Part 2

3.8K 348 1
                                    

CINTA UNTUK ARFAN

"Beras nya satu kilo ya teh," ujar pembeli, Inara mengangguk lalu segera menakar beras untuk pembeli.

"Iya sebentar ya."

Inara sekarang bekerja di toko sembako milik Ibu Leha, janda tua beranak satu. Beliau hanya tinggal bersama dengan putranya yang berusia 23 tahun. Semenjak di tinggal oleh almarhum suaminya Ibu Leha kini menjadi tulang punggung. Putranya Dimas juga kadang membantu mencari uang untuk Ibunya, Dimas sudah meminta Ibu Leha agar tidak bekerja tapi beliau tetap ingin bekerja.

Inara butuh pekerjaan untuk membantu Ayahnya memenuhi kebutuhan keluarga, jadi ia bekerja di toko sembako milik Ibu Leha, itung itung membantu janda tua itu.

"Nara makan dulu sayang," panggil Leha lembut.

Setelah selesai melayani pembeli Inara berjalan mendekati Leha.

"Ibu sudah makan?" tanya Inara khawatir, ia sudah menganggap Leha sebagai ibu kandungnya sendiri.

"Sudah tadi, sekarang giliran kamu makan kamu bisa makan di kamar. Ibu tau kamu pasti sulit untuk makan nya kan?" ujar Ibu Leha seraya tersenyum, dirinya tau sulitnya makan saat mengenakan cadar. Tapi Ibu Leha tidak bisa melarangnya karna itu pilihan Inara dan ia akan membantu Inara untuk menjaganya.

"Inara makan di rumah aja bu, sebentar lagi juga mas Dimas datang tidak enak kalau di lihat tetangga," katanya harap harap majikan nya ini mau mengerti.

"Yaudah engga apa apa, makanan nya bawa pulang aja. Ambil yang banyak buat Ayah sama Bunda kamu." Leha mengambilkan banyak lauk ia sengaja masak banyak hari ini, beberapa lauk seperti ayam goreng, tempe dan ikan goreng ia bawakan juga untuk Ayah dan Bunda Inara.

"Ma syaa Allah, makasih banyak bu tapi ini kebanyakan."

"Bawa aja ibu masak banyak hari ini."

Inara memeluk tubuh rentan itu seraya tersenyum tipis, ia benar benar beruntung mempunyai majikan sebaik Ibu Leha. "Sekali lagi makasih banyak, kalau gitu Inara pamit pulang Assalamualaikum."

"Waalaikumussalam hati hati."

*  *  *  *

Hari sudah menjelang sore Inara berjalan sambil menenteng rantang yang ia dapat dari Leha, cahaya senja mulai memanjakan kedua matanya sesekali wanita itu bersholawat dan menyapa para ibu ibu yang sedang memberi makan anak mereka. 

Saat di pertigaan jalan langkahnya berhenti karna seseorang yang menghalangi jalan nya, Inara membulatkan matanya melihat pria yang berdiri tak jauh dari hadapan nya.

"Inara ini kamu kan?" tanya pria itu lalu berusaha mendekat, Inara mengangkat telapak tangan nya mengisyaratkan agar pria itu berhenti melangkah.

"Mau apa kamu!" tanya Inara sedikit mengeraskan nada bicaranya.

"Saya hanya ingin bertemu dengan kamu Ra," ujarnya lirih, beberapa kenangan bersama Inara terlintas begitu saja membuatnya semakin merasa terpukul. Tapi karena kesalahan nya membuat Inara sekarang menjauhinya.

"Saya mohon jangan temui saya lagi, anggap saja kita tidak pernah kenal. Assalamualaikum." setelah mengatakan itu Inara berjalan cepat meninggalkan pria itu dengan berbagai kesedihan, ia sadar Inara tidak akan mudah untuk memaafkan nya.

Cinta untuk Arfan [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang