Resmi Pacaran

95 35 5
                                    

Dia mungkin becanda waktu ngatain gue lebay, tapi sebenarnya gue memang lebay, gue gak suka lihat cowok lain menatap penuh minat ke Nay saat dia tersenyum atau tertawa, tidak saat dilapangan basket tadi, tidak juga di kafe sekarang ini.

Nay masih melihat ke luar jendela, masih malu natap gue, padahal gue juga suka lihat wajahnya yang memerah kalau sedang malu, kenapa harus disembunyiin sih?

"Menurut gue, yang lebay itu yang nulis surat cinta untuk seniornya hanya dengan 3 kata, I Love You ... "

Dengan mata terbelalak kaget, Nay kembali mengalihkan perhatiannya ke gue, wajahnya sudah tidak semerah tadi, lama dia mandangin gue sebelum akhirnya kembali tertawa lepas,

"Bukan itu sih isinya hahaha! Berarti tadi kamu bohong, kamu gak baca kan?"

"Siapa yang bohong?"

"Kamu lah ... "

"Kamu siapa?"

"Argana Wajendra ... "

Nay menyebut nama lengkap gue sambil nusuk dada gue dengan jari telunjuknya, suaranya begitu manis terdengar di telinga gue, mendayu-dayu seperti alunan lagu,

"Terus darimana gue tau kalau isi surat lo cuma tiga kata?" tanya gue sambil menyeringai.

Senyum langsung menghilang dari wajah cantiknya
Kedua alisnya menyatu, terlihat sedang banyak pertanyaan didalam pikirannya.

Dia natap gue serius, gue balas dengan menaikkan sebelah alis gue, lalu dia micingingin kedua matanya.

"Kamu menggodaku lagi ya?!"

Kali ini gue yang tertawa lepas, disambut dengan cubitan-cubitan kecilnya di tangan dan pinggang gue.

"Hahaha ... Mau gue sebutin tiga kata itu?" goda gue lagi disela tawa gue.

"Nggaak!!" Nay menutup kedua telinga dengan tangannya, kedua kakinya dihentakkan ke lantai.

"Isi suratnya adalah ... " Nay menutup mulut gue dengan tangannya sambil memekik protes.

Sambil menatapnya dengan penuh cinta, gue turunin tangannya dari mulut gue, gue genggam kedua tangannya,

"I Love You ... "

Nay melepas tangannya dari genggaman gue, dan langsung mukul dada gue,

"Iiihhh!! Senang yaa bikin aku malu, iya, iya ... Aku percaya kamu udah baca!"

"Gue lagi gak bahas surat."

"Teruss ... "

Tidak butuh waktu lama sebelum akhirnya Nay memekik girang dan memeluk gue,

"I love you too ... " bisiknya terus nyium pipi gue.

"Wahh, udah berani cium gue yaa ... "

"Kalau gak suka balikin," ledeknya sambil menjulurkan lidahnya.

"Dengan senang hati," balas gue sambil deketin muka gue ke wajahnya.

Nay langsung mendorong muka gue dengan kedua telapak tangannya sambil tertawa,

"Ihh Arga ... "

Gue sandarin badan gue ke kursi sambil menghela nafas panjang pura-pura kecewa,

"Gue anggap lo berhutang 1 ciuman ke gue."

"Diihh bisa gitu ... "

"Bisa lah. Nah karena sekarang sudah mulai gelap, gue harus pulangin lo ke rumah, sebelum tante Siska neror gue hehe."

"Geer banget sihh, udah kaya mama nyimpan no hp kamu aja hahaha."

"Oh iyaa benar juga, kalau gitu gue boleh minta no hp tante Siska?"

"Buat apa dah?"

"Buat ngelamar lo," goda gue membuat wajahnya kembali merona merah.

"Ngaco!"

Gue ngerapihin poninya Nay, kebiasaan baru gue. Gue senang aja kalau tangan gue lagi ngerapihin poninya, Nay pasti langsung mendongakkan wajahnya, menutup mata dan mengerutkan hidungnya, benar-benar menggemaskan.

"Jadi kita udah resmi pacaran nih?" tanyanya

"Lo udah berapa kali pacaran?"

"Hmmm berapa yaa? Bentar aku hitung dulu ... "

Gue langsung memencet hidungnya,

"Sombong!"

Nay tertawa lebar,

"Kamu dulu, kamu udah berapa kali pacaran?"

Gue pura-pura mikir,

"Berapa yaa? Ummm sekali kayanya."

"Sama anak SMA kita juga?"

"Iyaa laah."

"Siapa?"

"Diihh kepo ... "

"Iihhh siapa?"

"Pokoknya nih anak cantik sihh tapi nyebelin, dia udah pernah bikin gue khawatir, bikin gue berantem sama sahabat gue sendiri, bikin gue di ancam sama kakaknya, bikin bibir gue luka, bikin gue selalu ingin buru-buru pagi lagi supaya bertemu lagi di sekolah. Pokoknya bikin gue seperti bukan gue yang biasanya. Lo mau tahu namanya kan?"

Nay mengangguk, gue condongin badan gue mendekatinya,

"Tatiana Nayara Wibowo," bisik gue di telinganya.

Nay menyeringai lebar,

"Aku cinta pertamamu?"

"Beruntung kan lo, jadi cinta pertamanya cowok keren dan terfamous di sekolah?"

"Apaan sih, nggak banget deh ... " elak Nay.

"Sekarang giliranlo, udah berapa kali?"

"Hmm dibilang pacaran juga nggak sih ... Gimana ya, cuma status doang gitu, jalan bareng juga nggak pernah."

"Serius?" tanya gue.

"Iyaa serius, tanya Icha aja kalau gak percaya."

"Iyaa, gue percaya."

"Jadi hari ini kita resmi pacaran?" tanya Nay.

"Yup!" jawab gue mantap.

ArganaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang