🌵 Home Sweet Home 🌵

603 50 8
                                    

Typo adalah sebuah kesalahan yang begitu nikmat 🌵🌵

Happy reading 🌵

Naila berbaring di branka rumah sakit sambil mengobrol ringan dengan dokter wanita yang saat ini memeriksanya.

"Nafsu makannya sih biasa aja ya dok, tapi yang paling berubah itu hormon sama emosinya. Kadang pengen nangis tapi pengen marah, kayak campuran gitu" cerita Naila sambil mengingat beberapa kejadian.

"Selama gak bikin kamu stress masih aman, tapi kalau kamu udah ngerasa stress. Aku saranin buat cari kegiatan baru yang bisa buat kamu nyaman" ucap si dokter sambil mengoleskan krim pada perut Naila

"Anak kamu keliatan sehat banget, berat badannya juga normal bahkan ini sedikit jauh dari kata normal." ucap dokter itu sambil menunjuk layar USG. "Mau liat jenis kelaminnya gak?"

"Boleh dok" jawab Devan yang sedari tadi menatap takjub bayinya.

Dia bukan pertama kali mengantarkan Naila cek kandungan, tapi setiap cek kandungan dia selalu merasakan tersihir dengan bayi mereka yang belum lahir.

"Jenis kelaminnya laki-laki yang satu, yang satunya masih ngumpet ini. Sebentar ya" dokter itu kembali menggerakkan benda yang ada di perut Naila. "Laki-laki semua pak anaknya"

Devan tersenyum bahagia, walaupun dia berharap anaknya yang keluar perempuan. Tapi tak apa semua anak akan sama saja, mereka juga masih punya banyak waktu untuk mendapatkan anak perempuan. Tak perlu memaksakannya.

Mereka berpindah untuk duduk didepan dokter tadi, sedangkan wanita itu menuliskan beberapa resep vitamin yang harus dikonsumsi Naila.

"Usia kandungannya udah semakin tua. Perubahan emosi sang calon ibu juga jadi faktor penting, apalagi ini di kehamilan pertama. Melihat ibu Naila yang kayaknya sering memikirkan hal yang berat mungkin ini akan terjadi tapi saya harap tak akan terjadi karena ini bisa berpengaruh buruk. Baby blues"
Naila pernah mendengar kata itu tapi dia belum tahu pasti itu apa sebenarnya. "Bisa dokter jelasin gak, soalnya saya hanya pernah denger sesekali aja"

"Baby blues syndrome itu perasaan sedih yang dialami wanita di masa-masa awal setelah melahirkan. Kondisi ini cenderung muncul pada hari ke-2 atau ke-3 pascapersalinan. Umumnya, baby blues akan berlangsung selama beberapa hari dan paling lama hingga 2 minggu. Dan baby blues bisa terjadi di wanita yang baru pertama kali mengandung, jadi saya sarankan calon ayah untuk selalu menjaga emosi dan selalu mendamping si calon ibu"

___

Keduanya berjalan beriringan di lorong sebuah pusat perbelanjaan. Setelah dari rumah sakit mereka sempat mampir ke salah satu kedai makanan untuk makan siang, setelah itu barulah keduanya menuju mall.

Tapi Naila saat ini justru mencibikkan bibirnya, dia tengah kesal. Entah apa yang ada dipikiran wanita itu, dia justru terlihat malas saat berjalan didepan toko bayi dengan harga fantastis.

"Kenapa lagi sih sayang?" Devan menaikkan salah satu alisnya.

"Gak papa" ketusnya.

Devan hanya menghela nafas sesaat sebelum akhirnya kembali mengikuti langkah wanita itu. Hingga keduanya masuk ke salah satu toko baju bayi.

Devan menghentikan langkahnya dan menggenggam erat tangan Naila agar wanita itu fokus memperhatikannya. "Ingat jangan beli apapun yang kiranya belum dibutuhkan. Kamu cukup beli baju bayi, bedong bayi, popok, korset, baju bayi, sarung tangan sama kaus kaki, celana dalam bayi, dan topi bayi. Jangan beli selain itu semua untuk sementara ini, hemat" Naila menganggukkan kepalanya mengerti dan melepaskan genggaman tangan Devan.

Home sweet homeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang