanti Algra juga mau sekolah."
Naya langsung menjauhkan telinganya yang menempel di pintu dan berjalan cepat menaiki tangga. Gadis itu agak takut kalau Algra memergokinya begini. Apalagi Algra sudah berulang kali melarang Naya melakukan apapun yang berkaitan dengan kakaknya yang sedang depresi.