13

561 71 1
                                        

Shotaro menangis di pelukan Sungchan.

"Aku lumpuh!" Sungchan berusaha menenangkannya.

Tangisan Shotaro terdengar begitu pilu.

Membuat Jaemin dan Renjun yang akan masuk hanya mematung di depan pintu.

"Ada apa?"

"Ah paman, bisakah kau buat adikku sembuh?"

"Tentu saja! Kim JongIn bisa melakukanya, apa kalian tidak ingin masuk?"

"Tidak paman, kami.."

"Kalian tidak sanggup, baiklah lebih baik kalian ada di luar. Kalau kalian masuk yang ada Shotaro semakin tertekan"

Jaemin memperhatikan Kai yang masuk ke dalam.

"Hyung, apa semua akan baik?" Jaemin menatap Renjun dengan mata berkaca-kaca.

"Yah, percayalah adik kita itu kuat"

#####

"Hyung bagaimana keadaannya?"

"Tenanglah Sungchan, aku sudah memberikan obat penenang"

"Tunggu, kau tidak berniat meninggalkan keponakan kesayanganku kan?"

"Tidak hyung, hanya saja aku tidak sanggup melihatnya menderita"

"Kau hanya perlu mendukungnya, dan kau akan mendapatkan reward nya"
"Kalau begitu, aku pergi dulu. Jaga keponakanku, jangan sampai aku mendengar suara aneh"

Setelah kepergian Kai, Sungchan berjalan menuju ranjang Shotaro.

"Kau tau, aku tidak perduli tentang bagaimana keadaanmu. Yang aku perdulikan adalah kau terluka, dan orang yang membuatmu terluka akan bertekuk lutut di hadapanmu nanti. Aku berjanji sayang"

#####

"Apa kau yakin tidak turun tangan sekarang?"

"Tidak, kau tau prinsipku untuk hal seperti ini adalah, buat dia terbang tinggi lalu jatuhkan, bukan kah itu sudah cukup?"

"Apa yang kau maksud dengan terbang tinggi?"

"Kita harus membuatnya mendapatkan apa yang dia butuhkan, lalu?"

"Gila! Kau benar-benar ingin menghancurkannya?"

"Tentu saja, dia sudah membuat adikku terluka, kau tau kan Tzuyu, seorang Nakamoto Jaemin tidak akan menyerah begitu saja!"

"Kau tau oppa, sebenarnya kau itu seorang psycho. Tapi tidak ada yang tau karena tertutup dengan wajah manismu"

#####

"Winwin"

"Hyung, bisakah kau membawaku ke kamar Shotaro?"

Yuta tersenyum, "kau bisa kesana jika kau sudah sembuh. Paling tidak, hiburlah dia dengan keadaan sehat. Jika kau masih sakit, bukan kah Shotaro juga akan semakin sakit?"

Mata bersinar Winwin perlahan meredup.

"Sekarang makanlah, setelah kau sudah cukup sehat kita bisa menjenguknya"

Yuta menyuapi makanan yang diantarkan perawat tadi untuk Winwin.

"Siapa yang menjaganya?"

"Sungchan, dia bahkan menginap di sana"

"Apa tidak masalah? Bukankah dia seorang mahasiswa?"

"Sungchan itu bucin sayang, tentu saja dia bisa melakukan apapun untuk Shotaro"

"Hyung, aku sangat lega. Kita benar-benar tidak salah pilih"

"Tentu saja, keluarga Jung memang sangat memegang prinsip"

#####

"Taro, kau harus makan"

Shotaro membuang wajah, menghindari suapan Sungchan.

"Sedikit saja"

Bukannya menjawab Shotaro justru menangis.

Sungchan meletakkan makanan di atas nakas, lalu bergegas memeluk Shotaro.

"Apa yang kau rasakan?"

"Aku sangat lemah bukan? Hanya jatuh dari tangga aku bahkan bisa saja lumpuh" isak tangis Shotaro semakin keras.

"Tidak-tidak, kau tidak lemah, siapa yang bilang kau lemah? Kau itu kuat, buktinya kau masih bertahan bukan?"

"Aku lemah!"

Sungchan melepaskan pelukannya, lalu memegang kedua pundak Shotaro.

"Katakan padaku, siapa yang bilang kalau kau lemah?" Sungchan menajamkan tatapan matanya.

Bibir Shotaro melengkung ke bawah.

Tangis yang tadi sempat terhenti, sekarang hanya terdengar isaknya saja.

Sungchan kembali menarik tubuh Shotaro kepelukannya.

Jaemin yang melihat dari kaca memalingkan wajahnya.

"Tzuyu, lakukan apa yang aku perintahkan. Aku tidak akan menunggu waktu lebih lama lagi, di sudah benar-benar menghancurkan adikku!"

SungTaro: Be With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang