Osaka, Jepang.
#3 tahun kemudian.
Terdengar suara langkah kaki kecil yang berlarian dengan senyumannya yang sangat manis.
Shotaro, berlari mengejar anjingnya yang dipelihara oleh kakek neneknya.
Langkah kecilnya terhenti ketika melihat sosok yang dia tunggu-tunggu sejak tadi.
"Kakeeekkkk" Shotaro berteriak sambil berlari kearah kakeknya.
Dengan cekatan, sang kakek langsung membawa tubuh mungil itu untuk di gendong.
Ah, cucunya sangat aktif.
"Kakek, kapan kita akan beltemu buna dan ayah?"
Sang kakek hanya tersenyum, "setelah taro dewasa, mengerti sayang?"
"Hah ya, kapan Shotalo akan dewasa kek?"
"Ah, bagaiman kalau kita telfon mereka saja? Mereka juga pasti sedang merindukan cucu kakek yang manis ini"
Shotaro bergerak antusias di gendongan sang kakek.
####
"Ayah, kenapa hyungdeul bisa tinggal belsama ayah, kenapa talo tidak?"
Wajah Yuta yang berada dilayar, menatap ayahnya untuk segera mengalihkan perhatian Shotaro.
Mengerti akan kode dari sang anak, beliau langsung menarik perhatian dari Shotaro.
"Taro lihat, doggy sejak tadi mencarimu, ayo cepat kesana. Kasihan doggy kalau sendiran"
Shotaro hanya mengangguk antusias, turun dari pangkuan sang kakek dan berlari mencari doggy.
Tuan Nakamoto lantas menatap Yuta.
"Kapan kalian akan membawa Shotaro pergi bersama kalian? Anak itu selalu menanyakan hal yang sama"
"Kami, akan menjemput Shotaro secepat mungkin ayah" ada nada keraguan ketika Yuta mengatakan hal tersebut, entah kenapa.
"Baiklah, jemput dia segera mungkin" tanpa bertanya kembali, tuan Nakamoto langsung menutup telepon.
####
Seoul, Korea Selatan.
"Ma, dia siapa"
"Sungchan-ah, berjanjilah untuk menjaga Shotaro dimasa depan"
"Shotaro?"
"Heem, anak yang ada di foto itu"
"Dia sangat manis ma"
Taeyong tersenyum, "yeah, dia sangat manis. Seperti ibunya"
"Kapan kita akan bertemu ma?"
"Nanti takdir yang mempertemukan kalian"
"Apa uchan nakal jadinya tidak bisa bertemu taro?"
"Tidak sayang"
"Lebih baik kamu bermain dengan para hyung mu yah, mama akan memasak makan siang dahulu"
####
Sungchan tampak sangat murung dan itu membuat Mark khawatir.
Hey, adiknya itu kelewat nakal, dan tiba-tiba menjadi murung itu menjadi ke khawatiran tersendiri.
Mark berjalan mendekati Sungchan.
"Uchan-ah, ada masalah?"
Sungchan nampak terkejut.
"Hyung, uchan pengen ketemu dengan taro"
Mark mengernyitkan dahi tidak paham.
"Taro? Taro siapa?"
"Anak manis yang ada di handphone mama, dia sangat manis hyung" Sungchan tersenyum sembari membayangkan betapa manisnya senyuman Shotaro.
Ah, ternyata Sungchan sudah mengetahui siapa anak manis itu.
Jika ditanya apakah Mark sudah mengetahui siapa itu Shotaro, jawabannya jelas sudah.
"Lebih baik kita ke dalam, pasti mama sudah selesai memasak"
"JENO-YA KITA HARUS MAKAN" jika Mark ditanya siapa adii yang paling dia sayangi, jawabannya tentu saja Sungchan.
Walaupun kedua adiknya sama-sama nakal, tentu saja Sungchan masih bisa menjadi anak manis. Tentu beda dengan Jeno.
Bukannya pilih kasih, ya kalian akan tahu jika menjadi kakak di posisi Mark.
Sungchan entah kenapa menjadi lebih ceria.
Dia bahkan berlari dengan cepat menuju ruang makan.
"Ma, Sungchan mau makan yang banyak agak cepat dewasa"
Taeyong terkejut, lalu menatap kedua anaknya--Mark dan Jeno-- dengan pandangan bertanya.
"Tidak ma, bukan kami" jawab Mark dan di balas anggukan kepala oleh Jeno.
"Uchan kenapa ingin dewasa?"
"Uchan ingin cepat-cepat bertemu taro, tadi ada yang bilang kalau uchan makan banyak, pasti lebih cepat bertemu taro"
Taeyong tersenyum, ' mereka benar-benar ditakdirkan bersama' inner nya dalam hati.
Jaehyun yang akan memberikan kejutan untuk keluarganya juga dibuat terkejut dengan apa yang diucapkan Sungchan.
'mereka memang di takdir kan bersama'
KAMU SEDANG MEMBACA
SungTaro: Be With You
No FicciónWarning ‼️‼️‼️ B×B areaa‼️‼️‼️ Jangan salah lapak This is SungTaro story