#12

10.8K 1K 179
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Mas Tae udah siap makan penyesalan belom?😏


.
.
.





Entah mengapa perasaan Taehyung mendadak berubah tak enak. Sejujurnya ini terasa ketika dirinya mendatangi apartemen Jungkook demi menjemput sang kekasih hati yang terus menangis sembari memanggil Jungkook di depan pintu apartemennya.



Hatinya jelas tercabik melihat Hana dalam posisi menyedihkan seperti itu. Kekasihnya benar-benar merasa bersalah pada sahabatnya. Padahal sebenarnya tak ada yang bisa di salahkan disini; cinta itu datang secara tiba-tiba dan Taehyung tak bisa menyangkal atau menolaknya!





Ingin rasanya mengumpat marah pada Jungkook karena dengan tega membiarkan Hana berada di posisi seperti sekarang. Namun logikanya menamparnya telak. Wajar ketika Jungkook marah padanya bahkan sampai memperlakukan mereka seperti ini------- karena sesungguhnya apa yang selama ini Taehyung dan Hana lakukan padanya di belakangnya bahkan lebih kejam dari ini?


Dan untuk alasan itulah Taehyung menelan semua kemarahannya seorang diri. Membujuk Hana dengan teramat lembut----- mencoba membawa calon isterinya pergi dari sana sembari kedua netra tajamnya terus-menerus memperhatikan pintu apartemen Jungkook yang tertutup rapat. Bahkan sunyi sekali seolah pemiliknya tak ada disana!




Dan ketika dia berhasil membujuk Hana untuk pergi dari sana dengan dalih membiarkan Jungkook tenang------ perasaan tak enak itu semakin merasuk ke dalam hatinya membuatnya tak nyaman.






Dan tanpa siapapun sadari------ Taehyung memanjatkan permintaan dalam hatinya; entah memohon pada siapa.





'Ku mohon tetaplah berada disana, jangan pergi kemana-mana. Kita pasti bisa tetap bersama meski hanya sebatas sahabat semata.'


.





Puk



Taehyung tersadar dari lamunannya kala merasakan bahunya di tepuk oleh seseorang. Kim muda bahkan baru menyadari jika sejak tadi ia melamun; memikirkan Jungkook tanpa alasan yang pasti.




Hangeng ada disana------ sama sekali tak memandangnya. Sang ayah hanya menatap pemandangan halaman belakang rumah mereka dengan sorot menerawang. Entah apa yang beliau fikirkan.





"Apa yang mengganggu fikiranmu? Bukankah kau sudah mendapatkan apa yang kau inginkan----- pertunanganmu dan Jungkook telah kau batalkan lalu undangan pernikahanmu dan Hana telah kau sebarkan. Tapi mengapa kau seolah-olah tengah memiliki masalah pelik dalam hidupmu. Ini pilihanmu Tae-----  aku sudah memberikanmu nasihat sebelum kau memutuskan hal ini. Namun lihat? Kau tetap memilih keegoisanmu sendiri." Pertanyaan sang ayah telak membuatnya bungkam. Taehyung jelas tak bisa memberikan jawaban, sebab dia sendiri pun sesungguhnya tak mengerti akan apa yang terjadi pada dirinya.




Seolah ada sesuatu yang hilang disini dan ia bahkan belum bisa menemukan jawabannya apa. Dan pertanyaan yang Hangeng lontarkan membuatnya seketika tergugu di posisinya.






"Aku sama sekali tak menyesal. Hanya saja aku merasa tak enak hati pada Jungkook, karenaku----- persahabatannya dengan Hana hancur dan ia kini membenci Hana. Hatiku terluka melihat gadisku sehancur itu." Ungkap Taehyung, namun reaksi Hangeng sungguh tak terduga.



Di bandingkan memberikan beberapa kalimat penenang untuk sang anak; Hangeng memilih terkekeh. Namun tentu saja Taehyung tak sebodoh itu untuk tak menyadari jika ayahnya tengah tertawa sarkas kepadanya. Seolah apa yang dia katakan beberapa saat lalu hanya sebuah lelucon semata.





"Kau bisa menipu semua orang bahkan dirimu sendiri------ setidaknya untuk saat ini. Kita takkan pernah bisa menebak sesuatu di masa depan, Tae! Jika memang kau memikirkan hubungan persahabatan mereka------ apakah sejak awal kau memulai hubungan terlarangmu dengan Hana, kau memikirkan Jungkook? Perasaannya atau bahkan hubungannya dan Hana di masa depan? Hanya kau yang bisa mengerti jawaban sesungguhnya seperti apa begitupun kenyataan jika sebenarnya kau ketakutan bukan karena Jungkook yang membenci Hana. Tapi karena pemuda manis itu balik membencimu. Kau masih memiliki kesempatan jika memang ingin memperbaikinya. Pesan ayah; jangan sampai kau terlambat memperbaikinya karena orang seperti Jungkook adalah tipe pemuda yang takkan mau kembali mengulang masa lalu apalagi jika dia pernah menorehkan luka sedalam ini!"




Bersamaan dengan kalimat yang Hangeng lontarkan, Taehyung semakin membisu di posisinya.




.
.





Tap




Tap





Tap





Keesokan paginya, Taehyung dengan kalap berlari menuju apartemen Jungkook untuk sekedar mengecek jika pemuda manis masih berada disana. Tak pergi kemana-mana seperti ketakutannya.




Salahkan saja dia yang semalaman tak bisa tertidur karena hanya memikirkan Jungkook yang meninggalkannya entah kemana. Dan hal itu membuat Hana yang memang tertidur di sampingnya terusik dan beberapa kali bertanya ada apa namun di jawab gelengan samar oleh Kim muda membuat wanita tersebut menyerah untuk bertanya lebih jauh lagi. Takut membuat mood Taehyung anjlok.





Ketika berada di depan pintu apartemen Jungkook; jantungnya seketika berdetak kencang. Firasatnya semakin berubah tak enak. Namun Taehyung harus memastkan sesuatu.





0401


Dan ketika pintu berhasil dia buka, hal pertama yang menyambutnya adalah kesunyian. Namun kali ini rasanya berbeda------- begitu mencekam. Taehyung tanpa sadar berjalan masuk ke dalam sembari memanggil Jungkook beberapa kali.





Namun tak ada jawaban apapun.





"JUNGKOOK!"




Bruk





Tubuhnya jatuh terduduk ketika melihat figura foto mereka bertiga di tempat sampah kamar Jungkook. Dirinya jelas tak bodoh untuk menyadari jika pemuda manis telah pergi----- entah kemana.








Tes





Dan tanpa ia ketahui--------- keterpurukannya akan penyesalan di mulai setelah ini.





.
.
~tbc~


Aku yakin udah chap ini di rilis, pasti bakalan deres sama umpatan kalian buat tae ahahaha😈



Ig; jicho_world
Twt; chuujicho_

Smeraldo [kth + jjk]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang