🐯; Padahal aku kaya loh~ aku bisa nafkahin kamu sampe 69 turunan, yakin ga mau balik sama aku, Koo?
🐰; Gak minat! Jae juga kaya!
Duh kalo itu buntut maung di tarik gitu, auto kena terkam kamu kinci!!😱😱
Baru ngeh chapter kemarin, komennya pecah yaaa~ mau lagi kayak gitu boleh kali ya biar akunya semangat nulisnya muehehe🌚🤧
.
.
."Katakan dengan jelas pada eomma! KATAKAN, TAE! MAKSUD DARI PERKATAAN YOONA TADI? Juno----- Juno itu anak kandungmu? Jungkook melahirkan anakmu?! CEPAT JELASKAN, TAE! JANGAN DIAM SAJA---- hiks." Raung Heera sembari memukul tubuh puteranya amat frustasi. Bukan tanpa alasan---- ia merasa semua ini seperti mimpi untuknya.
Bertemu kembali dengan mantan kekasih anaknya---- yang dulu tak ia terima untuk mendampingi anaknya---- melihat sendiri bagaimana Jungkook bisa sukses dengan caranya sendiri----- bahkan jujur saja dulu Heera sempat berfikir jika Jungkook hanya akan menjadi benalu dalam hidup puteranya-----
Ya, salah satu alasan mengapa Heera amat sangat menentang hubungan keduanya adalah ini------ Jungkook terlahir dengan asal-usul yang tak jelas; ia besar di salah satu panti di Busan. Menurut cerita Taehyung---- Jungkook bayi di temukan di depan gerbang panti asuhan; tertidur tenang tanpa terusik. Bahkan tak menyadari jika orang tuanya telah membuangnya. Tak ada petunjuk apapun mengenai kedua orang tuanya yang mereka tinggalkan untuk Jungkook.
Tanda jika memang kehadiran anak itu tak mereka inginkan lagi. Mungkin saja mereka tak ingin di masa depan nanti, Jungkook mencari keduanya sehingga mereka memutuskan tak memberikan petunjuk apapun.
Dan Jungkook yang memang sadar akan dirinya sendiri itu memilih menguburkan keinginan untuk mencari kedua orang brengsek yang tega membuang bayi tanpa dosa begitu mudahnya! Bahkan ia telah menganggap kedua orang tuanya meninggal sejak ia masih bayi!
Namun sepertinya persepsi Heera tentang Jungkook adalah kesalahan amat besar. Sebab, di bandingkan menjadi beban---- pemuda manis malah menjadi bintang paling bersinar di antara keluarga Jaehyun! Sama sekali tak terlihat jika dirinya hanya menghambur-hamburkan uang Jaehyun, malah yang terlihat Jungkook menghidupi dirinya sendiri dan tentu saja dengan Juno pula.
"Ya, Juno memang anakku----- anak kandungku bersama Jungkook bukan anak dari Jaehyun, eomma." Terang Taehyung tebas. Mendengar pengakuan anaknya, Heera sontak terduduk lemas. Tubuhnya seketika berubah menjadi jeli. Ia masih merasa jika semua ini adalah mimpi untuknya.
Namun ketika melihat ekspresi tegas bercampur luka milik Taehyung---- dan juga tatapan penuh kekecewaan Hana di belakang tubuh puteranya, Heera yakin; jika semua ini memanglah bukan mimpi. Ini adalah takdir yang telah Tuhan gariskan.
Takdir dimana memang seharusnya Taehyung dan Jungkook di satukan----- mereka adalah pasangan abadi yang sesungguhnya, apalagi mengingat jika sudah ada Juno di antara keduanya kini.
Begitulah isi dalam fikiran Heera, terdengar begitu egois.
"Bagaimana bisa kau tak tau jika Juno ada di dunia ini, Tae? Seharusnya kau mengetahui hal ini lebih cepat lagi. Astaga, cucuku---- cucuku sudah sebesar itu dan aku bahkan tak bisa mengenalinya. Tae, Juno----- apa Juno tau kalau kau ayah kandungnya, bagaimana responnya? Pasti ia bahagia sekali saat bertemu denganmu bukan?"
Deg
Taehyung tanpa sadar kembali mengepalkan telapak tangannya cukup erat. Pertanyaan yang ibunya layangkan membuatnya mau tak mau harus kembali mengingat kenangan cukup pahit tersebut.
Satu kenangan dimana Juno yang menolak kehadirannya mentah-mentah, bahkan balita manisnya sampai menggunakan kalimat kasar di pertemuan pertama mereka dulu.
"Juno menolakku, eomma! Dia tak menginginkanku, Noya bahkan menyuruhku agar tak mengganggu kehidupan mereka apalagi Noya lebih menyukai jika Jaehyun yang menjadi ayahnya, bukan aku."
.
"Noya tidak tidur atau malah terbangun, hmm?" Cuit Jungkook lembut ketika menemukan Juno yang terduduk di atas ranjang kamar tamu kediaman Jung dengan linglung. Seolah memang tengah mencari sesuatu---- atau mungkin seseorang?
Mendengar suara sang ibu, Juno sontak mengalihkan tatapannya ke arah Jungkook yang memang masih berada di depan pintu kamar mandi.
"Daddy mana? Noya mau bersama Daddy~" rengeknya dengan suara sengau khas bangun tidur. Sepertinya bocah manis itu setengah mengigau, terbukti dari kedua bola matanya yang setengah terpejam.
Mendengar pertanyaan Juno, Jungkook sontak berjalan ke arahnya sembari tersenyum amat lembut. Di dekapnya tubuh mungil Juno cukup erat----- ia bermaksud untuk kembali menidurkan anaknya yang kemungkinan besar akan masuk fase rewel karena kehilangan Daddy nya.
"Daddy masih di ruang kerja, masih mencari uang untuk Noya~ kata Daddy, Noya ingin berlibur di Disneyland bukan? Pergi ke sana harus memakai uang, makanya sekarang Daddy sedang mencari uangnya. Malam ini tidur bersama Mama saja ya~ pagi nanti, saat Noya bangun pasti Daddy sudah berada di samping Noya~ percaya dengan Mama, jadi good boy dulu untuk malam ini, okay?"
.
.
~tbc~Ig; jicho_world
Twt; chuujicho
KAMU SEDANG MEMBACA
Smeraldo [kth + jjk]✓
FanfictionLima tahun memadu kasih hingga tepat di tahun keenam, Jungkook harus merelakan kekasihnya menikahi sahabatnya sendiri--- Ia pergi menjauh hingga enam tahun berlalu, mereka di pertemukan kembali dengan keadaan lebih rumit dari sebelumnya... Taekook!B...