Fang masuk ke dalam rumah Boboiboy dan duduk di sofa ruang tamu, fang meneliti isi rumah Boboiboy yang begitu bersih, rapih dan...sunyi, saat ini ada banyak sekali pertanyaan yang ingin fang ajukan pada Boboiboy seperti kenapa yang mambuka pintu dia? Bukankah dia sedang sakit? Kenapa tidak orang tua nya?? Seperti itulah hal yang sedang fang pikirkan
"Hebat! Dari luar rumah ini kelihatan sederhana tapi di dalam nya sangat luas dan bagus, tapi di mana yang lainnya??" Puji fang yang sebenarnya ingin menanyakan dimana orang tua Boboiboy dengan sopan agar tidak menyinggung nya
Boboiboy duduk termenung di sofa "hanya...aku sendiri" jawab Boboiboy pelan tapi fang masih bisa mendengar nya
"Emm dimana orang tua mu??" Tanya fang lebih jelas karna belum puas Dengan jawaban Boboiboy sebelum nya
"Mereka....sibuk" jawab Boboiboy dengan pelan fang hanya meng'ohh'kan saja, sebenernya fang masih penasaran tetapi fang tidak ingin mengetahui lebih diteal karna takut itu mengganggu Boboiboy
"Dan sangking sibuk nya mereka tidak akan pernah kembali lagi" sambung Boboiboy di dalam hatinya
"Darimana kau tau rumah Ku??" Tanya Boboiboy pada fang
"Yaya memberikan ku alamat mu" jawab fang jujur
"Yaya? Bagaimana dia bisa tau rumah ku" gumam Boboiboy tapi fang masih bisa mendengar nya
"Dia menanyakan ke orang yang tau rumah kau, dia benar-benar perempuan yang baik" ucap fang memuji Yaya
"Perempuan baik? Sangat sulit di percaya" monolog Boboiboy tidak mempercayai hal yang di katakan fang
"Bagaimana kondisi mu??" Tanya fang hawatir
"Emm lebih baik dari kemarin...kurasa.." jawab Boboiboy sepatah, fang mendekatkan diri nya pada Boboiboy yang berada di sebelah nya lalu memegang dahi Boboiboy
"Masih panas, kau minum obat tak?" Tanya fang dan hanya di balas dengan gelengan dari Boboiboy, fang menghela nafas
"Di mana kau simpan obat nya??" -fang
"Tidak ada...aku tidak sempat membeli nya" Jawab Boboiboy sambil menaikkan kaki nya ke atas sofa lalu memeluk lutut nya dan membenamkan wajah nya pada lutut itu
Fang menghela nafas berat "kau pasti belum makan kan?? "
"Emm" jawab Boboiboy yang masih membenamkan wajah nya, fang berjalan ke arah dapur dan mengambil mangkuk lalu membuka plastik yang berisi bubur dan di pindahkan ke mangkuk itu, setelah selesai fang kembali pada Boboiboy yang berada di sofa
"Nah! Kau makan dulu, aku akan pergi membeli obat" ucap fang memberikan mangkuk berisi bubur itu pada Boboiboy
"Tidak usah....aku bisa sembuh tanpa obat, aku hanya perlu beristirahat beberapa hari nanti juga sembuh sendiri" tolak Boboiboy, fang hanya bersabar saja dengan sifat Boboiboy yang seperti ini "yelah..."
