#47

5.8K 655 43
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Uke aku yang lagi stalking akun watty nya mbem~😋


Uke aku yang lagi stalking akun watty nya mbem~😋

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Om maung yang lagi ikutan lomba debat, ndak tau siapa yang menang😬





.
.
.













"Oppa, ayo kita bicara."








Taehyung sontak menghentikan langkah kakinya kala mendengar suara sang istri. Padahal dirinya baru saja masuk ke dalam kamar mereka dan berniat membersihkan tubuhnya, namun cuitan Hana malah menghentikan niatnya ini. Dan entah mengapa, mendengarnya; Taehyung malah semakin malas menghadapi istrinya ini.








Hana, seakan tak bisa mengerti kondisinya sekarang. Ia baru saja kembali bekerja dan butuh waktu untuk menyegarkan tubuhnya yang kelelahan serta kotor bersamaan dengan mendinginkan kepalanya yang seharian ini dia pakai terus-menerus. Namun istrinya malah memintanya untuk berbicara terlebih dahulu. Apa wanita ini benar-benar tak bisa membaca keadaan pasangannya?







Dan hal inilah salah satu alasan Taehyung enggan menginjakan kakinya kembali ke rumah, apalagi ke dalam kamarnya. Bukan sambutan hangat yang ia terima, namun tatapan sendu serta wajah muram sang istri yang selalu membuat mood nya semakin down.









"Nanti saja, aku mau mandi dulu." Jawab Taehyung gusar sembari melangkah tergesa ke ara kamar mandi. Namun tanpa di duga, Hana malah memegang pergelangan tangannya, seolah tak mengizinkan suami tampannya itu untuk beranjak kemana-mana lagi.










"Sekarang, oppa aku mohon. Jika, oppa terus menundanya---- aku yakin, pembicaraan kita pasti takkan pernah terjadi. Oppa, selalu melakukan itu padaku. Berjanji akan berbicara atau melakukan apapun untukku nanti, namun tak pernah oppa penuhi. Semuanya hanya omong kosong semata agar oppa berhasil menghindari ku." Terang Hana sendu yang mana berhasil membuat wajah Taehyung berubah kaku.










Garis rahangnya bahkan terlihat mengetat, menandakan jika Kim muda tengah mencoba menahan emosinya. Bahkan tanpa Hana sadari, pemuda tampan sudah mengepalkan telapak tangannya, menahan diri agar tak kelepasan melampiaskan emosinya pada istrinya itu.











Sejujurnya, Taehyung mengakui semua perkataan Hana memang benar apa adanya. Dia memang selalu mencari berbagai macam alasan agar bisa melarikan diri dari obrolannya bersama sang istri, Taehyung mengakui jika apa yang ia lakukan itu memang jahat. Namun bukan tanpa alasan, salahkan saja setiap Hana mengajaknya berbicara; topik bahasannya pasti takkan jauh dari seorang anak. Ia ingin memiliki anak segini lah, anak pertama harus inilah, bahkan sampai ke nama calon anak mereka pun, Hana bahas. Dan ini membuatnya sedikit muak.









Bukan karena ia tak ingin memiliki anak dengan wanita itu; jika dulu; mungkin iya. Namun sekarang, setelah dirinya menyadari betapa besarnya ambisi Hana untuk mempertahankan predikat nyonya Kim di belakang namanya membuat Taehyung malas untuk memiliki hubungan kuat dengannya.








Bahkan perasaan Hana padanya pun, Taehyung mulai merasa ragu. Apakah wanita itu memang benar-benar tulus mencintainya atau memang memiliki niat tersembunyi untuk ambisinya itu?












"Inilah salah satu alasan yang membuatku semakin muak padamu, kau selalu mementingkan dirimu sendiri sehingga melupakan jika aku bukanlah orang yang mudah untuk di kendalikan oleh siapapun. Kau memang istriku, tapi seharusnya kau mengingat statusmu, Hana."













.
.













"Noya sayang, pulang sekolah nanti Noya di jemput oleh Pak Lee ya? Soalnya Daddy ada urusan penting, jadi tak bisa datang menjemput Noya. Tidak apa-apa bukan?" Cuit Jaehyun sembari mengelus surai Juno penuh rasa sayang. Balita manis kesayangannya sontak mengerucutkan bibirnya lucu ketika mendengar perkataan yang di lontarkan calon ayah sambungnya itu. Bahkan kedua pipi bulatnya sampai menggembung menggemaskan.











"Apa sangat penting sehingga Daddy tak bisa menjemput Noya?" Juno masih merajuk dan Jaehyun jelas mengetahuinya. Namun di bandingkan dengan kesal atau lelah karena sifat manjanya, lelaki jangkung itu malah sibuk menahan dirinya agar tak memekik kencang atau lebih parahnya sampai menerjang tubuh berisi balita manis itu untuk menghujam wajahnya dengan ciuman. Karena sungguh, di matanya Juno sekarang terlihat jauh lebih menggemaskan.









Mirip seperti ibunya ketika merajuk parah padanya, keduanya benar-benar makhluk imut yang beruntungnya hanya milik Jaehyun seorang!










"Sebenarnya tidak lebih penting dari malaikat kecilnya Daddy ini, tapi bagaimana ya------ jika Daddy tak mencoba menyelesaikannya dengan cepat, maka sesuatu ini akan terus menghantui hidup Daddy. Sama seperti ketika Noya memiliki pekerjaan rumah namun Noya belum menyelesaikannya, maka Noya akan berada dalam masalah besar." Terang Jaehyun mencoba meminta pengertian sang anak.








Dan begitu mendengar perumpaan yang ayah kesayangannya lontarkan, kedua bola mata Juno sontak melotot horor. Tubuh berisinya sampai bergidik, jelas paham akan apa yang coba ayahnya sampaikan padanya.









Itu benar-benar mengerikan! Juno jelas tak ingin ayahnya mendapatkan masalah seperti itu.













"Kalau begitu Daddy harus menyelesaikannya sesegera mungkin agar Daddy tak mendapatkan masalah apapun. Tapi, janji pada Noya jika besok, Daddy harus mengantar jemput Noya lagi~ dan jangan lupa, sebagai kompensasi----- pulang ke rumah nanti, Daddy harus membawakan kue ikan untuk Noya. Harus banyak-banyak, Dad!"













.
.
~tbc~







Bukan ndak mau apdet atau nulis ataupun ya gitulah~
Tapi aku kena sindrom males ngetik, serius cuma males ngetik doang tapi magernya parah wkwk





Ada yang kangen aku?

Ga ada, aku mau pundung aja lahToT







Ig; jicho_world
Twt; chuujicho

Smeraldo [kth + jjk]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang