#5

9.5K 784 21
                                    

Ini cowok yang gantungin uke aku macem jemuran selama lima tahun😡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini cowok yang gantungin uke aku macem jemuran selama lima tahun😡


.
.
.







Sebenarnya semua teman-temannya menanyakan hal sama; mengapa Jungkook mau bertahan dan menunggu Taehyung untuk menikahinya? Bahkan setelah lima tahun merajut kasih, pemuda tampan masih tetap sama.





Berdiri disana dan seperti enggan untuk beranjak semakin jauh. Hanya sebatas kekasih, seolah tak ingin mengikat Jungkook lebih jauh lagi.





Semua orang mengerti akan posisi keduanya, Taehyung lebih tepatnya. Dia berasal dari kalangan kelas atas; bangsawan. Jelas siapapun yang berniat memasuki rumah tersebut untuk menjadi bagian dari keluarga besar----- harus di tinjau dari beberapa aspek penting.





Dan Jungkook tak masuk dalam semua kriteria menantu Kim Family.





Tak memiliki orang tua; bahkan sejak kecil sudah yatim piatu dengan asal-usul yang tak jelas.





Pekerjaannya pun hanya sebagai Guru Taman Kanak-Kanak.





Apa yang bisa menjadikannya sebagai menantu pria kaya raya seperti Kim Taehyung? Jelas tak ada!





Namun Jungkook dengan naifnya memilih bertahan di samping Taehyung. Menunggu hingga kekasihnya siap untuk membawanya ke dalam dunianya sendiri, seperti mimpinya selama ini. Meskipun entah kapan hal itu bisa terwujud.






Atau mungkin tak pernah terwujud. Karena hari ini------- Jungkook memahami satu pembelajaran hidup baru.




"Jika cinta saja tak cukup untuk bersama dengan kekasih kita, apakah memang semuanya hanya di lihat berdasarkan latar belakang serta materi semata? Mengapa hidup tak adil untukku yang berada di kasta terendah ini."






.
.





Ting




Tong






Jungkook menguap bosan kala mendengar suara bel apartemennya berbunyi beberapa kali. Padahal dirinya tengah bersantai dengan di temani beberapa kaleng bir dan kacang rebus sebagai teman pelengkap minumnya.




Ya, Jungkook hanya ingin bersantai sejenak dan melupakan masalah hidupnya; walau hanya sebentar. Perkataan Kim Heera serta bahasa tubuhnya selama makan malam berlangsung membuat Jungkook memahami situasinya dengan cepat. Apalagi setelah makan malam selesai, Heera memilih masuk ke dalam kamar dan menguncinya seolah memang mengusir Jungkook secara tak langsung.






Hanya Kim Hangeng yang masih menampilkan ekspresi sopannya meski bahasa tubuhnya pun sama-sama tak nyamannya. Namun Hangeng memilih menutupi semuanya dan menyambut Jungkook begitu baik. Bahkan memakan kue cokelat buatannya dan memujinya enak dengan tulus.





Dan Jungkook tau jika perkataan Hangeng bukan sekedar basa-basi belaka. Matanya mengatakan jika pria setengah baya memang menyukai masakannya.





Entah dirinya harus mengatakan terima kasih atau mencaci maki kedua orang tua Taehyung. Namun sikap mereka jelas membuatnya kecewa. Apakah mereka harus memperlihatkan dengan terang-terangan penolakan terhadap hubungannya bersama putera mereka? Apa tak bisakah mereka bersikap lebih manis di pertemuan pertama mereka ini?





Semua ini membuat kepalanya kembali berdenyut nyeri di tambah bel apartemen yang terus berbunyi nyaring semakin memperparah semuanya.





"Tunggu sebentar." Pekiknya lantang agar pengganggu di depan pintunya berhenti membunyikan bel. Jungkook akan segera membuka pintunya. Meski dengan tubuh sedikit terhuyung karena mabuk, namun Jungkook masih sadar seratus persen. Mungkin delapan puluh persen saja yang benar.






Cklek



"Sia------ eunghh~"





Bertepatan dengan pintu terbuka perlahan, seseorang membungkam bibirnya. Membawanya ke dalam satu sesi ciuman panas dan terkesan terburu-buru. Seolah memang tengah menyalurkan betapa nafsu sudah menggerogoti dirinya malam ini.






Jungkook jelas kewalahan, namun tak bisa sekedar kabur dari cengkramannya karena kondisi tubuhnya yang setengah tak sadar akibat mabuk. Ingin rasanya pemuda manis merutuki kebodohannya sendiri. Harusnya ia tak mabuk malam ini.





"Aku merindukanmu." Gumam Taehyung dengan suara berat karena gairahnya.





Tak ada yang bisa Jungkook lakukan selain mengiyakan keinginan Taehyung karena sejujurnya dirinya pun sudah mulai di landa birahi.





"Lakukan, tapi jangan mengeluarkannya di dalam. Aku kehabisan alat kontrasepsi!"





.
.






Jungkook ingat sekali, jika sejak resmi berkencan---- keduanya jarang menghabiskan waktu di luar secara bersama-sama. Hanya Taehyung yang mengunjungi apartemennya; entah itu mengobrol, makan bersama atau melakukan hal panas di atas ranjang. Atau Jungkook yang akan mendatangi apartemen mewah sang kekasih. Dan kegiatan mereka pun akan selalu sama.






Tak ada dinner romantis di restoran mewah. Kencan manis di taman hiburan atau sekedar berjalan-jalan di sekitaran sungai Han.






Taehyung seolah melindunginya dari dunia luar. Meski semua orang memang mengetahui status Jungkook karena Kim muda sendiri selalu mengunggah foto kebersamaan mereka di sosial medianya. Namun kebersamaan mereka di publik jelas nol besar.






Tak pernah ada foto keduanya tengah berkencan di luar beredar luas hasil jepretan para paparazzi membuat Jungkook merasa seperti kekasih Taehyung di sosial media semata.






Maka hari itu Jungkook mencoba meminta waktu luang kekasihnya agar mau berkencan dengannya di luar rumah, namun jawaban Taehyung berhasil membuatnya terdiam lama dengan dada sesak.






"Malas, aku tak mau kalau sampai di ikuti oleh para wartawan. Lagipula lebih baik kita kencan di dalam apartemen saja. Disini kita bisa melakukan apapun dengan bebas tanpa harus menjadi pusat perhatian orang lain."







.
.
~tbc~



Ig; jicho_world
Twt; chuujicho

Smeraldo [kth + jjk]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang