Apaga kalian sudah siap bertemu anak aku sama dek koo---- Noya?🌚
.
.
."Selamat, bayi dan ibunya dalam keadaan sehat. Anak anda sangat cantik, persis seperti ibunya. Aku yakin di masa depan nanti dia akan menjadi lelaki career amat mempesona." Puji sang dokter pada sosok tampan yang sejak tadi berdiri resah di posisinya.
Menunggu Jungkook melahirkan di dalam sana. Sesungguhnya ia ingin menemani pemuda manis pada saat-saat mendebarkan serta penuh haru tersebut, namun detik selanjutnya ia menyadari satu hal penting; dirinya bukan siapa-siapa Jungkook. Hanya sebatas dewa penolongnya semata.
Terlepas dari fakta jika mereka saling mengenal baik di masa lalu.
Tapi dirinya adalah lelaki yang menjunjung tinggi kehormatan para submisif. Lebih baik tak memaksakan kehendaknya atau dia akan di cap lelaki brengsek.
Namun terlepas dari perasaan sedihnya karena tak bisa menemani Jungkook melahirkan----- ada satu fakta dari sang dokter yang membuat hatinya luar biasa bahagia. Di samping pasangan ibu dan anak dalam kondisi sehat. Perkataan sang dokter terkait rupa bayi yang di lahirkan Jungkook membuatnya bahagia.
Bayinya mirip Jungkook. Artinya tak ada sisi wajah ayah kandungnya yang di torehkan disana. Berarti lebih mudah untuknya mengklaim jika di masa depan nanti bayi itu memang anak kandungnya bersama Jungkook; apalagi dirinya terobsesi untuk melakukan ini di hadapan mantan tunangan Jungkook.
Dirinya hanya ingin lelaki bajingan itu sadar karena ia bukan hanya kehilangan satu permata---- namun juga membuang sebongkah berlian yang bahkan tak bisa di ukur dengan apapun. Sekalipun dia memberikan seluruh hartanya; itu masih belum cukup!
Tersenyum sopan ke arah sang dokter, dirinya mengucapkan ribuan kata terima kasih karena telah membantu Jungkook melahirkan anaknya. Setelahnya dia membuka pintu ruang rawat pemuda manis.
Cklek
"Bagaimana perasaanmu? Apakah sangat sakit, kau jangan terlalu banyak bergerak. Kata dokter nanti bekas jahitannya terbuka. Aku belum melihat anak kita, dia masih di bersihkan oleh perawat tapi dokter bilang wajahnya cantik. Mirip ibunya." Terangnya sembari mengusap peluh pada wajah pucat Jungkook. Amat telaten; bahkan tak terlihat jijik.
Hal sederhana seperti ini yang mampu membuat perasaannya menghangat. Meski nyatanya jantungnya tak berdetak kencang; masih fase normal. Namun Jungkook paham jika sedikit demi sedikit es dalam hatinya mulai mencair karena perhatian yang lelaki ini torehkan padanya----- pada anaknya.
Tak menjawab apapun karena memang masih lemas akibat efek melahirkan; Jungkook hanya bisa tersenyum lemah ke arahnya.
Tap
Tap
"Permisi, ini bayi kalian. Sudah ku bersihkan dan untuk pertama kali--- ibunya harus menyusuinya terlebih dahulu agar dia mengenali nutrisinya nanti." Ujar sang suster, dengan sigap memberikan bayi yang baru lahir itu secara hati-hati pada sosok yang dia anggap ayah bayi tersebut. Sebelum dia membantu Jungkook untuk duduk bersandar.
"Dia memang cantik, sangat cantik. Siapa namanya, Kook?" Tanyanya penasaran sembari terus memandang bayi dalam gendongannya penuh puja. Melihat interaksi keduanya; Jungkook hanya mampu memandang keduanya penuh haru.
"Namanya Jeon Juno dan Noya akan menjadi malaikat kecilku~"
Lelaki jangkung yang tengah menggendong Juno tersenyum tampan yang mana membuat lesung pipinya terlihat.
"Selamat datang ke dunia, Noya~ perkenalkan aku Daddy Jae. Mulai detik ini, Daddy Jae yang akan menjaga Noya dan Mama."
(Welcome Daddy Jae~ cieee yang kemarin ngiranya ini Kimming🌚)
.
."Maaf jika saya harus menyampaikan sesuatu yang tak mengenakan ini, tapi kandungan Nyonya Kim tak bisa di selamatkan. Detak jantung bayinya sudah tak terasa lagi, demi kebaikan Nyonya---- saya terpaksa mengangkat bayinya. Sekali lagi maafkan pihak kami, Tuan Kim."
Buk
Nyatanya penjelasan dokter Lee yang memang menjadi dokter kepercayaan keluarga Kim mampu membuatnya terduduk lemas di depan ruang rawat sang istri. Kedua matanya nampak kosong. Semua hal yang terjadi hari ini nyatanya mampu membuat dunianya seakan jungkir balik.
Dirinya bahkan masih ingat ketika ia baru memasuki rumah Jimin----- kepala pelayan rumahnya menghubunginya. Dan dengan panik mengatakan jika sang Nyonya rumah di larikan ke rumah sakit dengan darah mengalir di pahanya.
Kenapa semuanya terjadi dalam sekejap mata? Apa ini yang di namakan hukum karma untuknya?
Tap
Tap
Tap
Bahkan suara derit langkah ribut-ribut pun nyatanya tak mampu membuat kesadaran Taehyung kembali. Dirinya masih seperti orang linglung; bagaimana tidak, anak dalam kandungan sang istri bahkan usianya sudah mencapai enam bulan. Bukan hanya nyawa yang ia milikki, tapi bahkan sudah mulai terbentuk organ-organ penting lainnya.
"Tae, apa yang terjadi? Hana----- bagaimana dengannya, cucuku? Katakan jika tak ada sesuatu yang buruk pada calon generasi Kim yang baru? Astaga, kepalaku pusing sekali!"
.
.
~tbc~Ig; jicho_world
Twt; chuujicho
KAMU SEDANG MEMBACA
Smeraldo [kth + jjk]✓
FanfictionLima tahun memadu kasih hingga tepat di tahun keenam, Jungkook harus merelakan kekasihnya menikahi sahabatnya sendiri--- Ia pergi menjauh hingga enam tahun berlalu, mereka di pertemukan kembali dengan keadaan lebih rumit dari sebelumnya... Taekook!B...