Tae, jangan pegang-pegang uke aku!!!😡
.
.
."Noona----- aku sebaiknya memakai pakaian apa ya? Aku jelas tak ingin mengecewakan Taetae hyungie~" cuit Jungkook sembari memandang Hana penuh permohonan; bibirnya pun sedikit mencebik.
Hana sendiri semakin mencelos di posisinya; hatinya jelas kian hancur melihat tingkah Jungkook yang sudah dia anggap seperti adiknya sendiri. Namun hari ini dirinya akan menghancurkan seluruh harapannya.
Mengulas senyuman tipis; penuh kepalsuan. Hana dengan gerakan cepat membuka lemari pakaian Jungkook untuk memilihkan sendiri pakaian yang akan pemuda manis kenakan saat bertemu Taehyung nanti.
Tanpa menyadari jika Jungkook di belakang punggungnya tengah memandangnya sendu.
'Aku seperti keledai bodoh bukan?'
.
"Maaf aku datang terlambat, hyungie pasti menungguku lama sekali bukan?" Jungkook melemparkan senyuman manis penuh penyesalan pada sang kekasih yang malam ini nampak semakin memesona dengan potongan rambut barunya.
Taehyung yang melihat kedatangan Jungkook sempat terpana selama beberapa saat. Entah mengapa ia merasa aura Jungkook malam ini sedikit berbeda dari biasanya. Seolah pemuda manis mengeluarkan sinarnya. Namun dengan cepat Taehyung mengenyahkan semuanya. Bukan saatnya bagi dia bimbang akan keputusannya lagi. Taehyung harus memilih salah satu malam ini juga!
"Tidak apa-apa, aku juga baru sampai." Dusta Taehyung. Ia bahkan datang dua puluh menit lebih cepat dari kesepakatan mereka.
Sekali lagi Jungkook melemparkan senyuman kecil yang mana membuat gigi kelincinya menyembul lucu.
"Jadi, ada apa hyungie meminta ku bertemu----- aku tau ini pasti bukan kencan biasa di lihat dari bahasa tubuh hyungie yang nampak sedikit gusar." Cuit Jungkook membuat Taehyung menghela nafas pelan. Sejak awal mengenal pemuda manis, Jeon muda memang bukan tipikal orang dengan basa-basi tinggi, Jungkook bahkan terlalu blak-blakan dalam mengeluarkan pendapatnya.
"Sebelumnya aku minta maaf padamu, aku tak bisa melanjutkan hubungan kita. Sejak awal aku tak pernah serius denganmu bahkan aku bermain api di belakangmu selama ini." Aku Taehyung dengan jujur. Jujur saja dirinya cukup terkejut karena mendapati Jungkook yang masih tenang di posisinya. Sama sekali tak mengamuk meski kenyataannya kedua bola mata Jungkook memancarkan luka yang amat besar.
Taehyung jelas menyakitinya!
"Aku tau, sejak awal memang aku sudah bisa menduga akhir dari kisah kita. Lalu apa?" Cetus Jungkook tenang. Taehyung meremat kertas dalam genggamannya erat sebelum menyodorkannya pada Jungkook dengan ekspresi datarnya.
"Sebentar lagi aku akan menikah dengan Hana, ibuku lebih menyukainya di bandingkan dengan dirimu. Aku harap kau bisa mengikhlaskan semuanya Kook, sama seperti yang aku katakan tadi. Aku tak serius denganmu, jadi ku harap kau tak kekanakan dalam menyikapi semua ini." Jujur perkataan Taehyung membuat Jungkook ingin tertawa keras sekali sebelum akhirnya memukul kepala kekasih------ atau kini bisa dia katakan mantan kekasihnya----- sekeras mungkin.
Di bandingkan tertawa keras; Jungkook malah terkekeh miris. Menertawakan dirinya sendiri yang sungguh menyedihkan!
"Aku menunggumu lima----- salah, enam tahun hanya untuk omong kosong ini. Bahkan kau dengan entengnya menyuruhku mengikhlaskan kalian berdua setelah dengan teganya menusukku dari belakang? Jika memang ingin menikah, menikah saja tapi ingat satu hal------ kalian akan mendapatkan karma dari apa yang kalian perbuat sekarang! Kekanakan? Kalau begitu---- aku akan mendoakan semoga kalian berdua membusuk di neraka sana!"
Jungkook memandang Taehyung penuh kebencian sebelum melenggang begitu saja meninggalkan Kim muda yang mematung di posisinya.
Bukan karena sumpah serapah mantan kekasihnya.
Namun karena tatapan Jungkook yang terlihat seratus delapan puluh derajat berbeda dari biasanya. Tak ada lagi tatapan cinta. Tersisa hanya kebencian mendalam untuk dirinya.
Dan itu membuat perasaannya mendadak resah bukan main!
.
.Ketika berpacaran dengan Taehyung; Jungkook memberikan semuanya pada sang kekasih. Hati bahkan raganya!
Banyak yang menyayangkan hal tersebut. Jungkook pun sebenarnya menyetujui perkataan mereka. Namun mau bagaimana lagi------ sudah terlanjur bukan? Terlarut dalam penyesalan pun tak ada gunanya. Toh, keperjakaannya takkan datang kembali.
Maka Jungkook memutuskan untuk melanjutkan semuanya. Hubungan tak sehatnya bersama sang kekasih. Meski setiap hari Jungkook semakin di dera keraguan; ragu jika hubungan mereka akan bertahan lama. Sebab, sikap Taehyung semakin dingin padanya.
Kim muda bahkan hanya akan datang padanya ketika membutuhkannya untuk melepaskan hasrat biologisnya. Selebihnya? Tak usah di tanya lagi!
Bahkan setiap selesai bercinta pun; Taehyung memilih pergi. Entah menyelesaikan pekerjaannya atau beristirahat di rumah mewah dan nyamannya. Apapun; asal bukan bersama Jungkook!
"Aku seperti jalang sekali pakai saja. Bahkan jalang pun sedikit lebih terhormat dariku. Mereka mendapatkan uang setelah pelanggannya puas. Namun aku? Di tinggalkan begitu saja tanpa ucapan apapun." Bisiknya sendu sembari memandang pintu kamarnya yang baru saja di tutup oleh Taehyung.
Ia kembali di tinggalkan setelah kekasihnya puas menggunakan tubuhnya.
.
.
~tbc~Ig; jicho_world
Twt; chuujicho
KAMU SEDANG MEMBACA
Smeraldo [kth + jjk]✓
Fiksi PenggemarLima tahun memadu kasih hingga tepat di tahun keenam, Jungkook harus merelakan kekasihnya menikahi sahabatnya sendiri--- Ia pergi menjauh hingga enam tahun berlalu, mereka di pertemukan kembali dengan keadaan lebih rumit dari sebelumnya... Taekook!B...