"Mau ku suap??" Kata fang dengan senyuman nya
dan hanya di balas dengan tatapan datar Boboiboy "tidak mau! Menjijikkan"Boboiboy mengambil mangkuk bubur yang ada di tangan fang dan mulai memakan nya, sepanjang Boboiboy memakan bubur itu fang terus melihat nya membuat Boboiboy tidak nyaman
Boboiboy menoleh ke arah fang "kau itu mesum sekali!" Bentak Boboiboy tiba-tiba membuat Fang sedikit kaget
"Ehh kenapa pula?" Tanya fang bingung karna dia sama sekali tidak melakukan apapun pada Boboiboy
"Tidak ada yang menarik melihat orang makan" Bentak Boboiboy lagi
"Ehh!? Aku tidak melihat mu" kata fang mencari alasan tetapi Boboiboy masih tidak mempercayai nya, Boboiboy terus menatap fang dengan tajam membuat Fang Semakin sulit berfikir mencari alasan bagus
"Aku hanya melihat ada sedikit bubur di bibir mu" ucap fang akhirnya menemukan alasan yang bagus dan juga menguntungkan nya, Boboiboy yang mendengar nya langsung menyentuh bibir nya mencari noda bubur yang di katakan fang
"Dimana?" -boboiboy
"Di situ" -fang
"Tidak ada" -boboiboy
"Sini biar ku bantu" ucap fang lalu memegang dagu Boboiboy dan mendekatkan bibirnya pada bibir Boboiboy, fang menjilati bibir Boboiboy sebelum dia menempelkan nya, Boboiboy baru tersadar dengan tindakan fang langsung mencoba memberontak tetapi dengan kondisi nya yang sedang sakit semua usahanya sia-sia dan akhirnya Boboiboy hanya pasrah
Fang melepaskan ciuman itu dan menatap Boboiboy dengan senyuman nya sedangkan Boboiboy masih diam tidak menunjukkan reaksi apapun dengan wajah nya yang sudah memerah, fang mengambil sesendok bubur dan mengarahkan pada mulut Boboiboy, Boboiboy memalingkan wajah nya tanda tidak mau memakan bubur itu
"Aku sudah tidak selera lagi" kata Boboiboy sepatah
"habiskan!" Ucap fang dengan tegas tiba-tiba saja Boboiboy langsung menurut dan memakan bubur yang ada di sendok setelah fang berkata seperti itu, itu membuat Fang terkejut karna biasanya Boboiboy selalu membantah ucapan nya
"Apa aku menakuti nya" monolog fang panik dan mulai merasa bersalah karna berkata tegas seperti itu, fang mengusap rambut Boboiboy untuk membuat Boboiboy tenang tetapi fang merasa ada yang janggal di rambut Boboiboy, saat lebih teliti fang melihat ada beberapa helai berwarna putih di rambut Boboiboy
"Eehh?? Apa maksud nya ini? Apa dia sebenarnya sudah tua?? Atau....." Monolog fang mulai bernegative thinking terhadap Boboiboy tetapi fang langsung membuang pikiran itu dari kepala nya, fang akan terus percaya bahwa rumor 'anak ghoib' itu tidaklah benar
Fang memberikan mangkuk bubur itu pada Boboiboy lalu berdiri "aku mau keluar dulu, habiskan bubur itu sebelum aku kembali ya!" Ucap fang sambil berjalan ke arah pintu untuk keluar, sebenernya fang ingin membeli obat untuk Boboiboy tapi dia tidak memberitahu Boboiboy karna fang tau kalau Boboiboy akan menolak nya
Boboiboy pov'
aku menatap pintu beberapa saat setelah fang pergi lalu melanjutkan makan ku
"Dia melakukan nya lagi" monologku mengingat fang mencium ku lagi
Kenapa dia melakukan itu?? Dan kenapa aku diam saja ada apa dengan ku!
"Tapi...saat dia mengusap kepalaku entah kenapa hati ku rasa nya jadi hangat.....mendadak aku melupakan semua perasaan yang mengangguku selama ini"
Boboiboy pov' and
To be continued.....
31 juli
![](https://img.wattpad.com/cover/272062828-288-k586698.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Under the Sea of Stars (fangboy Fanfic) ✓
Ficção AdolescenteYAOI! ⚠️⚠️⚠️ Bagi homophobic dan dedek kecil jangan di baca yaa karna ada uhuks! ________________________ Boboiboy adalah Seorang anak yg tidak punya semangat hidup dan menjalani hidup nya yg membosankan Suatu hari ada anak baru di sekolah nya yg k...