12

2.6K 217 50
                                    

Part ini berisikan kata-kata yg (tidak) bersahabat. Kekerasan juga didalamnya jadi siapa tau bisa di contoh untuk berantem ngehehe~

Engga canda! Hal tersebut tidak patut untuk ditiru ya. Stay tune nghokeyy~

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Jimin menyenderkan tubuhnya pada dinding belakang gedung kampus, helaan nafas berhembus tenang dari belah bibirnya. Netra sipit nan cantik menatap ke arah langit biru cerah bersama angin sepoi-sepoi menerpa kulit putihnya sampai menerbangi beberapa helaian surai lembutnya. Rasa yg sangat nyaman untuknya, namun telah terganggu oleh suara derap langkah kaki yg terburu-buru kini mulai mendekati dirinya.

"Jimin!!" panggil si pendatang.

Jimin menoleh menatap seorang pria yg lebih tinggi darinya tengah berdiri di sisi kanannya membuat bibir plumnya memperlihatkan sebuah seringaian.

Pria disebelahnya ini sedang mengatur nafanya sampai memegang kedua lutunya. Dia kelelahan karna mengejar Park Jimin, padahal pria mungil itu sama sekali tidak berlarian.

"Hosh.. kau..."

"kenapa kau mengikutiku hmm~" tanya Jimin.

"Hosh.. yahh aku hanya ingin memastikan jika kau baik-baik saja, aku sangat khawatir"

"sepertinya yg harus kita khawatirkan itu adalah kau, Daniel-shii" ujar Jimin dengan seringainya yg masih terpampang apik di wajahnya.

Daniel mendongak "Kenapa aku hm?"

"Ya! Lihatlah aku, apa ada yg harus kau khawatirkan?"

"Kenapa kau tersenyum seperti itu?"

"Itu tandanya aku baik" ujar Jimin penuh semangat.

"...."

"...."

"Kau merasa baik?" Heran Daniel

Jimin mengangguk cepat dengan senyuman cantiknya, sedangkan Daniel masih saja tercengang dengan pria mungil yg ada didepannya ini.

"ouhh lihatlah keringatmu" Jimin menarik beberapa tisu lalu menghapus keringat Daniel yg lumayan seperti habis diguyur hujan.

"Hanya berlari untuk mengejarku sampai membuat sekujur tubuhmu basah"

Jimin men-tap-tap peluh si pria jakung, si empu hanya bisa mematung akan apa yg telah Jimin lakukan kepadanya. Degupan didadanya berdegup kencang sampai bibir tipisnya mulai sedikit demi sedikit terangkat dan terlukis sebuah senyuman tipis.




Drap

Drap

Drap



"Babe!!"

Sebuah panggilan kedua yg membuat pergerakan Jimin terhenti, ia melihat seorang pria bermata dingin menatapnya tajam tengah berdiri di belakang punggung Daniel. Karna keingin tahuan Daniel yg lumayan besar, ia pun turut melihat si pria pemanggil itu.

"Ohh hey Honey" sapa Jimin dengan senyuman cantiknya.

Pria itu mulai mendekati posisi Jimin dengan deru nafas beratnya, jangan lupa dengan pancaran aura kelam milik pria itu sampai bisa Jimin maupun Daniel rasakan. Daniel membalikkan tubuhnya dan mulai menatap tajam pria didepannya ini.

"Who are u?!!" Geram Jungkook kepada Daniel.

"What ur business" Jawab Daniel tidak kalah tajam.

Seketika Jungkook melototin bola matanya "WHAT THE FUCK U MEAN HUH!!"

Daniel ciut bund. Biarpun ukuran tubuh Daniel lebih tinggi, tapi ini Jungkook tatapannya serem banget.

Ma Boyfie [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang