🌵 Home sweet home 🌵

1K 106 6
                                    

Typo adalah sebuah kesalahan yang begitu nikmat 🌵🌵


Happy reading 🌵🌵

Pasangan suami istri muda yang mengantri di bangku tunggu rumah sakit, dikejutkan dengan kedatangan sepasang suami istri tua. Ah bukan tua-tua amat sih, tapi sudah terlihat jika bau tanah hehehe.

Devan melihat ayahnya dan ibu tirinya berdiri didepannya saat ini mendengus sebal, apalagi dengan wajah sok baik ibu tirinya. Mereka bergandeng tangan dengan mesra seolah-olah memandang remeh Devan dan juga Naila

"Wah sudah hamil ternyata? Berapa bulan?" Tanya wanita itu

"Kak mau ke kamar mandi..." Rengek Naila dengan wajah polosnya.

"Ya udah sana, aku tungguin disini aja" Naila menggeleng ribut.

"Mau dianterin, takut nyasar" manjanya lagi sambil bergelayut pada lengan Devan.

"Okehhh" tanpa peduli pertanyaan wanita tadi Devan menuntun Naila ke kamar mandi.

Setelah hilang dari padangan dua orang tadi, seketika Naila mengeluarkan sumpah serapahnya. Belum lagi Naila yang menggerutu, bukan terlihat menakutkan justru malah terlihat lucu

"Udah jangan marah-marah, sana katanya mau ke kamar mandi." Devan menyuruh Naila masuk tapi wanita itu tak mau

"Gak jadi"

"Terus ngapain ke sini kalau gak jadi?"

"Sengaja biar mereka pergi, aku males kalau ladenin nenek sihir penjilat itu" Devan ketawa geli.

"Ya udah balik, mereka paling udah pergi" Naila menganggukkan kepalanya, dia kembali memeluk lengan Devan.

🌵🌵🌵

"Bayi kalian tumbuh dengan sehat, lihat deh. Perkembangannya cukup baik." Dokter muda itu menunjuk layar monitor

"Hasilnya bisa dicetak gak ya dok?" Tanya Devan dia sangat antusias dengan bayinya

"Bisa, mau dicetak sekalian?" Devan menganggukkan kepalanya. "Kalau begitu mari duduk disana"

Devan membantu Naila membenarkan bajunya yang tadi tersingkap lalu membantu wanita itu untuk turun dari branka rumah sakit, memapahnya untuk duduk di kursi depan dokter

"Walaupun janin kalian sehat tapi kalian juga harus jaga-jaga, minum vitaminnya teratur, jangan lupa minum susu ibu hamilnya, dan jangan lupa makan-makanan sehat. Jangan stress juga, kurangi pikiran" Naila mengangguk-angguk kepalanya.

"Ini resep vitaminnya kalian bisa tebus di apotek"

Mereka keluar bersama, tapi di persimpangan Naila memutuskan untuk duduk sedangkan Devan menebus obat. Selama menunggu Devan, Naila bermain ponselnya hingga tak sadar jika ada seseorang yang berdiri didepannya.

"Hai" sapa orang itu, Naila mendongak dan menemukan mantan kekasihnya berdiri di depannya.

Tapi tak selang beberapa sesaat laki-laki tadi duduk disampingnya. Naila hanya diam, bukan dia kenapa-napa tapi malas aja jika mengobrol dengan orang yang menurutnya sama sekali tak baik ini.

Home sweet homeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang