Part 30

2.6K 245 4
                                    

Sebelum baca jgn lupa follow dulu yaa<3

Happy Reading✨

Cinta Untuk Arfan

Seorang wanita cantik dengan balutan piyama bermotif bintang tengah tertidur di atas ranjang, di sampingnya terdapat seorang anak kecil yang sudah terlelap. Tangan wanita itu mengusap lembut kening anak kecil itu menggunakan jari telunjuknya.

Sekarang sudah pukul sebelas malam. Namun. Ia sama sekali tidak mengantuk, padahal besok pagi ada meeting penting yang harus ia hadiri. Kedua matanya menatap sendu kearah bocah perempuan yang sekarang tengah memeluk tubuhnya.

Kenapa takdirnya begitu rumit, disatu sisi ia tidak ingin kembali dan membuka luka lama. Tapi, disisi lain ada putrinya yang berhak mendapatkan kebahagiaan, bahkan ucapan dari pria itu terus terngiang-ngiang di dalam pikiran nya.

Flashback On.

"Rujuk sama aku, mau?"

Wanita itu bergeming, ia menatap dalam kedua bola mata laki-laki itu, terlihat pria itu mengeluarkan sebuah kotak berwarna merah yang terdapat satu buah cincin di dalam nya.

"Aku janji, kali ini aku bakal bikin kamu jadi perempuan paling bahagia," ujar pria itu tulus.

Saat pria itu hendak menyematkan cincin itu di jari manisnya, sontak wanita itu langsung menjauhkan tubuhnya dan segera bangkit.

"Jangan mengucap janji, Al. Atau aku yang akan kecewa nantinya," lirih wanita itu, ia memakai tas hitam miliknya kemudian langsung bergegas pergi meninggalkan pria itu.

"Nabila tunggu!" pria itu berlari mengejar Nabila dan berhenti tepat di hadapan wanita itu.

"Apa lagi?" tanya Nabila, tangan nya ia gunakan untuk menghapus air matanya.

"Kasih aku kesempatan kedua, Bil. Aku janji. Gak akan pernah nyakitin hati kamu lagi."

Nabila menatap wajah laki-laki itu, ada sebuah ketulusan di kedua matanya. Tapi. Entah kenapa, dirinya sangat sulit untuk kembali percaya pada laki-laki itu.

Lukanya sudah terlalu dalam, selama ini ia membesarkan Lala seorang diri tanpa adanya seorang suami. Kerja dari pagi sampai malam hanya untuk menghidupi kebutuhan Lala, lalu sekarang, pria itu kembali datang dan mengucapkan janji.

"Aku gak bakal larang Lala buat ketemu sama kamu, kamu tinggal bilang sama aku, Al. Kalau kamu rindu sama dia. Tapi. Kalau untuk kembali.... "

".... Aku gak bisa"

Nabila menatap wajah mantan suaminya itu dengan mata yang berkaca-kaca, "Kamu udah terlalu banyak menabur garam di atas luka-luka aku, Ali."

Setelah mengatakan itu Nabila benar-benar pergi dari hadapan nya, meninggalkan nya seorang diri di kursi taman dengan perasaan yang campur aduk. Ini memang salahnya, membiarkan wanita itu membesarkan putrinya seorang diri.

Flashback Off

Nabila tersentak kala sebuah tangan kecil menyentuh pipinya, ia menundukkan wajahnya, ternyata itu ulah putrinya. Lala terbangun dari tidur karena mendengar isak tangis Nabila.

Cinta untuk Arfan [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang