Taekook secara tak langsung konfirm di ultahnya adek?!!😲😲
Adek Koo kan emang dari awal pilih mbem!!😋😋
Endingnya dia jadi tukang cat!!😫😫
.
.
.Hana jelas semakin uring-uringan saja semenjak mendengar perkataan ibu mertuanya siang tadi. Memang seharusnya tak langsung termakan hasutannya; namun tetap saja, ia ketakutan setengah mati. Apalagi ketika mengingat sifat sang suami yamg memang belakangan ini lain padanya.
Bukan tanpa alasan kalau kecurigaan Hana terkait Taehyung memiliki orang lain di belakangnya semakin menjadi-jadi. Ingin langsung membicarakan hal ini dengan sang suami; Hana jelas tak yakin. Sebab, Taehyung adalah tipe orang dengan tempramen agak tinggi!
Bisa-bisa suaminya malah balik mengamuk padanya karena tak terima telah di berikan pertanyaan seperti ini. Malah jatuhnya seperti Taehyung tengah ia curigai. Apalagi tak ada bukti apapun, hanya sebatas sugesti semata. Jelas saja hal itu akan membuat hubungan keduanya berantakan atau bahkan parahnya sampai hancur.
"Sudah nyaris jam delapan malam, namun tak biasanya Tae oppa belum pulang, bahkan sampai melewatkan makan malam di rumah. Tak ada pesan apapun darinya membuatku khawatir saja." Gumam Hana sembari mondar-mandir dengan cemasnya di depan pintu kamar mereka. Sesekali ia akan mengecek ponsel dalam genggamannya; sekedar melihat jam atau mengecek notifikasi pesan.
Namun nihil, tak ada satu pun pesan dari Taehyung terkait alasannya sampai terlambat pulang malam ini. Hana semakin cemas saja, apalagi perkataan ibu mertuanya pagi tadi terus terngiang di dalam benaknya.
Menggigit kuku nya gusar, bahkan kedua bola matanya sudah berkaca-kaca.
Cklek
Bertepatan dengan dirinya yang semakin khawatir karena Taehyung, tanpa di duga pintu kamar mereka terbuka secara tiba-tiba dan sang suami yang memang kedatangannya ia tunggu sejak tadi berdiri di ambang pintu. Memandangnya heran sebelum masuk ke dalam kamar untuk sekedar membersihkan diri.
"Oppa------ kenapa baru pulang? Aku mencemaskanmu karena tak biasanya oppa pulang selarut ini." Tanya Hana sembari membantu Taehyung melepaskan jas kerjanya. Kim muda tak menolak sama sekali, membiarkan Hana mengemban tugasnya sebagai seorang istri yang melayani suaminya. Namun tetap saja, mendengar pertanyaan Hana; kening Taehyung mengernyit dalam.
"Ada reuni SMA dan aku datang kesana bersama Jimin." Balasnya santai. Mendengar itu, Hana merengut sebelum memandang Taehyung penuh kekecewaan.
"Kenapa oppa tak memberitahuku dulu? Setidaknya berikan aku kabar agar aku tak cemas seperti ini, oppa!" Keluh Hana membuat Taehyung mendengus pelan. Entah mengapa merasa jengah akan tingkah Hana dari hari ke hari.
"Aku lupa. Lagipula kenapa harus selalu memberi kabar? Aku ini sudah dewasa Hana, status kita pun adalah suami istri, bukan lagi muda-mudi yang setiap saat harus bertanya kau dimana, apa yang sedang kau lakukan dan bersama siapa?! Terlalu berlebihan jika harus seperti itu! Lagipula seingatku, saat kita berkencan dulu----- kau tak sampai seperti ini. Mengapa setelah menikah, kau menjadi posesif begini? Kalau kau terus begini, kau malah membuatku jengah dan tak betah berlama-lama diam di rumah!" Terang Taehyung panjang lebar. Sepertinya batas kesabaran Kim muda sudah benar-benar habis karena sikap istrinya sendiri.
Namun bukan hal itu yang membuat Hana berkaca-kaca, melainkan perkataan sarkas Taehyung selanjutnya yang mana membuat hatinya seakan tercabik.
"Seharusnya kau contoh Jungkook dulu, dia bahkan tak pernah menanyakan keberadaanku sekalipun aku menghilang dari hidupnya cukup lama! Dia malah selalu menantiku dengan sabar dan memilih mendekapku erat ketika aku datang padanya!"
.
."Mama~"
Jungkook yang awalnya tengah sibuk menonton serial kartun kesukaannya di ruang tengah sontak menolehkan kepalanya begitu mendengar sapaan putra manisnya; Juno. Tersenyum lebar, Jeon muda merentangkan kedua tangannya; meminta Juno untuk masuk dalam dekapannya.
Tubuh berisi Juno melangkah pelan ke arah sang ibu. Menenggelamkan dirinya dalam dekapan Jungkook sembari menduselkan wajahnya di dada pemuda manis. Melihat tingkah manja Juno, Jungkook tak bisa menahan dirinya agar tak terkekeh gemas.
"Tumben sekali bayi besar Mama manja seperti ini? Ada sesuatu yang tengah Noya fikirkan?" Dan sesuai tebakannya, Juno menganggukan kepalanya pelan. Namun tetap bergeming di posisi awal; menguburkan wajahnya di dada sang ibu.
Jungkook pun tak memaksa Juno untuk langsung menceritakan masalahnya, memilih menunggu sampai balita manisnya siap dan selagi ia menunggu------ Jeon muda mengelus punggung Juno dengan lembut sembari menggoyangkan tubuhnya pelan. Ia pun bersenandung kecil untuk membuat suasana semakin terasa nyaman pada anaknya.
Juno merengek pelan, sebelum mendengung sebentar; sepertinya sudah siap untuk membicarakan masalahnya dengan sang ibu.
"Mama------ bagaimana kepribadian Papa? Apa Papa orang baik----- apa Papa dulu pernah membuat Mama tersenyum?"
.
.
~tbc~Ig; jicho_world
Twt; chuujicho
KAMU SEDANG MEMBACA
Smeraldo [kth + jjk]✓
FanfictionLima tahun memadu kasih hingga tepat di tahun keenam, Jungkook harus merelakan kekasihnya menikahi sahabatnya sendiri--- Ia pergi menjauh hingga enam tahun berlalu, mereka di pertemukan kembali dengan keadaan lebih rumit dari sebelumnya... Taekook!B...