"Bagaimana jika kita jalan-jalan ke taman?"
"Tidak"
Sungchan tanpa meminta izin lagi, langsung mengangkat tubuh Shotaro dan mendudukkannya di kursi roda.
"Kau gila? Jika aku terjatuh bagaimana?"
"Tenang saja sayang, aku tidak akan membuatmu terjatuh, yakin padaku"
Sebenarnya Shotaro masih merasa putus asa, tapi karena perkataan Sungchan tadi membuatnya sedikit semangat.
Tanpa sadar, mereka sudah sampai di taman rumah sakit.
"Taro" Shotaro tersadar dari lamunannya.
"Apa?"
Sungchan kembali mendorong kursi roda, dan berhenti tepat di sebelah seseorang yang juga memakai kursi roda dengan kaki yang di amputasi.
"Kau lihat, orang itu bahkan masih punya semangat" Shotaro memperhatikan kondisi orang yang di tunjuk Sungchan.
Menyipitkan matanya, lalu kembali menatap Sungchan.
"Untuk apa kau membawaku ke sini?"
Tanpa melunturkan senyumannya, Sungchan mengusap kepala Shotaro.
"Kau bilang, kau lumpuh bukan? Mau aku bantu?"
"Bantu apa?"
"Berjalan, kata dokter kau sudah boleh terapi berjalan, itupun jika kau mau"
Shotaro menatap kedua kakinya, "kau tau, kakiku masih sakit"
"Tentu saja aku tau, itu sebabnya aku disini, mau mencoba?"
Shotaro mengangguk antusias.
"Tolong turunkan kedua kakimu" Shotaro langsung menurunkan kedua kakinya dari pijakan dengan perlahan.
"Bisa berdiri sendiri?"
"Kau gila"
Sungchan tertawa pelan membuat Shotaro memalingkan wajahnya sebal.
Shotaro menatap uluran tangan Sungchan dengan pandangan bertanya.
"Apa?"
"Mau terapi tidak?"
"Tentu saja"
"Pegang tanganku, kau bisa berdiri sendiri bukan?" Shotaro menatap kedua tangan Sungchan dengan ragu.
"Percaya padaku, kau tidak akan jatuh"
Dengan ragu, Shotaro menggenggam kedua tangan Sungchan.
Dengan perlahan dia mengangkat tubuhnya untuk berdiri.
Kedua kakinya bergetar, dan dengan sigap Sungchan memeluk pinggangnya.
Posisi kedua err, terlihat seperti berpelukan jika dilihat dari lantai 3.
Apalagi pipi kiri keduanya saling menempel.
"Kau tidak apa-apa?"
Shotaro menundukkan kepalanya, nafasnya terasa hangat di leher Sungchan.
"Bisakah kau melepaskanku?"
"Jika kau sudah bisa berdiri, aku akan melepaskan mu"
Sungchan berjalan mundur tanpa melepaskan genggaman tangan mereka.
"Hey, kau ingin aku terjatuh?"
"Tentu saja tidak" Sungchan menendang pelan kursi roda di belakang Shotaro.
"Kenapa kau menendangnya? Jika aku terjatuh bagaimana?"
"Aku tidak akan pernah membiarkanmu terjatuh sayang"
#####
"Sayang"
"Hyung, itu Shotaro?"
"Yah, dia sudah boleh terapi berjalan dengan Sungchan"
"Kenapa tidak dengan dokter?"
Yuta menunjuk pojok kanan bawah, tepat di depan SungTaro terapi.
"Kai bilang, akan lebih baik jika Sungchan mau membantu Shotaro terapi, agar mereka lebih dekat"
#####
"Berjalan perlahan ke mari"
"Kau tidak akan melepaskan genggamannya bukan?"
"Tidak, percaya padaku, kau akan baik-baik saja"
Shotaro berjalan tertatih-tatih seperti seorang balita yang baru belajar berjalan.
Di langkahnya yang ke tiga tepat di depan Sungchan, senyumnya mengembang sangat manis dengan mata yang menghilang.
Secara reflek, dia memeluk leher Sungchan dengan erat.
"Kau sudah melakukan yang terbaik" bisik Sungchan tepat di depan telinganya, membuat Shotaro merinding.
Komen dong guys biar semungut nulisnya🙂
![](https://img.wattpad.com/cover/278671743-288-k91037.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SungTaro: Be With You
Non-FictionWarning ‼️‼️‼️ B×B areaa‼️‼️‼️ Jangan salah lapak This is SungTaro story