#33

8.9K 801 67
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


🐰; Haloo~ kak mbem~ tolongin aku dong, aku di gangguin maung mesum lagi nih!!



🐰; Haloo~ kak mbem~ tolongin aku dong, aku di gangguin maung mesum lagi nih!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


🐯; Apaga aku disini akan menjadi sadboy lagi?


🐯; Apaga aku disini akan menjadi sadboy lagi?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kok salpok sama tatapan Tae ya? Pake masker ekspresinya jadi ga begitu keliatan, tapi tetep aja kayak tatapan pacar yang was-was ngeliat si dedek pegang-pegang seme lain mana itu crush nya pula🤣






.
.
.









"Selamat pagi Noya, tidurmu semalam nyenyak bukan?"





Juno sontak merotasikan kedua bola mata bulatnya malas ketika mendengar suara berat seseorang mengalun di belakang tubuhnya. Sosok yang tak ia sukai, namun sayangnya malah memberikan sebagian darahnya pada tubuhnya. Ya, siapa lagi kalau bukan ayah kandung yang tak ingin ia akui keberadaannya!





Padahal hari masih pagi----- bahkan sangat cerah sehingga Juno berharap jika harinya akan berjalan lancar. Namun harapan tinggal harapan, semuanya di karenakan lelaki jangkung yang malah menghancurkan pagi indahnya ini!








Juno memutar tubuhnya sedikit; hanya untuk melirik galak ke arah Taehyung yang malah memamerkan senyuman lebarnya----- yang sayangnya tidak berpengaruh apapun pada dirinya, malah ia merasa muak saja melihat senyuman itu! Apa jangan-jangan dulu sang ibu jatuh pada lelaki brengsek ini salah satunya adalah karena senyumannya itu?!








Ah, tak sengaja kembali mengingat kala dulu ia sering menemukan ibunya menangisi lelaki di hadapannya diam-diam tanpa sepengetahuannya semakin membuat Juno kesal saja pada sosoknya!








"Ajjushi mau apa kemari, Kantor ajjushi kan bukan disini. Memangnya ajjushi tak takut kalau harus terlambat bekerja, ini sudah siang loh!" Sindirnya sarkas yang mana membuat Taehyung membeku sejenak di posisinya. Tak menyangka kalau anaknya akan meresponnya seperti sekarang ini.








Padahal ia mengira jika Juno akan memekik bahagia sembari menghambur ke dalam dekapannya ketika melihat eksistensinya; namun semuanya ternyata tak sejalan dengan apa yang ada dalam pikirannya!








Di bandingkan memekik riang; Juno malah melayangkan kalimat sarkas dan dingin. Di bandingkan memandangnya bahagia; anak manis itu malah mendelik galak ke arahnya! Benar-benar berbanding terbalik seratus delapan puluh derajat dari harapannya.








Berusaha mati-matian agar senyumannya tak luntur begitu saja; Taehyung mulai menjelaskan alasannya datang kemari pada sang anak.
"Ajjushi datang kemari untuk bertemu sebentar dengan Noya agar ajjushi bisa fokus saat bekerja nanti. Setelah ini, ajjushi akan pergi ke kantor kok. Ah iya, Noya pulang sekolah jam berapa? Ajjushi rencananya mau membelikan Noya es krim seperti waktu itu, Noya mau kan?" Cuit Taehyung sembari memandang Juno dengan tatapan penuh permohonan.








Entah mengapa ia memiliki feeling jika mendekati Juno takkan semudah sebelum-sebelumnya; ia merasa jika bocah manis ini mulai kembali membentengi diri darinya.











Dan benar saja, kala Juno menggelengkan kepalanya sembari memandangnya begitu tegas; feeling Taehyung tidak salah sama sekali. Juno memang mulai kembali menjaga jarak darinya!









"Hari ini tak bisa, aku ada acara dengan Mama dan Daddy ku! Tapi sepertinya bukan hanya hari ini saja karena mulai besok, lusa dan seterusnya aku takkan bisa lagi bersama ajjushi terlalu lama bahkan mungkin aku tak bisa lagi dekat-dekat dengan ajjushi! Lebih tepatnya tak mau! Sebentar lagi Daddy akan resmi menjadi Daddy ku, suami Mama! Jadi, aku harus mulai menjaga perasaan Daddy dengan tidak dekat lagi dengan ajjushi! Aku harap ajjushi mau mengerti, bagiku Daddy lebih berarti dari apapun; aku jelas tak ingin kehilangan sosoknya."












.
.












"Aku pilih yang ini, tolong minta ukuran yang lebih kecil satu nomor dari ini ya," pinta Jungkook pada salah satu pramuniaga yang sejak tadi mengekorinya. Pramuniaga tersebut menganggukan kepalanya pelan sebelum dengan patuh mulai mencari barang sesuai keinginan Jungkook.








Ya, siang hari yang begitu cerah------ Jungkook memutuskan untuk berbelanja di salah satu pusat perbelanjaan terbesar di pusat kota. Dan incarannya kali ini adalah atasan anak lelaki usia enam tahun----- tentu saja ia membelikannya untuk Juno. Namun sayang, atasan incarannya yang di pajang di etalase terlalu besar satu nomor.









Memutuskan untuk memilih barang lain selagi menunggu sang pramuniaga menyiapkan pesanannya. Pandangannya tak sengaja jatuh pada salah satu mantel lelaki dewasa yang di pajang disana. Memperhatikannya lamat-lamat----- namun entah mengapa ia seketika teringat Jaehyun. Mungkin jika lelaki itu yang pakai, akan sangat cocok dengannya.









Jungkook sudah akan menanyakan ukuran mantelnya pada sang pramuniaga sebelum suara seseorang mengalun memanggil namanya dari arah belakang.










"Jungkook, kau Jeon Jungkook bukan?" Jungkook seketika membalikan tubuhnya ketika mendengar orang tersebut memanggil namanya penuh keraguan.









Deg








Wajahnya seketika memucat, namun bukan itu masalahnya. Ingatan masa lalunya yang menyakitkan tanpa ia sadari kembali terbayang dalam benaknya.










Dan semua itu terjadi karena sosok di hadapannya. Sosok yang memandangnya dengan tatapan tak percaya.











"Nyonya Kim?"








Ya, orang yang dulu menentang keras hubungannya dengan Taehyung. Mantan calon ibu mertuanya---- ibu kandung Kim Taehyung itu sendiri!










.
.
~tbc~





Ig; jicho_world
Twt; chuujicho

Smeraldo [kth + jjk]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang